Ga tahan aku ga update. Oke lah.
Aku mau minta maaf sama kalian semua karena mau lebaran. Kalau ada ketikan aku yang kurang meng-enakkan untuk kalian semua mohon dimaafkan, ya💔🙏
Aku hanyalah manusia yang banyak salah sama semua orang apalagi ama ortu yang sering ngoceh-ngoceh. Lagi bingung nih mikirin gimana caranya minta maaf ama ortu sambil nangis😭
maafin aku yaaa❤SELAMAT MEMBACA❤
***
Lima jam diperjalanan membuat mereka lelah. Belum lagi mendirikan tenda yang membutuhkan waktu cukup lama. Hingga kini, sisa waktu menuju malam dipergunakan untuk istirahat di tenda masing-masing.Untung saja Uri satu tenda dengan Grizella, jadi ia bisa menjaga Grizella seperti yang dipesankan Ansel kemarin padanya. Hanya saja, mereka tak satu tenda dengan Queen. Tetapi, dengan gesitnya Queen ngotot pindah tenda dan kini mereka tidur dengan tempat yang pas-pasan.
Menoleh ke kiri saja susah. Hanya bisa terlentang menatap langit-langit tenda. Meletakkan guling saja mungkin tak muat ditengah-tengah mereka. Wajar saja, tenda ini hanya muat untuk dua orang bukan tiga orang.
"Astaga. Uri, badan lo gede banget. Gue nggak muat. Sempit." Queen terus mengeluh tak bisa bergerak. Cewek itu berada ditepi kanan. Uri ditepi kiri. Dan Grizella ditengah.
Uri berdecak kesal. Andai saja hanya ada ia dan Grizella pasti tak begini. "Queen mending lo pindah sana," usir Uri halus. "Lo nggak lihat keadaan udah kayak gini?!"
"Hati lo tuh yang sempit," ucap Queen diseberang sana masih mencoba untuk tengkurap.
"Kok jadi hati gue?!" gumam Uri tak terima. "Eh, Pak Yendi udah bagi tenda kita. Dan tempat lo nggak disini," ujar Uri kesal.
Queen langsung duduk menghadap Uri. "Lo salahin gue?! Bilang aja hati lo sempit gak bisa terima orang," decak Queen.
"Eh. Mulut lo itu udah biasa, ya. Pengen gue cabik ta---"
"Udah. Kalau gitu biar aku yang pindah," lerai Grizella bergerak ingin mengambil selimutnya.
"JANGAN," cegah keduanya.
"Terus gimana? Harusnya, gimanapun keadaannya kita terima aja. Biar sempit, kek, kita istirahat aja. Yang penting nyaman," ujar Grizella halus. "Bisa diam nggak satu hari aja?!"
Uri memilih memejamkan matanya kuat-kuat. Bagaimanapun ia harus tertidur walau beberapa menit saja. Katanya nanti malam akan ada acara yang Uri sendiri tak tahu acara apa ini. Ia tak terlalu bersemangat untuk menghadiri acara ini. Ya, beginilah jadinya.
Sementara Queen asik mengoceh dengan sendirinya. Ia pun juga ingin tertidur seperti Uri dan Grizella. Tapi tak bisa. Lihatlah, tempat tidurnya hanya kecil. Tak pernah sekalipun ia tidur dengan tempat sempit seperti ini.
"Kalau camping memang begini," ujar Uri dengan mata yang terpejam. "Makanya, jangan ngotot pengan ikut camping segala," sambung Uri tersenyum.
***
Pagi harinya, Uri terbangun pukul delapan pagi. Melirik kesamping, ternyata Grizella dan Queen masih tertidur enteng dengan tangan yang berada di atas kepala masing-masing.
Uri mengambil HPnya. Ia tersenyum simpul melihat nama 'Yuzi Fernandiez' yang mengirimnya pesan pukul tujuh tadi. Uri jadi penasaran, pesan apa yang dikirim Uzi pukul segitu. Biasanya cowok itu tak pernah mengirim nya pesan pagi-pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
UriUzi [ END ]
Teen FictionSpin off Garuda *** Auristela Keisya, cewek tomboi yang nggak suka basa-basi. Iya, ya, iya. Nggak, ya, nggak. Uri panggilannya, semua olahraga ia lakukan, bahkan mengunjungi semua tempat latihan khusus olahraga yang tempatnya terkadang hanya diisi...