15. 🌹🌹🌹

970 98 23
                                    

---------------------------------------------------------------------

----------------------------------------------------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

----------------------------------------------------------------------

----------------------------------------------------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

----------------------------------------------------------------------

Mereka berkumpul di taman tengah kampus sambil berbincang-bincang membahas apapun yang lewat didepan mata mereka. Mulai dari penebangan pohon beringin yang kedua kalinya, gosip terkait kekasih gelap wakarek, rumor mahasiswi dikampusnya yang akan menjadi artis, dan banyak hal lainnya. Memang benar, gosip menyatukkan segalanya.

Jaka mendecak kesal. "Bisa-bisanya Defa sama Selvia satu kelompok. Gue juga mau sekelompok sama orang pinter!"

Memang saat kuliah tadi, ada pembagian tugas dan anggotanya hanya 2 orang, hanya berpasangan. Dan sialnya bagi Jaka, kedua orang pandai malah jadi 1 kelompok. Tadinya Jaka sudah protes, tetapi tetap ditolak.

"Anjing, Jek! Gue juga pinter, su!" Sahut Leo. Defa hanya tertawa mendengar keduanya.

Mark mencoleh lengan Defa. "Eh ukm musik baru mau ngadain makrab?"

Defa mengangkat kedua alisnya. "Baru sempet. Daripada gabung sama maba besok, mending sekarang aja."

Leo menoleh ke samping. "Kapan?"

"Besok sabtu sama minggu. Mau ikut lo? Liat degem."

Leo menggeleng cepat. "Gaklah bego. Disuntik mati ntar gue sama Almeera." Leo tak bisa membayangkan betapa seramnya pacarnya itu.

Junior ikut nimbrung. "Cewek lo itu panggilannya Almeera apa Widya, sih? Selvia juga? Bingung gue."

"Terus temen-temennya yang di twitter itu juga. Panggilannya gimana?" Tanya Jaka penasaran. Dia mengira malah Tesa panggilannya Irene karena terlihat cocok saja.

"Almeera, Agita, Vana, Tesa tuh panggilan buat orang deket gitu. Kalo disekolah ya pake nama normal kayak Widya, Selvia, Irene, Joyvana. Gue aja dulu dipanggil Adi. Anjing, padahal gak susah nyebut Leo." Jelas Leo panjang lebar.

Jaka terkekeh. "Adi? Muka lo gak cocok dipanggil Adi, anying."

"Emang. Muka gue, muka kota."

"Berdebu dong?" Sahut Mark.

Married with Enemy || Jaebum ● SeulgiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang