UriUzi 29

2.9K 642 1K
                                    

Halo...

ABSEN YOK, MBLO...
GA MALMINGAN, MBLO?
EH, LUPA KAN JOMBLO. CANDA JOMBLO😂
GPP, KITA SAMA-SAMA JOMBLO...

JANGAN LUPA UNTUK VOTE, KOMEN, FOLLOW AND SHARE🆙


Selamat membaca❤

***

Pagi ini Uri bangun lebih awal. Bukan tanpa sebab, kegiatannya hari ini akan padat ditambah ia sudah berjanji akan menjaga Uci sesaat Uzi sedang berada di rumah sakit.

Setelah bersiap untuk pergi sekolah, Uri langsung pergi ke meja makan. Ia mengambil kotak bekal dua tingkat lalu memasukkan nasi, lauk pauk dan sayur kedalamnya.

Sontak hal itu membuat mata Rima dan Sandi membesar melihatnya. Sejak kapan anak sulungnya mau membawa bekal ke sekolah? Biasanya juga tak mau dan selalu menolak dengan segala alasan yang ada.

Rima memasukkan tempe kedalam mulutnya yang ternganga memperhatikan Uri yang kini sudah duduk enteng dengan sepiring nasi dihadapannya. Rima terus berpikir, apakah ada acara di sekolah yang mengharuskan siswanya membawa bekal?

"Tumben bawa bekal." Rima dan Sandi saling tatap beberapa detik. Mereka berdua kompak berbicara.

"Oh, ini buat teman."

"Siapa tuh?" tanya Rima kepo.

Teman seperti apa yang bisa membuat Uri terpengaruh untuk membawakannya bekal segala hari ini. Grizella? Queen? Tidak mungkin. Rima tahu betul seluk-beluk anaknya ini. Saat Grizella mengajak membawa bekal bersama pun, Uri ogah-ogahan.

"Nggak usah kepo deh, Ma," ujar Uri malas.

"Kalau gitu, Papa boleh kepo dong?" Sandi berdeham pelan seraya meletakkan sendok lalu menatap Uri. "Siapa itu teman Kakak?"

"Bukan siapa-siapa, Pa. Kalian nggak usah kepo, deh," ucap Uri.

Rima dan Sandi saling senggol-senggolan tangan. Mereka berdua juga tahu endingnya bakal begini. Tidak akan dijawab oleh Uri. Terkadang Rima heran. Apa ia ada ngidam aneh saat hamil Uri hingga anaknya irit bicara? Untung saja Ully tak sama seperti Uri.

"Huft." Rima berhembus nafas pelan.

"Kenapa?" tanya Uri heran.

"Lho, emang Mama nggak boleh nafas? Kalau gitu kamu mau Mama mati, ya?"

"Bukan begitu. Udah deh, aku berangkat dulu." Uri menyalami Rima dan Sandi bergantian. "Masih belum sekolah?" tanya Uri pada Ully yang asyik bermain sambil makan.

"Nggak. Masih libur dong," ujar Ully.

"Kakak berangkat dulu." Uri menjulurkan tangannya yang langsung disambut oleh Ully.

Tak lupa, sebelum pergi dari meja makan. Uri membawa kotak berisi makanan yang sudah ia siapkan. Coba tebak untuk siapa kotak bekal ini ia siapkan?

Sebelum ke sekolah, Uri membelokkan mobilnya ke rumah sakit tempat dimana Sopi dirawat. Sesampainya di sana, tanpa memperlambat waktu Uri langsung berjalan ke ruangan Sopi.

Uri menghembuskan nafas pelan. Dengan pelan sangat pelan, ia membuka pintu itu. Pemandangan pertama yang Uri lihat adalah Uzi yang tengah tertidur di atas sofa dengan jaket sebagai selimutnya.

UriUzi [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang