Takut chap ini mengecewakan kalian karna tidak sesuai ekspektasi 🙈🙏🤣 oke langsung aja jangan lupa vote dan komen nya😘😘💚
-Happy Reading-
"Chenlee..!"
Chenle membuka matanya dengan sayu-sayu melihat kearah Jisung yang entah sejak kapan mengeluarkan buliran airmata
"A-aku sudah mengatakan nya bukan, a-aku akan melindungi m-mu, m-mungkin sebagai per-mintaan maafku dahulu kepadamu, Jisung-ah hhh tolong m-maafkan aku.." ucap Chenle sebelum ia benar-benar memejamkan matanya dengan rapat
"Chenlee! Yaak banguunn! CHENLE-YAA!!" teriak Jisung mencoba membangunkan Chenle, namun Chenle tidak kunjung bangun juga
Jisung dengan cepat menggendong Chenle dan membawanya menuju kerumah sakit, ia takut keadaan calon anaknya kenapa-napa dan.. dan juga ibu nya.
Sesampainya dirumah sakit, Chenle langsung dibawa keruangan inap yang pastinya VVIP, Jisung yang meminta langsung.
Tak berapa lama Jisung menunggu dengan gelisah, sang dokter pun keluar dari ruangan
"Bagaimana keadaan mereka dok?" tanya Jisung dengan cemas
Terlihat dokter itu mengambil nafas untuk menjelaskan, dan itu membuat Jisung keringat dingin seketika.
"Untung saja tusukan pisau yang mengenai perutnya tidak dalam sehingga anak dan istri anda tidak apa-apa dan baik saja akan tetapi keadaannya cukup lemah dibanding ibu hamil yang lainnya, saat ini ia masih belum sadarkan diri, mungkin tunggu beberapa jam lagi atau paling lama kemungkinan bisa esok hari. Emh kalau boleh tau, apa belakangan ini istri anda melakukan pekerjaan berat?" Ucap sang dokter sembari bertanya
Jisung yang mendengar jika Chenle beserta anaknya tidak kenapa-napa mendadak lega tetapi Jisung sempat terdiam, dan mengangguk pelan karena ucapan sang dokter tadi, mungkin lebih tepatnya bukan pekerjaan berat namun adalah penyiksaan yang ia beri kepada namja manis itu
"Kalau bisa istri anda jangan diberi pekerjaan berat dulu ya pak, bisa-bisa keadaan bayi yang ada di perutnya semakin lemah dan juga jangan biarkan sang ibu banyak pikiran juga karena bisa membahayakan juga bagi si janin" pesan si dokter menjelaskan
Jisung lagi-lagi mengangguk paham, "Baik dok, terimakasih" saut Jisung
Dokter itu pun mengangguk, lalu izin pamit dari hadapan Jisung dan berlalu
Jisung pun segera masuk kedalam untuk melihat keadaan Chenle yang masih tidak sadarkan diri itu
Jisung menggenggam tangan Chenle yang tidak terkena infusan itu
"Chenle-yaa kenapa kau melindungi ku? Seharusnya kau biarin aku yang terkena tusukan dari orang asing itu, aku menyesal Chenle-yaa maaf belum bisa menjaga kalian" gumam Jisung sembari melihat kearah Chenle yang masih menutup matanya
"Chenle-yaa, aku tau kata maaf tidak akan pernah membuat semuanya menjadi seperti diawal t-tapi.." sambung Jisung yang bergumam dengan kini matanya sudah berkaca-kaca sambil menjeda ucapannya sebentar karena airmatanya yang ia tahan lolos begitu saja dengan sendirinya.
Hey ayolah kemana perginya seorang Park Jisung yang dingin dan juga kejam saat ini?
Jisung menarik nafasnya pelan-pelan namun pasti untuk melanjutkan ucapannya yang sempat tertunda tadi
"Setelah ini, kau pasti bahagia Chenle-yaa, kau bebas aku jamin itu" sambung Jisung yang sudah berderaian airmata, kelemahan nya saat ini kembali.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Game || Chenji/Jichen (END)✔️ [TELAH TERBIT/DIBUKUKAN]
FanfictionSelamat datang di neraka sayang, permainan ini hanya untukmu jalang kecil.. Jangan tinggalkan aku, Zhong Chenle.. ~Park Jisung~ [TELAH DIBUKUKAN!!] WARNING..! BxB! MPREG! FUJO AREA! MATURE CONTENT ⚠️