"Ini menyebalkan"
Seokjin menatap heran Hoseok disisinya, mereka baru saja selesai makan siang dan sedang menikmati angin sepoi-sepoi di taman kantor mereka, dan dengan tiba-tiba Hoseok berkata tanpa penjelasan.
"Ini tentang apa? Tentang laporan perusahaan D yah? Laporan mereka sudah selesai kau kerjakan?" Tanya Seokjin
Hoseok menggeleng, wajahnya serius sekali, lalu ia berucap pelan, "Ini tentang Taehyung."
Seokjin tertawa kecil, sedikit terkejut memang saat Hoseok bicarakan hal lain selain pekerjaan. Terutama ini soal Taehyung.
"Kenapa? Bukankah dia memperlakukanmu dengan baik? Maksudku ayolah, berkat kamu, kami selalu mendapat kopi serta Snack gratis kalau dia mampir, kenapa kau mau berhenti?"
"Hyung, ini bukan soal Snack dan kopi enak gratis - yang aku bersyukur karena dia membelikannya. Tapi bukan soal itu, dia terang-terangan mendekatiku!" Kata Hoseok
Seokjin mengernyit dan mengangkat bahunya, "yah, karena dia memang mencintaimu kan? Lalu apa masalahnya?"
"Aku tidak bisa menerima itu. Tidak bisa. Terlalu agresif. Bahkan dia tidak seperti itu pada Soonyoung! Aku heran sekali"
"Seok, ini hanya pikiran randomku, tapi kamu bukan trauma memiliki hubungan kan? Kalau yang mendekati mu sekarang bukan Taehyung melainkan selebriti yang kau gemari, kamu akan langsung menerima pernyataan cintanyakan?"
Seperti biasa Hoseok yang rajin lebih memilih menyelesaikan tugasnya, jadi hanya tinggal dia sendiri di kantor.
Pertanyaan Seokjin tadi buat Hoseok berpikir, apa dia mengelak dari pernyataan cinta Taehyung itu karena sosok Taehyungnya atau karena hubungan yang akan ditanggungnya kalau dia menerima pernyataan itu?
Hoseok memasukkan berkas kembali ke dalam tasnya, diperkirakan nya mungkin akan dia lanjutkan beberapa file nanti dirumah, meski dia sudah yakin tidak mungkin dia kerjakan file ini dirumah karena dia akan sibuk memikirkan jawaban pertanyaan Seokjin.
Hoseok tidak apa-apa kan kalau yang menyatakan perasaannya adalah orang lain? Hoseok hanya menolak karena sosok itu Taehyungkan?
Dia bukan trauma atau apapunkan? Dia bukan sedang melarikan dirikan?Baru saja ia hendak beranjak dari kursinya, ia kembali terduduk, kaget setengah mati saat melihat Taehyung berdiri di depan pintu ruangan kantornya.
"Kau kagetkan aku sekali lagi dan kau akan melihat aku serangan jantung dihadapanmu" kata Hoseok cepat, ia tepuk dadanya yang berdegup sangat kencang dan napasnya yang ikut berlomba dengan degupan jantungnya.
Taehyung terkekeh dan mendekati Hoseok yang masih terduduk di kursinya,
"Aku berhasil membuatmu degdegan""Ini bukan degdegan" kata Hoseok perlahan, ingin ia tertawa tapi melihat Taehyung membuat dia merasa tertekan. Dipijatnya pelipisnya sembari bangkit dari kursi,
"Apa yang kau inginkan?" Tanyanya
"Menjemput mu. Aku dengar mobilmu rusak"
Dan yah, Hoseok tidak perlu tahu lebih banyak lagi darimana Taehyung mendapat informasi Hoseok, karena tidak lain tidak bukan dari Hyung kesayangan Hoseok sendiri, Kim Seokjin.
Semenjak Taehyung sering mampir ke kantor dan bercengkrama dengan teman kerja Hoseok, kini Seokjin punya sahabat baru.Hoseok menatap jam dinding yang menunjukkan pukul 23.47 pm. Kemungkinan dia bertemu dengan perampok lebih besar dari kemungkinan dia mendapatkan taksi.
"Kamu tidak akan menculikku kan?" Tanya Hoseok ada tawa kecil terselip, Taehyung menggeleng dan menggigit bibirnya main-main, "Yah kecuali kalau kamu mau diculik."
Dentuman musik jazz lembut mengisi ruang mobil itu, Hoseok sibuk memandangi jalan yang terbentang di hadapan mereka dan Taehyung sibuk menatap jalan serta memandangi Hoseok bergantian. Taehyung tidak bisa sembunyikan senyumnya saat lihat mata Hoseok mengerjap ngantuk.
"Hoseok kalau mengantuk, boleh bersandar disini" kata Taehyung menepuk pundaknya sendiri. Hoseok tertawa, "setelah kamu tawarkan aku tidak jadi mengantuk"
"Anyway, Taehyung aku mohon kamu berhenti untuk mengirimkan makanan untukku. Terlebih kamu belikan juga untuk rekanku, memangnya kamu tidak punya tabungan masa tua? Kamu enak sekali menghamburkan uang begitu" kata Hoseok cepat, Hoseok menjunjung tinggi tabungan.
Kalau Taehyung seboros ini bagaimana mereka bisa kejenjang yang lebih serius?
Taehyung tertawa kecil dan mengangkat bahunya, ia condongkan tubuhnya ke arah Hoseok dan berbisik, "aku sedang berusaha mendekati teman kamu, biar mereka mendoakan kita bersama. Seokjin Hyung sudah mendoakan kelancaran hubungan kita"
Hoseok menoleh dan tertawa "doa Hyung yang satu itu masuk ke kotak sampah surga."
Lalu Hoseok berdecih, digelengkan kepalanya tidak percaya, "apa kamu selalu bermulut manis seperti ini? Kalau kamu bermulut manis dan seagresif ini pada Soonyoung, aku yakin kalian sudah menjadi sepasang kekasih dari dulu" kata Hoseok
"Dan aku bersyukur tidak seagresif ini pada Soonyoung atau orang lain, karena aku tidak mau mereka yang jadi kekasihku" kata Taehyung
"Wah.. kamu pasti sedang mabuk" kata Hoseok dengan tawa.
"Ayolah Tae.. apa perlu aku perjelas? Kesepakatan kita hari itu adalah kalau salah satu dari kita jatuh hati atau memiliki kekasih, kita akan akhiri ini. Kamu tahu itu. Aku juga yakin sekali Tae, itu bukan cinta. Percayalah padaku, kamu hanya nyaman. Hanya nyaman." Kata Hoseok suaranya perlahan, dia katakan dengan pasti.
Taehyung menghela napas dan tersenyum kecil, "bagaimana yah Seok? Aku ingin mendengarkan mu dan mempercayai mu, tapi kamu bukan hatiku, jadi kamu sama sekali tidak tahu yang aku rasakan ini cinta atau bukan. Kalau aku tanya padamu, menurutmu, cinta itu apa?" Balas Taehyung, yang kini malah buat Hoseok pusing keliling.
Bagaimana bisa dia bilang yang dirasakan Taehyung bukan cinta ketika dia sama sekali tidak bisa tafsirkan cinta.
"Seok?" Panggil Taehyung, ketika Hoseok malah berbalik memunggunginya dan tak menjawab pertanyaannya.
"sudah tidur" kata Hoseok cepat.
Taehyung tertawa lihat kelakuan Hoseok. Hoseok bisa jadi sangat dingin seperti es, dan detik berikutnya dia seperti anak anjing manis yang menggemaskan.
Masih terlalu pagi untuk tertawa bahagia, tapi itulah yang kini dilakukan Hoseok, dia punya rencana yang sangat matang.
Saking tidak sabarnya dia untuk memaparkan rencananya pada Seokjin, dia segera menarik Seokjin ke toilet terdekat mereka saat Seokjin baru saja langkahkan kakinya masuk kedalam lobby kantor."Aku akan mencari pengganti Taehyung"
"Noooo"
"Aku akan kembali ke klub dan mencari seorang 'friend'"
"No. You are not"
"Dia akan melupakan aku kalau dia tersakiti. Dan dengan ini pula aku akan memeriksa statement mu tentang ku, apa aku menolak pernyataan Taehyung karena itu Taehyung atau karena aku 'trauma' memulai hubungan"
"I think it is a bad idea. Kalau kamu lakukan itu, kamu akan jadi manusia terbodoh di dunia"
Next Chapter 🔜
YOU ARE READING
조명 - Untitled
FanfictionNothing really feels like you. Tentang keduanya yang berlari kedalam pelukan masing-masing. Tapi tidak dilupakan mereka awal dari semua ini. Awal yang bawa mereka berdiri saling bertatapan. Awal yang masih mengikat kaki mereka erat. Ini tentang Hos...