URIUZI 20

2.9K 546 132
                                    

Selamat membaca

***


Jam istirahat kali ini, Uzi habiskan di perpustakaan untuk membaca buku pelajaran. Ia bosan jika harus menghabiskan waktu di kantin bersama yang lainnya. Kesannya, tak ada tempat lain yang bisa dikunjungi.

Uzi diam, sama seperti siswi lainnya yang juga membaca di perpustakaan. Uzi duduk di pojokan karena menurut nya, di sini lah tempat ternyaman jika membaca buku. Terhalangi oleh rak buku, dan pastinya bisa bersandar ke belakang karena dibelakang sudah ada dinding pembatas.

Samar-samar, Uzi mendengar suara seseorang yang disuruh untuk meletakkan buku yang sudah di pinjam nya. Uzi tak menghiraukan itu. Ia lebih memilih membaca.

Saat ini, pikiran Uzi berkecamuk. Renata selalu saja mengajaknya ini dan itu, dan Liko juga selalu menyuruhnya untuk menuruti semua permintaan Renata. Uzi bingung, Renata tau kalau ia dan Uri pacaran karena Uzi yang selalu meyakinkannya.

Bingung Uzi ingin bagaimana caranya supaya Renata tak mengusik kehidupannya lagi. Sungguh, gerak Uzi terbatas karena adanya Renata yang agresif. Bagaiman caranya supaya Renata percaya kalau ia dan Uri pacaran? Atau setidaknya, siapa saja cewek yang mau menjadi pacar pura-pura.

Mata Uzi melirik kearah rak buku pembatas. Ia mengernyitkan dahi dalam, matanya tetap fokus membaca. Tak salah, itu adalah Uri yang sedang mengintipnya. Uzi tetap diam, ia ingin melihat seberapa besar nyali Uri mengintipnya seperti ini. 

Dapat Uzi lihat kalau kini, Uri tengah berbalik. Namun dengan cepat juga, Uzi bersuara, "Mau kemana?"

Uzi berdiri. Menyandarkan dirinya di rak buku tepat dibelakang Uri. Uri tak kunjung berbalik. Gadis itu hanya diam membeku membelakangi nya.

"Gue tanya, lo mau kemana?" ulang Uzi.

"Bisu?" Uzi memaksa Uri agar berbalik menghadap nya, dengan cepat sekali gerakan Uri sudah berbalik menghadap nya dengan kening gadis itu yang membentur dada bidangnya.

"Aws." Uri memegang keningnya yang terbentur sambil meringis sakit.

"Udah bisa ngomong?"

"Lo apaan sih? Panggil orang segala," kesal Uri mengusap-usap keningnya.

"Bukanya lo yang apa-apa? Siapa yang ngintip orang lagi baca?" sindir Uzi menaikkan alisnya.

Uri hanya diam, memang ia yang salah. Lalu ia harus berbuat apa? Uri takut jika Uzi menanyainya mengapa mengintip.

"Gue tadi cuma balikin buku," kilah Uri biasa saja padahal dalam hatinya sudah takut setengah mati.

"Balikin buku kok berdirinya lama?"

Uri menghempaskan pergelangan tangannya dari tangan Uzi dengan keras sehingga genggaman tangannya langsung terlepas.

Uri menatap Uzi dengan tajam, disini yang salah Uri lalu mengapa gadis itu yang menatap Uzi tajam?

"Bukan urusan lo, ya," ucap Uri meletakkan kedua tangannya disisi pinggangnya.

"Bukan urusan gue lo bilang? Apa tujuan lo ngintipin gue?" Uzi mendekatkan wajah nya pada wajah Uri sehingga posisi mereka saat ini sangat intim.

"Uzi jauhin muka lo." Uri mendorong wajah Uzi agar menjauh darinya namun dengan keras cowok itu menahan kepalanya agar tak bisa didorong oleh Uri.

Uri malu, benar saja ini di perpustakaan tempat membaca dan mencari informasi tentang ilmu, sedangkan yang dilakukan Uri dan Uzi?

Uri masih berusaha mendorong wajah Uzi yang semakin dekat dengan wajahnya, sedikit lagi bibir pink alami milik Uzi akan tertempel pada pipi mulus Uri dengan sempurna.

UriUzi [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang