UAS semester ganjil sudah selesai dihari ini. UAS berlangsung selama 8 hari. Hari ini kebanyakan mahasiswa sedang bercanda gurau dikantin melepas penat setelah ujian. Begitu juga dengan Selvia. Saat ini, dia, Leo, Jaka dan Juni sedang duduk dibangku ujung kantin, sambil menunggu parkiran kampus sepi dan juga Selvia menunggu Widya selesai kelasnya.
Kantin mendadak sepi saat ada salah satu mahasiswi melabrak mahasiswi lainnya dikantin itu. Selvia, Leo, Jaka, dan Juni menyaksikan aksi labrakan itu. Dan ternyata mereka sedang ada masalah tentang cowok. Astaga. Mereka saling marah dan meneriaki satu sama lain. Drama gratis.
"LO SIAPANYA ESA? HAH??!!!"
"HARUSNYA GUE YANG NANYA."
"KENAPA ELO??? GUE LAGI DEKET SAMA DIA."
"GUE SERING JALAN SAMA DIA???"
"GARA-GARA LO, ESA GA NEMBAK-NEMBAK GUE."
"GARA-GARA LO YA ANJING. PERGI LO.
Kantin menjadi riuh mendukung kedua mahasiswi itu. Mereka membentuk kubu untuk menjadi suporter dari masing-masing cewek ini.
Begitu pula dengan Jaka dan Leo. Mereka berdua suka keributan. Selvia dan Juni hanya ngakak melihat aksi labrak itu. Hitung-hitung hiburan selepas ujian.Aksi itu semakin panas, saat ada seorang cowok mendekat kearah mereka berdua, sudah dipastikan itu Esa. Dan cowok itu tidak sendiri, dia berjalan bersama seorang cewek dibelakangnya. Kedua cewek yang saling labrak itu melotot kearah cowok itu. Mereka bingung, siapa cewek dibelakangnya.
"LO ADA CEWEK?"
"BISA-BISANYA YA LO. TERUS SELAMA INI NGAPAIN DEKETIN GUE???!!!"
"NGAPAIN NGUCAPIN PAGI SIANG SORE MALEM KE GUE ANJINGGGGG."
"NGAPAIN MALMINGAN BERDUA MULU."
"NGAPAIN NEMENIN GUE BELAJAR MULU SELAMA UAS."
"NGAPAIN NGAJAK UJAN-UJANAN BARENG."
"PLAYBOY LO ANJING."
"MATI LU."
Kedua cewek itu pun pergi bersama dari kantin meninggalkan Esa yang sedang kaget, dia masih tidak percaya dengan kejadian barusan. Seisi kantin pun menyoraki Esa, membuat Esa dan ceweknya harus keluar lagi dari kantin. Para mahasiswa lainnya segera kembali ketempatnya masing-masing. Begitu dengan Jaka dan Leo. Mereka datang dengan wajah tertawa.
Leo memegangi perutnya, "HAHAHA, Esa goblok. Bapak lu nonton Sa." Ucapnya.
"Cewek tadi kayanya bakal temenan deh." Sahut Jaka.
"Tapi gue kalo jadi cewek ya baperlah. Malming bareng, dapet ucapan kaya gitu, ditemenin kemana-mana." Ujar Juni yang memposisikan dirinya sebagai korban.
Jaka menoleh kearah Selvia, "Menurut lo gimana, Sel? Lo sebagai cewek." Tanyanya.
Selvia berdeham, "Kalo gue pribadi enggak baper kayanya. Coba deh, kenapa kita gak anggep perhatian mereka itu kaya perhatian terhadap temen?" Ucapnya.
Leo menatap Selvia, "Ya, itu yang bikin lo masih jomblo sampe sekarang." Ujar Leo.
Selvia membalas tatapan Leo, "Ya kan lo tau impian gue." Jawabnya.
Jaka memasang raut wajah bingung, "Bentar, maksud lo tadi gimana, Sel?"
"Seperti yang gue bilang tadi. Kenapa gak menganggap itu perhatian dari temen cowok aja? Kan gak semua cowok ngedeketin cewek buat pacaran, kan?"
Jaka memotong ucapan Selvia, "Ini Defa banget gak sih?" Tanyanya.
Selvia mendengus, "Gak ada hubungannya sama anak dajjal itu." Ucapnya sewot.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married with Enemy || Jaebum ● Seulgi
FanficGimana rasanya, kalau kalian tiba-tiba menikah dengan musuh bebuyutan di kampus? Marah? Pingin kabur? Atau.... Bakal bisa jatuh cinta beneran? Ini cerita mereka, Defa dan Selvia. 🔞