Ada yang menunggu? Wkwk oke langsung saja jangan lupa vote dan komen 😘😘💚
-Happy Reading-
Jisung meninggalkan Chenle sendirian disana, ia pergi ke suatu tempat entah kemana yang penting bisa menenangkan dirinya
Jisung memberhentikan mobilnya di kedai kopi kecil, lalu masuk kedalam kedai itu
"Mau pesan apa tuan?" tanya pelayan itu
Tunggu, Jisung seperti mengenali wajah namja didepannya ini, seperti tidak asing.
"Park Jisung bukan?" ujar sang pelayan itu yang mengenali terlebih dahulu
"Jihoon?" ujar Jisung yang baru mengingat wajah itu
Yaps pelayan itu ialah Jihoon, teman se-geng Chenle dahulu
"Jadi kau benar Jisung yang culun emh maaf maksud ku teman kelas semasa SMP ku kan" kata Jihoon lagi
"Iya" balas Jisung dengan wajah datarnya
"Ahh ternyata kau sudah berubah, oh ya tadi mau pesan apa?" tanya Jihoon mengulangi
"Americano satu" kata Jisung
"Baiklah tunggu sebentar" kata Jihoon
Tak lama pesanan Jisung pun telah jadi dan Jihoon memberikannya ke Jisung
"Kau tau setelah kepindahan mu dari sekolah, Chenle berubah menjadi pendiam" kata Jihoon tiba-tiba, Jisung pun melirik kearah Jihoon datar
"Bukankah itu yang dia inginkan" ujar Jisung
Jihoon menggelengkan kepalanya, "Chenle selalu mencari keberadaan mu saat itu" ucap Jihoon lagi
"Mencari keberadaan ku? Buat apa?" tanya Jisung yang makin dibuat bingung
"Sebenarnya Chenle disur..-"
"Permisi, aku ingin memesan" ucap pelanggan yang tiba-tiba menghentikan ucapan Jihoon
"Ah ada pelanggan, emh mungkin lain kali saja aku menceritakan nya, baiklah nikmati kopimu" ucap Jihoon lalu permisi dari hadapan Jisung
Jisung mah tidak peduli, ia melanjutkan minumannya sesekali mengecek handphone nya, setelah merasa cukup tenang ia pergi dari kedai itu tak lupa uangnya diletakki dimeja.
***
Setelah puas berjalan-jalannya, Jisung kembali pulang kerumah dan berjalan menuju kamar, sesampainya dikamar ia tidak lagi mendengar teriakan dari mulut Chenle didalam kamar mandi.
Jisung tidak peduli, ia ingin segera tidur dan mengistirahatkan tubuhnya dikasur empuknya itu
Tapi matanya juga tidak bisa terpejam, pikirannya selalu terarah kepada Chenle didalam sana namun disisi lain Jisung belum mau membuka pintu itu, ia masih ingin menghukum namja manis itu didalam sana.
Tiba-tiba handphone Chenle kembali berdering, pertanda ada panggilan masuk, dengan segera Jisung melihat siapa yang menelfon itu, yang tak lain dan tak bukan Hyunjin
"Mau apa lagi dia" gumam Jisung dan langsung memencet tombol hijau
"Chenle-yaa, ingat aku tidak pernah main-main, aku beri kau kesempatan untuk berpikir lagi, kalau tidak Jisung akan mati ditanganku"
"Ha..-"
Pip
Sambungan terputus begitu saja saat Jisung ingin menjawab, Jisung bingung kesempatan apa yang dimaksud si brengsek Hyunjin itu? Pasti ini menyangkut kerjasama antar keduanya
"Berani-beraninya si brengsek itu ingin membuat ku mati ditangannya, sebelum aku kalian lah yang lebih dulu mati" gumam Jisung lalu berjalan kearah kamar mandi dan
Brak!
Jisung menendang begitu saja pintu tersebut dengan kuat hingga pintu itu terbuka bahkan engselnya lepas, bodoamat pikir Jisung
Setelah pintu terbuka, Jisung melihat tubuh tak berdaya itu yang terduduk dilantai kamar mandi dengan muka pucat nya yang tengah melihat kedirinya dengan tersenyum hangat
"J-Jisung"
"Bangun jalang!" ujar Jisung langsung menarik tangan Chenle untuk segera berdiri
Chenle yang emang sudah tidak bertenaga lagi hanya menurut dengan sempoyongan, jika saja tangannya tidak dipegang dengan kencang oleh Jisung mungkin Chenle bakal jatuh kelantai lagi
"Tadi si brengsek Hyunjin itu menelfon lagi dia bilang memberi mu kesempatan, apa maksudnya hah!" ucap Jisung dengan masih mencengkram tangan Chenle
"A-aku tidak tau Jisung-ah"
"Pembohong! Kalian ingin membunuh ku bukan"
Chenle menggeleng, "Tidak Jisung aku tidak ada niat seperti itu.."
"Cih, ingat jalang sebelum kalian yang membunuhku, aku yang lebih dulu membunuh kalian!" kata Jisung yang sangat membuat hati Chenle mencelos mendengarnya
"Jisung-ah, percayalah aku malah berniat melindungi mu" kata Chenle pada akhirnya
"Hegh, kau pikir perkataan mu bisa merayuku begitu? Cih, kau tidak akan bisa menipu ku jalang" ujar Jisung lalu menyeret Chenle keluar dari kamar mandi dan membantingnya dikasur
"Jisung sakit" rintih Chenle saat Jisung menyeretnya dengan kuat
"Sekarang lebih baik kau puaskan aku jalang" ucap Jisung sembari membuka kancing kemejanya
"Tidak Jisung aku lagi lemas" tolak Chenle yang langsung menggeleng
"Kau berani membantahku?! Ingat Zhong Chenle kau ku beli hanya untuk memuaskan nafsu ku dan sekaligus membuatmu menderita, bukan untuk menuruti kemauan mu, sialan!" seru Jisung yang langsung saja membuka pakaian Chenle secara paksa
"Hiks hiks aku mohon"
Percuma saja, Jisung tidak akan mendengarkan permohonan dari mulut Chenle, ia tetap saja memperkosa tubuh mungil tak berdaya itu dengan kasar
Chenle sangat takut jika terjadi apa-apa dengan kandungan nya, saat Jisung melakukannya Chenle terus saja berdoa semoga anak didalam perutnya tidak terjadi apa-apa.
***
"Muka mu pucat sekali Chenle-yaa, kau tidak apa-apa?" tanya Renjun saat melihat Chenle yang tengah terduduk di kelasnya
"Tidak apa Renjun-ah" balas Chenle dengan tersenyum
"Apa kau sakit?" tanya Jaemin kemudian
"Tidak Na, aku baik-baik saja" jawab Chenle lagi
"Jangan bohong, Chenle-yaa. Ayo kita ke puskesmas kampus" ajak Haechan
"Tidak Haechan-nii, sungguh aku tidak sakit dan aku baik-baik saja. Hanya saja kepalaku sedikit pusing tapi tidak apa aku bisa menahannya" ucap Chenle
"Kau serius?" tanya Renjun lagi
"Aku serius" balas Chenle
Ketiga temannya itu pun mengangguk pasrah saja
"Jika kau tidak tahan, langsung bilang ke kita ya" ujar Jaemin yang sungguh khawatir dengan keadaan Chenle yang emang sangat pucat itu persis seperti mayat hidup
"Iya Na, terimakasih sudah mengkhawatirkan ku" kata Chenle dengan tersenyum hangat, ia bersyukur masih mempunyai sahabat-sahabat yang baik dan peduli dengan dirinya, tapi Chenle tidak tau apakah mereka bakal tetap seperti ini jika tau kalau dirinya yang sekarang sudah sangat kotor bahkan merahasiakan tentang kehamilannya? Semoga saja mereka mau memahami keadaan Chenle nantinya, itulah harapan Chenle untuk kedepannya.
Tadi sebenarnya mau ku buat adegan NC nya cuma takut kalian bosan:") oke see you next chap 😘😘💚
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Game || Chenji/Jichen (END)✔️ [TELAH TERBIT/DIBUKUKAN]
FanfictionSelamat datang di neraka sayang, permainan ini hanya untukmu jalang kecil.. Jangan tinggalkan aku, Zhong Chenle.. ~Park Jisung~ [TELAH DIBUKUKAN!!] WARNING..! BxB! MPREG! FUJO AREA! MATURE CONTENT ⚠️