Taehyung mengerjap malas, kepalanya tidak lagi pening, hanya sedikit terasa berat. Matanya menyesuaikan dengan cahaya matahari yang samar mengintip dari gorden.
Mungkin belum terlalu siang, rasanya matahari masih belum terlalu terang.Ia mendudukkan dirinya, memijat pelipisnya pelan. Pandangannya kini jatuh pada sosok yang tertidur dengan tenang disisinya.
Ada Hoseok disana.Kini pandangannya ia pendarkan ke seluruh ruangan. Hoseok sudah bersihkan semua sisa mabuk mereka kemarin. Mungkin bahkan dia yang membuat Taehyung berbaring tidur sewajarnya, karena seingatnya dia, tadi malam dia hanya terus menangis dan menangis tanpa tahu bagaimana posisi tubuhnya.
Hoseok adalah orang yang baik.
Hoseok terbangun tidak lama setelah Taehyung, "Tae.. bagaimana sudah merasa sedikit tenang?" Tanya Hoseok dengan suara khas bangun tidurnya.
Taehyung tertawa kecil, tangannya sibuk merapikan tasnya. Taehyung sudah mandi sejak tadi.
"Iya, begitulah. Seperti yang kau lihat. Terima kasih sudah pinjamkan telingamu" jawabnya."Terima kasih kembali, itulah gunanya teman" jawab Hoseok dengan senyum kecil.
"Kau pasti merasa sedikit shock therapy saat melihatku menangis cengeng dan kacau seperti kemarin yah?" Tanya Taehyung, tentu malu terselip didalamnya. Dia selalu terlihat keren dan tenang. Tapi kemarin dia bahkan menangis hingga hampir keluarkan bola matanya.
"Ya, aku sedikit terkejut. Aku tidak berpikir kau punya beragam ekspresi. Terlebih ekspresi menyedihkan seperti kemarin. Karena sebelumnya yang aku ketahui kau hanya punya 2 ekspresi, senyum kecil yang aku tidak tahu artinya dan ekspresi saat kau akan cum" kata Hoseok dengan tawa kecil terselip didalamnya.
"Hm, yah.. berarti kita memang jauh dari kata teman" jawab Taehyung lagi yang diikuti tawa pula.
"Anyway adakah hal aneh yang aneh sekali yang aku lakukan kemarin? Yang mungkin buat kamu berniat menghindari ku" tanya Taehyung.
Hoseok terdiam, berpikir sejenak.
"Tidak ada yang membuatku ingin menghindari mu sih tapi oh.. uhm.. kau terus memanggilku Soonie, hampir semalam suntuk! Aku hampir mengira bahwa Soonie adalah namaku saking nama itu terus yang kudengar!" Kata HoseokTaehyung tak bisa sembunyikan pipinya yang merona malu, "oh God.. ini memalukan. Aku seharusnya nampak keren dan classy di depanmu. Tapi aku malah terlihat seperti anak bayi" katanya.
"Ayolah tidak apa-apa, kalau denganku, kau tidak perlu malu atas apapun. Maksudku aku sudah tahu kau luar dalam. Yah tidak begitu tahu mendalam sih, tapi aku bisa jadi pendengar yang baik" kata Hoseok, yang setidaknya membantu Taehyung mengembalikan rasa percaya dirinya.
"Taehyungie tadi malam kemana?"
Taehyung menatap singkat Soonyoung yang duduk disisinya, lalu kembalikan pandangannya pada layar tv.
"A-aku menginap di rumah temanku" katanya cepatSoonyoung mendengar ucapan itu dan cemberut lah dia. Seharusnya seperti hari Minggu sebelumnya, Taehyung pagi-pagi sekali sudah datang ke apartemen Soonyoung, menyiapkan sarapan pagi dan menikmati hari Minggu dengan bersantai dengan Soonyoung seharian itu.
Tapi tidak dengan hari Minggu ini. Taehyung datang sangat sore, bahkan hampir malam. Yah tentu jawabannya karena tadi malam ia terlalu banyak minum dan kepalanya terasa berat dan dia coba tenangkan dirinya sendiri. Dia coba perbaiki hatinya, dan pikirannya yang kacau balau. Yah meski untaian benang kepalanya sedikit terurai saat ia ceritakan pada Hoseok.
"Taehyungie.. aku boleh ikut tidak menginap di rumah teman Taehyung?" Tanya Soonyoung, tatapannya masih terpaku pada siaran di depannya, tapi kalimatnya buat lidah Taehyung kelu.
"Eh? Kenapa Soonie?"
"Yah.. mau bagaimana lagi, Taehyung bahkan lupakan aku karena temanmu ini.. jadi yah aku mau, setidaknya aku mengenal dan berteman juga dengannya" kata Soonyoung lagi, kini tatapannya ia lemparkan pada Taehyung yang sedari tadi menatapnya.
Taehyung memegang dagunya seakan berpikir, "hm aku tidak menganjurkan kamu bertemu dengan dia"
Soonyoung kini mengernyit,
Lalu Taehyung peluk erat sosok dihadapannya itu, "temanku ini sedikit aneh, dia suka menggigit orang. Terlebih orang dengan pipi gembul.. hiiiii" kata Taehyung dengan melebihkan intonasi suaranya seperti orang ketakutan. Soonyoung yang terhimpit dalam pelukan Taehyung ikut tertawa.
Taehyung menarik singkat tubuhnya, ia cubit pipi Soonyoung yang buat Soonyoung tertawa lebih besar saat Taehyung katakan pipi milik Soonyoung adalah pipi yang jadi sasaran empuk untuk digigit.Entah berkat atau kutuk, tapi Taehyung bersyukur Soonyoung punya pikiran yang pendek. Toh sekarang dia hanya tertawa dengan beragam lelucon Taehyung yang lain tanpa memikirkan permintaannya yang tadi.
Taehyung ikut tertawa dengan lelucon absurd miliknya, tapi diantara leluconnya, ada pikirannya tentang Hoseok yang dia sebut suka menggigit pipi gembul. Bagaimana Hoseok suka menggigit pipi gembul sementara Hoseok sendiri punya pipi gembul yang menggemaskan?
"Hoseok, boleh kita bertemu lagi?" Tanya Taehyung di telepon, Hoseok tertawa kecil,
"Ini belum weekend, apa-apaan.. kamu kangen yah?"Taehyung ikut tertawa, "tidak. Bukan untuk Netflix and chill kok, aku hanya ingin mengobrol" kata Taehyung.
"Heh! Kamu harus ingat, aku bukan teman ngobrol, kita teman Netflix and chill" kata Hoseok dengan tawa.
"Yah, makanya kalau kamu jadi tempat curhat jangan membuat orang lain nyaman, kan jadinya sekarang aku malah mau curhat terus" jawab Taehyung dengan terselip tawa dalam kalimatnya.
"Ya oke deh, nanti kita bisa bertemu. Ini pasti tentang baby-mu yah?" Kata Hoseok akhirnya menyetujui permintaan Taehyung.
Taehyung mengangguk, yang bahkan tidak dilihat Hoseok.
"Iya, tentang bayiku. He really messing up with my head. Kenapa yah, aku selalu senyum kalau lihat dia?" Kata Taehyung yang buat Hoseok tidak malu berpura-pura muntah saat Taehyung katakan kalimat cringey."Kamu sudah gila, percayalah padaku. Sebelum kamu puji dan puja baby-mu, pastikan baby-mu itu sudah kerjakan tugasnya yah, dia bahkan belum melaporkan perkembangan apa-apa padaku" kata Hoseok
"Hoseok, jangan terlalu keras pada Soonie yah?" Kata Taehyung
"Stop calling him like that, it is disgusting.. stop or i'll throw up over this lovey dovey you" kata Hoseok yang ingin sekali tunjukkan mukanya yang muak pada Taehyung di seberang telepon.
"Tapi serius, dari pengamatan kamu terhadap aku dan Soonie, apakah menurutmu kami ada peluang? Maksudku dia seperti terus berikan aku tanda.. seperti tanda kami punya peluang.. apakah itu hanya imajinasi ku?" Tanya Taehyung
Hoseok mengernyit, dia bahkan tidak pernah memperhatikan hal itu.
Lalu tatapannya mengarah pada sosok yang berjalan diluar ruang kerjanya, sosok Soonyoung, sosok yang buat Taehyung bisa menangis seperti anak bayi.
Next Chapter 🔜
YOU ARE READING
조명 - Untitled
FanfictionNothing really feels like you. Tentang keduanya yang berlari kedalam pelukan masing-masing. Tapi tidak dilupakan mereka awal dari semua ini. Awal yang bawa mereka berdiri saling bertatapan. Awal yang masih mengikat kaki mereka erat. Ini tentang Hos...