-TITIK TERANG

897 95 12
                                    

43

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

43. Titik terang

"Jangan pergi tanpa pamit lagi ya? Aku gak suka."

"Tergantung."

"Kok tergantung?"

"Ya tergantung kamu siapa aku dulu. Masa iya kamu gak suka kalo aku pergi tanpa pamit sedangkan kita nggak ada hubungan apa-apa," ucap Adel, geli sendiri mendengar kalimatnya.

"Kamu kesayangan aku."

Adel tertawa terbahak-bahak hingga tersedak ludahnya sendiri. Perempuan itu segera menerima air dari Louis lalu meminumnya setengah tandas.

"Dih Louis jamet banget geli!" Adel bergidik ngeri.

"Sembarangan!" Louis melotot tak terima.

"Kenapa? Orang Ryan aja dipanggil jamet malah bangga hahaha." Adel tertawa saat dulu Ryan pernah bercerita bahwa bocah itu mengaku jamet pada orang-orang.

"Adel."

Adel menghentikan tawa saat Louis menyebutkan namanya dengan serius. Perempuan itu segera menatap Louis yang berada di depannya dengan menahan nafas selama beberapa detik, melihat wajah laki-laki itu yang tak begitu jauh dan tak juga begitu dekat. Hanya meja kantin yang menjadi penghalang jarak mereka.

"Nanti malam kita jalan ya?"

Sial, Adel merutuk dalam hati. Tak menghiraukan pipinya yang mungkin memerah dan memanas akibat salah tingkah. Dia pikir Louis akan mengatakan hal lain.

"Lagi mikirin apa, hm?" Tanya Louis. Adel seketika mengerjapkan mata. Dia jadi meleleh saat Louis berbicara lembut.

Mungkin, jika ada penobatan laki-laki yang pandai dalam mengontrol suasana hatinya Louis-lah yang akan mendapatkan peringkat pertama. Louis benar-benar paham cara memperlakukan perempuan dengan layak. Ia tidak pernah berkata kasar jika dirinya benar-benar tidak sedang diselimuti oleh emosi. Gimana yah Adel mau menjelaskan ... Intinya Louis itu boyfriend material. Bahkan nada yang keluar dari setiap kalimatnya mampu membuat perempuan manapun terpikat.

"Gak kebayang kalo misalnya Katt obsesi banget sama kamu. Mungkin kayanya dia nyusul ke sini deh." Louis tertawa, jadi ini yang Adel lamunkan?

"Kamu mau dengerin cerita aku?" Adel mengangguk bersemangat.

"Waktu aku baru datang kesini, dia terus nelfon aku. Bahkan ngaduin tentang kita ke Mommy. Karena Kattherine perempuan yang disuka mom. Awalnya mom hampir ngejodohin aku sama dia."

"Hah? Dijodohin?" Adel memekik tak percaya.

"Kamu tau kan hubungan aku dengan Mom tak begitu baik. Jadi pas aku nolak tentang rencana itu mom sedikit dengerin aku. Dia cuma nyuruh Katt agar deketin dan ngawasin aku." Louis terdiam sejenak, "mungkin kalau aku gak kenal kamu dari awal, sampai saat ini aku gak bakalan kerumah mom. Aku kesana, sebelum aku benar-benar pergi dari London."

Love U my British Boy! [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang