42. Tentang dia
Risa berjalan santai disepanjang koridor sekolah seraya bergumam menyanyikan lagu. Tersenyum pada beberapa adik kelas yang menyapa memanggil namanya. Risa tidak tahu mereka siapa, namun Risa hanya menanggapinya dengan tersenyum, tak jarang juga mengangguk.
Moodnya naik karena bel pulang sekolah berbunyi sejak lima menit yang lalu. Mungkin, Risa adalah orang pertama yang kini telah berada di halte depan sekolah. Sejak tadi, gadis bermata sipit itu selalu menyendiri karena Adel sengaja izin tak masuk.
Kalau sekedar teman mengobrol ya banyak sih, tapi Risa selalu berdua dengan Adel di kelas. Jadi jika teman absurdnya itu tak masuk, sekolah rasanya begitu membosankan.
"Risa." Gadis itu menoleh saat sebuah suara berat terdengar dibalik suara bisingnya kendaraan milik pelajar Dirgantara.
"Ngapain lo?" Tanya Risa tak suka.
Seketika ia teringat kejadian semalam. Saat Louis dan Elline yang begitu lengket, lalu temannya yang menyaksikan itu dengan sedih.
"Adel mana?" Laki-laki itu, Louis mulai mendekat walaupun tahu bahwa kehadirannya tak disukai.
"Gak salah lo nyari temen gue?" Bukannya menjawab, Risa balik bertanya dengan kekehan kecil.
Disana, Louis hampir saja mengumpat. Jika orang didepannya ini bukan perempuan, ia akan mengeluarkan seluruh ancamannya agar langsung menjawab pertanyannya tanpa bertele-tele.
Jangan kira Louis selalu bisa menahan amarahnya.
"Semalam, kenapa kalian pergi sebelum acara selesai?" Tanya Louis lagi, masih berusaha bersabar.
"Lo pikir Adel betah ngeliat kalian berdua bahkan denger dari orang-orang bahwa lo dan sahabat lo itu cocok? Oh ayolah, lo gak sebodoh itu kan?"
"Elline cuma teman. Adel tau itu," ucap Louis datar. Seingatnya baru pertama kali ini ia dan Risa berbicara. Namun sepertinya gadis didepannya ini masih tak ciut.
"Ya dia emang tau. Tapi lo gak tau kan perasaan sebenarnya pas ngeliat kalian berdua? Lo boleh nipu Adel lagi, tapi sebelum itu langkahin gue dulu karena gue yang akan ngejaga dia dari cowok brengsek kayak lo!"
"Lagipula mana ada sih cewek cowok sahabatan tanpa libatin perasaan. Kalau bukan lo, gue rasa, mungkin Elline yang suka sama lo," imbuh Risa lalu membuang pandangan.
"Don't act like you know everything. I'm just here to ask where's Adel!" Sejujurnya, Risa melihat kedua mata biru itu dengan keberanian yang mulai menciut.
Risa menepis ketakutannya. Dia balas memandang tajam netra biru itu dengan mendongakkan kepala. Risa juga ingin tahu, seberapa kuatnya laki-laki ini menahan amarahnya.
"Gue emang gak tau lo ya Louis. Tapi, gue cukup tau bahwa lo pria menjijikkan yang membodohi perempuan lugu soal cinta kayak Adel!"
"Dan gue denger, lo nyesel karena ternyata lo terjebak dengan permainan lo sendiri?" Risa menyemburkan tawanya, seakan menatap Louis prihatin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love U my British Boy! [END✓]
Humor⚠️young-adult⚠️ "Lo lahirnya kecepetan ye," gumam perempuan itu seraya melihat foto Theo, dia melirik poster Robert Pattinson disebelahnya. "Lo juga!" Dia memandangi poster Louis Partridge, "Lo lahirnya gak kecepetan, cuma terlalu mustahil untuk dim...