20. 🌹🌹🌹

914 104 24
                                    

Defa mendorong pintu cafe tempatnya bertemu dengan teman-temannya karena mereka bertiga memaksanya untuk bercerita. Dan juga dia berencana akan memberitahu yang sebenarnya terkait keadaannya dengan Selvia.

Dia mengedarkan pandangannya, memastikan keberadaan ketiga temannya itu. Setelah menemukan tempat, Defa segera menghampiri ketiga temannya yang sedang tertawa melihatnya.

Defa menjadi gugup sendiri. Dia tak tahu harus memulai darimana, dia tak sempat menyusun kata-kata.

"Lo kemaren pacaran sama Agita sampe puncak?"

"Nginep? Dibolehin sama nyokapnya?"

"Kok bisa sih?"

"Kok orangtuanya percaya banget sama lo?"

Berbagai pertanyaan keluar dari mulut Junior dan Mark. Defa sampai pusing sendiri mendengarnya, sedangkan Jaka didepannya hanya tertawa melihat wajah frustasi dia.

"Bisa satu-satu gak, anjing?" umpat Defa.

Mark menepuk dadanya, "jawab gue dulu."

Defa menghela napas, dia meregangkan tubuhnya. Defa mengangkat tangan kirinya, menunjukkan bagian jari manis miliknya, "lo tau ini apaan?"

"Jari."

Jaka menoyor kepala Junior dengan kesal, "liat yang ditunjuk temen lo itu, goblok!"

"Cincin?" ucap Mark tak yakin, "cincin persahabatan?"

Defa menahan amarahnya, "bego, lo pikir gue upin ipin?"

Junior menggaruk kepalanya yang tak gatal, "emang upin ipin punya cincin persahabatan? Kan mereka saudara?"

Jaka menghela napas kasar, dia mengarahkan dengan paksa minuman segar didepannya pada mulut Junior.

Defa melepaskan cincinnya itu lalu memberikan benda cantik itu pada Mark, "dalemnya ada tulisan gak?"

Mark menerima cincin itu, dia langsung meneliti bagian dari benda itu dengan seksama diikuti Jaka dan Junior. Sampai akhirnya mereka bertiga terdiam dan melongo.

"S-selvia?" ucap Junior dan Mark bersamaan dengan wajah sedikit tak percaya.

Defa meminta kembali cincinnya itu dan memasangnya ditempat semula, yaitu jari manisnya.

Dia menatap kedua temannya itu, "gue udah nikah sama Agita. Ini masuk bulan ke lima." ucapnya sambil memperhatikan raut wajah kaget Junior.

Mark menutup mulut dengan kedua tangannya, "5 bulan?! Gila, kok kita gak tau?!"

Jaka berdeham, "gue udah tau dari lama."

Junior menarik lengan cowok itu, "kenapa gak bilang gue? Gue nyakitin istri orang, dong?"

"Bukan hak gue buat ngasih tau, nyet." jawab Jaka.

Mark mengacak rambutnya dengan frustasi setelah mendengar pengakuan Defa yang benar-benar mengejutkan untuknya. Dia pikir kedua temannya itu berpacaran, ternyata mereka sudah menikah. Sebuah fakta yang mengejutkan.

"Bentar, berarti lo tinggal sama Agita?" tanya Mark memastikan, "berdua?" lanjut cowok itu.

Defa mengangguk, "makanya gue selalu bilang gue gak dirumah, ya karena gue udah se-apart sama Agi."

Junior menatap Defa penuh selidik, kedua ujung alisnya pun nampak hampir menyatu saking seriusnya, "lo ngehamilin dia?"

Jaka yang sedang meneguk minumannya langsung tersedak setelah mendengar pertanyaan teman bodohnya itu.

"Enggak, bajingan! Lo pikir gue cowok brengsek?" umpat Defa pada Junior yang hanya menunjukkan cengirannya.

Mark mendecak, "lo emang brengsek bodoh, dulu sih. Tapi pas semester 6 gak pernah lagi, gue pikir karena lo punya cem-ceman, ternyata udah nikah sama Agita, toh."

Married with Enemy || Jaebum ● SeulgiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang