06. 🌹

763 85 26
                                    

23 November 2019

Selvia segera merapikan peralatan gambarnya diatas meja. Dia telah selesai menggambar contoh logo untuk comeback terbaru 6Hari. Ini adalah sketsa ketiganya, mereka menyuruh Selvia membuat 3 logo supaya ada cadangan. Yang entah untuk apa ada cadangan. 6Hari ini band yang bebas, mereka tidak punya manajer, gulung kabel sendiri, siap-siap sendiri. Terbukti dari logo saja minta dibuatkan Selvia, mereka malas menyewa editor, padahal sudah cukup terkenal. Pokoknya 6Hari itu band yang mandiri.

Dia turun ke ruang tamu untuk memberikan kertas itu pada Brian dan teman-temannya. Saat sudah diruang tamu, dia melihat keadaan meja disitu sudah berserakan oleh berbagai cemilan yang dimakan oleh mereka. Dasar jorok, gak Brian gak temennya sama aja semua. Dia mendekati kelima cowok itu sambil berkacak pinggang. Omelannya tertahan ketika Kak Ajun, member favoritnya menoleh kearahnya sambil tersenyum manis. Tuhan, please jadikan Kak Ajun jodohku. Selvia pun mau tidak mau membalas senyuman itu.

Selvia menyerahkan kertas itu pada Kak Ajun dengan lagak manis. Kemudian Kak Ajun dan Satria segera mengamati gambaran itu. Dia duduk disofa samping Brian yang fokus ngemil sembari menonton sinetron azab. Dia merebut cemilan yang dipegang oleh Brian dengan paksa. Brian melotot kearah Selvia, tapi cewek itu tidak peduli.

Satria menyerahkan gambaran itu pada anggota tertua band itu, yaitu Kak Jeffrey atau Selvia biasa memanggilnya Kak Jef. Orangnya kurus, tinggi, berkulit putih, dan wajahnya seperti anak ayam. Untuk poin terakhir sudah diakui fans yang lain juga kok! Orang baik, suka ngajarin Selvia ngegame waktu dia masih SMA. Widya ngefans sekali dengan Kak Jef.

"Bagus nih yang ini." Kata Kak Jef semangat sambil mengangkat kertas sketsa ketiga itu.

Dresta mendecak. "2 sketsa kemarin juga lo bilang bagus." Ucap Dresta sebal. Sedangkan Kak Jef hanya nyengir.

Kak Ajun meletakkan 3 kertas sketsa diatas meja. "Bang Sat, gimana nih? Lo ketua." Tanyanya sambil menopang dagu.

Bang Sat a.k.a Satria menghela napas. "Apa susahnya sih nyebut nama gue secara lengkap?" Katanya kesal. Teman-teman bandnya ini suka sekali memanggil dia dengan sebutan Bang Sat, dia merasa sedang dikasarin kan.

"Biar irit aja gitu. Sat, kan cuma satu suku kata, Satria tiga suku kata." Jawab Dresta santai sambil mengunyah cemilan yang ada diatas meja.

"Bocah semprul!" Umpatnya.

"Voting ajelah."

"Siapa yang ikut voting?" Tanya Kak Ajun.

"Ke kawannya Selvi aja. Leo sama si Windi." Usul Brian.

Selvia mendorong lengan gembul Brian. "Widya, brou. Salah mulu." Koreksinya.

"Oh, boleh deh. Widya kan fansnya bang Jef garis keras." Ucap Kak Ajun setuju.

Selvia terdiam. Dia berpikir sebentar lalu tersenyum. "Nambah 1 orang lagi boleh gak? Ini diatas garis kerasnya si Widya."

Brian berpikir sejenak. "Tapi jangan bocor." Katanya pasa Selvia. Selvia mengangguk paham. Dia mengambil ponselnya dan segera mengirim ketiga gambar sketsa itu pada ketiga temannya.

Oh iya, ngomong-ngomong soal Widya. Widya memang janji akan main kerumah karena mereka akan meng-unboxing barang suci kpop dirumah Selvia. Paket mereka sudah ada dikamarnya, jadi tinggal unboxing saja. Selvia dan Widya memang sudah masuk kedalam lubang kpop dan rasanya tidak bisa keluar lagi dari sana apapun caranya. Tapi tak apa, ini juga hanya hiburan kala penat untuk kita. Jangan nyinyir! Karena mereka berdua into kpop, jadi mereka berdua menjadi rajin menabung untuk membeli merch-merch oppa yang harganya per barang bisa seperti uang 1 sks kuliah.

Married with Enemy || Jaebum ● SeulgiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang