"No, I don't want to be with him anymore."
Hoseok membelalakkan matanya dan meninju pelan bahu Taehyung, "how can you say that? Dia bahkan sudah 'berubah' buat kamu? Terus kenapa tiba-tiba kamu mundur? Soonyoung mau mencoba, dan itu hal yang baik."
Lalu Hoseok terkejut akan pikirannya yang mampir dikepalanya. "Ah... Aku tahu sekarang. Kamu suka disakiti. Makanya setelah cintamu berbalas kamu sudah tidak tertarik lagi dengan dia. Wow.. sebuah plot twist"
Taehyung tertawa, menyandarkan kepalanya pada bantalan kursi mobil.
"Aku bahkan belum membela diri dan kamu sudah membuat kesimpulan mu sendiri" katanya masih dengan tawa.Hoseok menggeleng, "No, aku tidak membutuhkan penjelasan mu. Sekarang aku tahu kamu masochist" kata Hoseok, yang setelah dia ucapkan kesimpulannya malah dia yang tertawa.
"Ah maaf yah, otak ku memang serandom itu. Karena kalau kamu masochist, bukan aku yang minta 'choke' di ranjang" lanjut Hoseok yang buat mereka berdua tertawa bersama. Ya, kalau bahas masochist. Itu bukan Taehyung, karena malah dia yang dimintai untuk bermain lebih 'kasar'.
"Terus kenapa? Karena aku sudah tahu banyak tentang kamu dan Soonyoung? Karena aku banyak mencampuri urusan kalian yah?" Kata Hoseok setelah tawa mereka mereda. Ada ragu terselip dalam kalimatnya. Karena takut juga dia salah melangkah selama ini. Diminta cuma jadi pendengar, dia malah jadi pendengar dan pemberi nasehat sekaligus.
Taehyung menghela napas pelan, "uhm, i guess so? Kamu tahu terlalu banyak tentang aku dan Soonyoung. Kamu juga pasti menyadari itu" kata Taehyung.
Hoseok mengangguk memahami kalimat Taehyung. Tapi seperti orang kebanyakan, satu kalimat tidak mungkin diterjemahkan sama.
Entah bagaimana sudut pandang Hoseok, kalau dari sudut pandang Taehyung, ketika dia katakan Hoseok sudah tahu terlalu banyak, maksud dia adalah
Kalau hanya mereka berdua seharusnya tidak begitu banyak nama Soonyoung yang terlontar. Mungkin seharusnya ketika mereka berdua bersama yang mereka lakukan adalah menikmati kehadiran masing-masing. Bukan memikirkan sosok yang bahkan sekarang Taehyung pertanyakan eksistensinya untuk kehidupan Taehyung.
"Hm, bagaimana yah baiknya. Kalau begitu, agar adil, agar kamu tidak merasa tidak enak, aku akan ceritakan satu rahasiaku. Jadi, kita masing-masing memegang rahasia satu sama lain" kata Hoseok.
Ya, persepsi orang memang berbeda. Taehyung kira Hoseok paham kalimatnya.
"Aku benci orang ke-3, dan yah seperti yang aku katakan kemarin, posisiku diantara kamu dan Soonyoung itu membuat aku membenci diriku sendiri" kata Hoseok, ia nampak berpikir dan mengatur kalimat sebelum berucap.
"Aku sempat.. uhm.. akan menikah. tapi yah seperti kisah cliche yang ada di drama Korea, He cheated on me. Aku yakin aku yang diselingkuhi, bukan aku si selingkuhan. Tapi ada satu momen dimana aku ditelepon, itu.. uhm...kalau tidak salah h-11 pernikahan. Jadi ini ceritanya aku sudah tahu kalau dia selingkuh, tapi aku tetap keras kepala melanjutkan pernikahan, karena semuanya sudah direncanakan dengan sangat baik dan sempurna, dan aku tidak ingin mengecewakan siapapun. Mantan calon suamiku.." Hoseok terkekeh ketika menyebutkan kalimat itu, karena ingatan dulu kembali bermunculan di kepalanya.
"Yah.. mantan calon suamiku juga memikirkan hal yang sama. Jadi dia meninggalkan selingkuhannya dan fokus pada pernikahan kami. Lalu yah, pada h-11 itu, aku menerima telepon, tidak lain dan tidak bukan dari selingkuhannya. Dan kamu tahu apa yang membuatku langsung membatalkan pernikahan? She said 'kak, you have everything in your hand dan aku senang kamu punya segala hal yang baik itu. Tapi bolehkah kak, bolehkah kembalikan Jaebum? Aku tidak bisa hidup tanpa dia. Aku butuh dia kak' , begitulah. Saat itu juga aku batalkan pernikahannya" kata Hoseok dengan senyum canggung, sedikit ragu dengan respon Taehyung, tapi Taehyung malah terlihat seperti dia sangat menikmati cerita Hoseok. Hoseok yang merasa ceritanya diterima, akhirnya melanjutkan dengan berapi-api.
"Aku benci sekali ketika dia katakan 'kembalikan', itu.. terdengar seperti aku yang orang ketiga. Aku yang berada di jalan mereka. Aku yang menghancurkan impian mereka. Aku yang bersalah. Ah brengsek memang" kata Hoseok, menendang udara, ada rasa kesal yang mampir ketika mengingat kejadian itu. Tapi lalu dia tertawa, "yah begitulah rahasiaku, makanya aku benci hubungan dengan status dan yah.. berada diantara kamu dan Soonyoung juga membuatku kesal"
"Kamu sudah pegang rahasiaku. Jadi jangan merasa tidak enak. Kamu harus berusaha dapat Soonyoung, harus! Sedikit tips dari aku, kamu harus coba tidak tahu malu seperti selingkuhan mantan calon suamiku. Kamu harus claim dia sebelum orang meng-claim dia" kata Hoseok, bernada serius tapi tawa terus terselip didalamnya.
"Anyway, kamu benar-benar jadi pendengar yang sangat baik. Kamu tidak mengomentari , tapi kamu sangat antusias mendengar ceritaku" kata Hoseok kini tertawa yang lebih lebar dan Taehyung yang malah ikut tertawa juga.
"Aku hanya sedang mencerna semua ceritamu, dan mempertimbangkan saran darimu. Kalau kamu minta aku untuk memperjuangkan Soonyoung, lalu siapa yang akan perjuangkan kamu? Kamu mau berjalan sendiri?" Kata Taehyung yang akhirnya buka suara
"Aku sudah menyerah akan Soonyoung dan aku yakin itu. Lebih yakin lagi saat aku melihat wajahmu. Dan lebih yakin lagi setelah tadi kamu berbicara non-stop dan menceritakan kisahmu"
"Tunggu sebentar... Kamu menolak ajakan ku untuk menghentikan perjanjian friends with benefit kita bukan karena you are in love with me kan? Sepertinya aku terlalu percaya diri , tapi kamu terdengar seperti itu... Kamu sedang bercanda?"
"No. I'm not joking. I am. I am in love with you" jawab Taehyung cepat.
Hoseok berkedip lebih cepat. Lebih cepat. Sangat cepat. Dia bahkan berulang kali menelan ludahnya kasar.
"No. You are not" tantang Hoseok.
"Yes, I am"
"No"
"Yes"
Seribu curiga serta tanya muncul di kepala Hoseok.
Curiga, iya curiga.
Mungkin seharusnya tidak ditanya Hoseok.
Next Chapter 🔜
Ps:
That was really a lame of me. Namjoon is a good guy, im the one whose forgotten about his existence in this story. i'm sorry for the inconvenience ♥️. Hope u enjoy it
YOU ARE READING
조명 - Untitled
FanfictionNothing really feels like you. Tentang keduanya yang berlari kedalam pelukan masing-masing. Tapi tidak dilupakan mereka awal dari semua ini. Awal yang bawa mereka berdiri saling bertatapan. Awal yang masih mengikat kaki mereka erat. Ini tentang Hos...