Awas, typo-nya kebanyakan😆
Bagi kalian yang merasa suka sama cerita ini vote, komen dan bantu share atau rekomendasikan, ya.
Aku update pagi-pagi nggak pagi banget juga sih......
Semangat US nya semoga membuahkan hasil yang maksimal😚Selamat membaca, Sayang❤
***
Sudah dua hari kejadian itu berlalu. Semuanya terasa cepat. Uzi dan Uri tak pernah bertemu lagi setelah kejadian itu.Pagi ini, seperti biasa Uzi bersiap pergi ke sekolah. Bukan bersiap, tetapi menunggu Renata yang masih berkemas di kamarnya. Jika kalian bingung mengapa Uzi bisa memergoki Uri yang hendak menampar Renata, maka inilah jawabannya.
Flashback
Babak dua dimulai, semua pemain kembali ke lapangan dan bersiap untuk kembali main. Berbeda dengan Uzi yang terheran mencari keberadaan Renata yang tak terlihat. Kemana dia? batin Uzi. Biasanya Renata akan menyorakinya dengan kata-kata alay.
Tim Garuda masih unggul tak ada yang bisa mengalahkannya. Hingga beberapa menit kemudian tim lawan bertindak curang dengan merentangkan kakinya pada Uzi yang hendak melakukan shooting hingga Uzi terjatuh dan keluar dari permainan.
Dipinggir lapangan, Uzi hanya duduk menonton pertandingan seperti yang lainnya. Bukan kemauannya untuk terjatuh, tetapi si tuan rumah yang bertindak curang padanya.
Gerah, Uzi pun segera beranjak dengan pelan menuju toilet. Ia ingin membersihkan wajahnya. Saat hendak ke toilet laki-laki, bunyi sesuatu yang nyaring membuat Uzi memutar tubuhnya menuju toilet perempuan.
Dan bertapa terkejut nya ia melihat Uri yang hendak melayangkan tamparan pada Renata. Demi apapun, pasti Uzi akan menyelamatkan Renata. Bukan karena perasaan suka atau apa, tetapi ini menyangkut keselamatan Renata.
Uzi benar-benar tak menyangka Uri akan melakukan ini pada Renata. Apa salah Renata? Bahkan setahu Uzi, Uri tak mengenal Renata. Tetapi mengapa cewek itu akan menampar Renata yang tampak ketakutan?
Buru-buru, Uzi menarik tangan Renata agar pergi dari sana. Meski dengan jalan yang terpincang Uzi tetap kuat berjalan membawa Renata. Dapat Uzi dengar isak tangis Renata yang cukup kuat membuat Uzi juga ikut khawatir.
Niatnya setelah habis pertandingan, Uzi ingin membawa Uri ke suatu tempat dan ingin menceritakan semua tentang kejadian kemarin. Dimana Liko, istri dan anaknya. Uzi percaya Uri, tapi ternyata cewek itu tak sebaik yang Uzi kira.
"Lo nggak pa-pa, kan, Ta?" Renata menggeleng lemah.
"Aku takut sama dia." Renata memeluk Uzi.
"Iya. Nggak pa-pa. Ada gue," ujar Uzi mengelus rambut Renata pelan.
Flashback end
"Uzi, aku udah siap. Yuk berangkat," ajak Renata."Ma, aku pamit dulu." Uzi menyalami Sopi dan mencium kedua pipi Uci beserta keningnya sebelum berangkat.
"Kalian hati-hati, ya. Belajar yang rajin," ujar Sopi mengusap rambut Renata.
"Iya, kita pergi dulu," pamit Uzi dan Renata.
***
"Garing banget. Ga jelas, gitu aja ketawa," ujar Uri melipat kedua tangan nya di bawah dada.
KAMU SEDANG MEMBACA
UriUzi [ END ]
Novela JuvenilSpin off Garuda *** Auristela Keisya, cewek tomboi yang nggak suka basa-basi. Iya, ya, iya. Nggak, ya, nggak. Uri panggilannya, semua olahraga ia lakukan, bahkan mengunjungi semua tempat latihan khusus olahraga yang tempatnya terkadang hanya diisi...