Part 12

228 46 10
                                    

"Tae.. sini cium dulu"

Taehyung yang sedang sibuk memilih film di depan tv, kini menatap Soonyoung yang duduk dengan manis di sofa.

Taehyung masih menatap bingung Soonyoung.
Soonyoung menepuk sisi bangku sofa. Benar-benar meminta Taehyung mendatanginya.

Taehyung setengah mati berusaha menghentikan dirinya sendiri. Saat Soonyoung minta Taehyung untuk   mendekatinya, sungguh Taehyung ingin segera berlari ke sana. Persis seperti anak anjing yang dipanggil tuannya.
Tapi kalimat Hoseok sedikit mengusiknya, karena jika seperti ini, sama saja dia membenci dirinya sendiri. Karena dia biarkan hatinya terluka lagi dan lagi.

Taehyung kini kembalikan fokusnya pada televisi dihadapannya. Dia harus punya kendali kuat atas dirinya sendiri.

"Aku harap kita bisa berteman seperti dulu lagi" kata Soonyoung pelan, Taehyung terdiam sejenak. Menghentikan aktivitasnya dan kini berjalan mendekati Soonyoung.
Ia mengambil tempat duduk di sisi Soonyoung.

Taehyung tidak berencana mengatakan apapun, kecuali Soonyoung jelaskan maksud kalimatnya. Memangnya mereka berubah? Taehyung bahkan masih menghabiskan waktu minggunya bersama Soonyoung.

Ada yang berbeda kah?

"Why won't you to kiss me?" Tanya Soonyoung perlahan, "kita bukan lagi teman?" Lanjutnya. Suaranya terdengar menyedihkan, membuat Taehyung juga sedih hatinya.
Ditatapnya Soonyoung lekat-lekat. Ia genggam tangan pria dihadapannya.
Gambaran wajah Hoseok mendukungnya mulai berbicara .

"Friends don't kiss each other"

Tapi dia dan Hoseok melakukan lebih dari itu. Lebih dari teman tapi kurang dari kekasih.

Sebersit pikiran menyelinap. Tapi ini tentang Taehyung dengan Soonyoung bukan Taehyung dengan Hoseok.

"Kita 'teman' yang melakukan hal itu! Kenapa? Kenapa tiba-tiba berubah Tae?" Tanya Soonyoung tidak percaya dengan kalimat yang baru saja keluar dari mulut Taehyung.

"You ... You are in love with somebody else. Apa yang kamu harapkan? Jika dengan tiap menyentuhmu buat keinginanku memilikimu mejadi-jadi? Apa yang kamu harapkan dari itu?" Katanya perlahan, "sebenarnya apa yang kamu inginkan? Kamu tahu betul perasaanku." Lanjut Taehyung , kalimatnya cukup tegas,

"Salahkah kalau kita mempertahankan satu sama lain? Salahkah? Kita berteman sejak kecil Tae.. aku hanya minta satu ciuman.." kata Soonyoung.

"Ini bukan tentang satu ciuman atau beribu ciuman Soon. Kamu itu, tidak mungkin aku miliki. Kamu tidak mungkin menginginkan aku menjadi kekasihmu. Kita tetap berteman. Kamu tetap sahabatku. Bahkan kamu lebih dari sahabat, kamu prioritas ku, tapi tidak, keinginanmu akan sakiti aku Soon"

Ya Taehyung sudah berani. Sangat berani. It is between he broke he own heart again or he broke their friendship.
























Hari ini, hari pembuktian projek dimana Hoseok dan Soonyoung bekerja sama. Kalau berdasarkan revisi kemarin, memang tidak ada perubahan pada dokumen, jadi Hoseok rasanya yakin betul bahwa pembuktian hari ini akan berjalan dengan baik.
Yah meskipun itu berarti mereka akan langsung bekerja keras lagi setelahnya.

Hoseok dan timnya sudah mengambil tempat, tentu semua berjalan dengan baik. Pembuktian mereka diterima, yah meskipun ada banyak pertanyaan yang terlontar kan, tetap saja bisa pertanggungjawabkan.

Tapi mungkin sedikit garis bawah untuk pembuktian hari ini, Soonyoung tidak bersuara, bahkan saat dokumen yang dia persiapkan yang dipertanyakan, dia tidak mengucapkan apapun. Ada memang dia mencoba menjawab, tapi kurang memuaskan, sehingga perlu ditambahkan kembali oleh anggota tim yang lain.

Hoseok merasa bersalah disini, mungkin karena kemarin dia tidak bersikukuh untuk melihat progres milik Soonyoung. Harusnya kemarin dia sempatkan memeriksa dan memastikan Soonyoung memahami segala sesuatunya.

Hoseok melihat Soonyoung yang dipisahkan 2 anggota tim kerja mereka. Soonyoung terus menunduk,  rasa bersalah Hoseok bukan main-main lagi.
Ingin ia tepuk pundak Soonyoung dan menenangkan,

toh ini pembuktian perdana jadi tidak apa-apa. Kan belajar itu yang terpenting. Yang penting ada yang bisa menjadi bahan pembelajaran untuk lebih baik di
kemudian hari.

Pada waktu istirahat siang, Hoseok segera ke ruangan Soonyoung.

Setidaknya menguatkan kalau tidak meminta maaf.

Sesungguhnya sebelum Hoseok tekadkan niatnya untuk bertemu dengan Soonyoung, dia sudah dapatkan 'pemahaman' dari Seokjin.
Bahwa seharusnya Hoseok tidak merasa bersalah soal itu, menurut Seokjin untuk tidak memahami materi itu adalah keputusan Soonyoung dan sudah terjadi pula. Seokjin bahkan menertawakan Hoseok yang ingin 'menguatkan' Soonyoung.  Hoseok punya hati di dunia pekerjaan tapi tidak untuk percintaan.

Hoseok mendekati meja Soonyoung, yang ternyata orang yang dicari sedang duduk di taman kantor. Hoseok pun mengalihkan tujuannya.

Dia berusaha menguatkan Soonyoung, yang memang dia lakukan dengan sangat baik. Soonyoung mengangguk pelan, tidak dipungkirinya dia merasa sedikit lebih baik. Namun sebelum Hoseok pamit meninggalkan Soonyoung, Soonyoung hentikan langkah Hoseok dengan menggenggam erat tangannya.

"Hyung.. kamu tahu apa yang lebih memalukan dibandingkan kejadian tadi?" Tanya Soonyoung.

Hoseok berjalan kembali, ke sisi Soonyoung, menatap Soonyoung, meminta Soonyoung melanjutkan kalimatnya.

Kalau dia bisa jadi pendengar untuk Taehyung, dia juga bisa jadi pendengar untuk Soonyoung.

"Yang paling memalukan adalah saat seseorang terus berjalan mundur sedangkan kamu terus bertahan, bertahan sendiri,  and there's nothing you can do but keep smiling  and pretend you didn't notice" kata Soonyoung
"Aku harap Hyung bukan penyebab seseorang berubah. Karena mungkin perubahan orang itu menyakiti orang disekelilingnya."

Hoseok tersenyum kecil dan mengangkat bahunya kecil, "yeah" katanya cepat. Bahkan ia tidak tahu   untuk apa kata itu terucap.



























"Aku bertengkar hebat kembali dengan Soonyoung"

Satu kalimat. Satu kalimat dari panggilan terakhir yang diterimanya dan kini Hoseok memandangi  langit malam.

Dia lembur lagi.
Seokjin juga begitu, tapi berbeda dengan Hoseok yang ingin menyelesaikan tugas dengan segera, Seokjin memilih untuk menunda.

Kepalanya pusing sekali dengan laporan yang menumpuk di atas mejanya. Sudah akan rampung memang, dia tinggal mengoreksi sana dan sini untuk terakhir kalinya.

Dan panggilan Taehyung malam itu, tidak memperbaiki apapun.












"Why would you let me sink in pools of thinking, Tae? I think i don't want to swim anymore"













In the end Hoseok will be the bad guy. Pikir Hoseok

Next Chapter 🔜

조명 - UntitledWhere stories live. Discover now