11. Ryan Chevalier
"Bunda kalo misalnya Adel ke Yogyakarta sama temen-temen boleh gak?"
Adel terkekeh sok imut agar tidak terkena omelan Agatha. Karena menelfon Adel berani berbicara seperti itu, kalau bicara langsung mana berani dia.
"Misalnya aja nih?" Tanya bunda di seberang sana.
"Iya bund misalnya aja."
"Gak boleh Del," sahut bunda dengan nada menjengkelkan. Adel mengerucutkan bibirnya, tebakannya benar.
"Kalau gak misalnya bund?" Tanya Adel dengan wajah bodoh.
"Misalnya aja gak boleh. Jangan ngada-ngada kamu itu, kalau mau liburan nanti tunggu ayah libur!" Adel meringis kecil sedikit menjauhkan ponsel dari telinganya.
"Iyadeh, Adel 'kan cuma berjanda. Gak usah ngegas gitu dong," decaknya.
"Adel."
Matanya membulat, setelah berdecak kesal Adel mendengar suara ayahnya dari ponsel itu. Jangan bilang kalau ayahnya mendengar, bisa gawat.
"Bunda ayah kok panggil aku? Ayah denger aku bicara apa?" Tanya Adel panik.
"Kan bunda loudspeaker telfonnya." Ucapan tak berdosa dari bunda membuat Adel meringis seketika, tanpa berbicara lagi dengan kurang ajarnya Adel memutuskan sambungannya sepihak.
🐻🐻🐻
"Everybody wanna steal my girl."
"Everybody wanna take her heart away."
"Couple billion in the whole wide world."
"Find another one 'cause she belongs to me."
Dengan modal buku yang digulung sebagai mic, Adel bernyanyi sangat menghayati.
"Everybody wanna steal my boy, everybody wanna take his heart away."
Adel merenung sejenak, "gue kan gak punya pacar," gumamnya pelan.
Karena gabut perempuan itu memilih untuk menempel poster baru bergambar aktor berkebangsaan Inggris, Theo James. Salah satu dinding kamarnya Adel khususkan untuk menempel poster, bunda sempat marah karena bisa merusak cat tembok katanya. Namun karena Adel memohon-mohon pada sang ayah, akhirnya dia membuat design ala-ala vintage aesthetic untuk kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love U my British Boy! [END✓]
Humor⚠️young-adult⚠️ "Lo lahirnya kecepetan ye," gumam perempuan itu seraya melihat foto Theo, dia melirik poster Robert Pattinson disebelahnya. "Lo juga!" Dia memandangi poster Louis Partridge, "Lo lahirnya gak kecepetan, cuma terlalu mustahil untuk dim...