03. 🌹

669 81 15
                                    

"Oke, kuliah kita sudah cukup sampai disini ya. 2 minggu lagi sudah UAS. Harap persiapkan secara maksimal. Saya dengar beberapa keluhan dari mahasiswa kalau matkul ini susah ya? Pelajari latihan kuis yang biasa saya kasih. Kalo mau tanya tolong ke pasangan Anastasia dan Daniel dulu ya." Ledek dosen itu. Memang beberapa dosen tahu bahwa Defa dan Selvia bermusuhan. Namun para dosen melihatnya sebagi hiburan.

"IHIIIIIIYYYY." Sorak semua mahasiswa yang ada dikelas itu.

"Kalian berdua nih kalau jodoh saya bakal  ketawa paling kenceng diruang dosen." Ucap dosen itu.

"Saya gak kenal Anastasia, pak." Sahut Defa dari belakang.

"GAK KENAL TAPI DUDUK DIBELAKANGNYA MULU, DARI SEMESTER AWAL." Teriak Jaka keras. Membuat mereka berdua semakin diejek.

Selvia menoleh kebelakang, kearah Defa "Lo diem aja, bodoh." Defa menutup mulutnya.

"Ok, tanya ke mereka ya. Mereka nilainya selalu stabil. Kalau Anastasia dan Daniel kurang paham maka bisa langsung pc saya. Dan jangan lupa project kelompok, dikumpul saat masuk pelajaran kembali. Terimakasih selamat siang." Dosen itu mengakhiri ucapannya. Dia segera keluar dari kelas menyisakkan mahasiswa.

Mereka dapat project tugas untuk penambahan nilai di 2 mata kuliah sekaligus, jadi benar-benar harus ekstra pengerjaannya. Mereka diminta mewawancarai beberapa usaha/perusahaan. Mengelompokkan kedalam beberapa manajemen, yaitu keuangan, SDM, pemasaran, dan operasional. Mereka dibagi menjadi beberapa kelompok dengan satu kelompok diisi 6 anggota.

Selvia sudah pasti bersama Leo. Mereka tidak dapat dipisahkan. Mereka berteman dari SMP dengn Widya juga.

Seseorang menepuk pundak Selvia, cewek itu pun menoleh kebelakang, dia mendapati Jaka berbicara padanya.

"Lo sama Leo mau gabung sama kita berempat gak? Pas nih, enam orang. Gimana? Plis banget. Gue mau sekelompok sama orang pinter." Tawar Jaka.

"Kayak gak ada orang lain aja. Leo gabung aja. Lo cari kelompok lain sana." Ucap Defa pada Selvia.

Selvia mendelik sebal, "Enak aja lo ngambil Leo. Pokoknya gue sama dia kudu bareng. Kalo lo gamau ada gue yaudah, pergi." Balas cewek itu.

"Udahlah gabung aja, semua udah pada kelompok masing-masing." Lerai Mark.

"Ck, yaudah." Ucap Defa dan Selvia bersamaan.

"Ayo kita rundingin dikantin aja." Ajak Juni.

Mereka pun mengangguk. Segera beranjak dari kelas itu menuju ke kantin. Untuk membagi tugas kelompok itu.





Tak sedikit mata yang melihat mereka berenam kaget. Defa dan Selvia menjadi satu gerombolan. Keajaiban kampus. Ada juga yang sirik dengan Selvia karena bergabung dengan pentolan ekonomi. Tom and jerry bersatu. Namun Selvia tidak peduli. Beda dengan Defa yang terus menebar pesona pada mahasiswi yang dia jumpai sepanjang perjalanan.

Mereka memilih bangku kantin diujung kantin. Memesan makanan sebentar lalu mulai berdiskusi.

"Berapa tempat enaknya?" Tanya Leo memulai diskusi.

Juni berdeham, "1 tempat aja biar hemat waktu." Usulnya.

"Tapi nanti nilainya gak maksimal. Makin banyak makin bagus kan?" Ucap Selvia.

"Perusahaan orangtuanya Defa aja. Ya, Def. Tolong bilangin bapak lo." Usul Mark sampil menepuk pundak Defa.

Jaka dan Juni mengangguk setuju, "Nah iya. Baru inget gue. Lo kan kaya."

Leo menoleh pada Selvia, "Sama perusahaan orangtuanya Selvia juga kalo gitu. Nih orang juga kaya." Tambah Leo.

"Woah, untung ada orang kaya ya, dikelompok kita." Ujar Jaka bangga.

Married with Enemy || Jaebum ● SeulgiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang