6. Adel malu!
"Aku? Bisa."
Ingin rasanya Adel melompat jurang terdalam, ingin rasanya Adel menenggelamkan dirinya di lautan terdalam. Siapapun, tolong seseorang untuk mencekik leher Adel sekarang.
Mengingat saat dimana Adel berteriak di halte juga bergumam saat memandangi wajah Louis. Rasanya memalukan sekali. Baru kali ini Adel ingin hilang ingatan saja. Bahkan saat momen terjatuh menabrak tangga kayu itu bukan apa-apanya.
"Dia juga! Kenapa dari awal gak pake bahasa Indonesia aja sih!" Ucap Adel yang tengah berjalan menuju rumahnya.
Setelah mendengar ucapan Louis, Adel tiba-tiba pamit untuk pulang dengan alasan perutnya yang mulas. Sempat Louis dan Ryan menawarkan untuk mengantar Adel, namun perempuan itu menolak tegas. Bahkan kedua orang itu mengajak Adel untuk hangout bareng.
🐻🐻🐻
"Baby you light up my world like nobody else."
"The way that you flip your hair get me overmelt."
"But when you smile at the ground it ain't hard to tell."
"You don't know o o you don't know your beautiful."
Menghibur dirinya sendiri itu mudah, cukup mendengarkan lagu One Direction dengan volume full seakan masalah pada diri Adel hilang begitu saja.
"Woy ondel lo mau bareng gue gak! Hampir jam tujuh ini." Tama membuka pintu kamar Adel, berbicara pada adiknya tidak santai.
Adel kalau senin lemot banget, berbeda dengan Tama yang super gercep.
"Hah?"
"Musiknya kecilin dulu ya dek," ucap Tama dengan sabar walaupun hatinya panas melihat Adel yang masih plonga-plongo. Bahkan dengan santainya masih merapikan rambut.
"Oh iya lupa," sahut Adel tanpa rasa dosa.
"Lima menit gak turun gue tinggal!"
BRAK!
"Buset amukan macan," gumam Adel lalu menggendong tas ranselnya dan menutup pintu kamar.
"BUNDA AYAH ADEL PAMIT!"
Daripada mendengar amanat dari kepala sekolah panas-panas begini, Adel menghabiskan waktunya bercerita pada Risa tentang Louis dan Ryan. Sejak upacara dimulai, Risa mendengarkan Adel dengan seksama. Seperti biasa, dibarisan paling belakang.
"Jadi dia bule gadungan?" Adel menabok bahu Risa lumayan kencang seraya melirik kesal temannya dengan mata menyipit akibat silaunya cahaya matahari.
"Kalo gue jadi lo gue sih malu sampe tujuh turunan." Risa terkekeh membayangkan ekspresi wajah temannya. Mudah ditebak menurut Risa.
"Idih gue juga udah malu kali."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love U my British Boy! [END✓]
Humor⚠️young-adult⚠️ "Lo lahirnya kecepetan ye," gumam perempuan itu seraya melihat foto Theo, dia melirik poster Robert Pattinson disebelahnya. "Lo juga!" Dia memandangi poster Louis Partridge, "Lo lahirnya gak kecepetan, cuma terlalu mustahil untuk dim...