UriUzi 3

3.6K 599 79
                                    


Selamat membaca

***

Sekolah terasa ramai di jam istirahat ini. Uri yang kini berada dikelas bersama Grizella dan Queen, hendak menuju kantin mengisi perut mereka yang sudah berbunyi. Queen berjalan duluan, Uri dan Grizella berada dibelakangnya.

"Uri nanti siang kamu mau kemana? Kamu latihan silat? Kalau nggak kita main-main yuk!" ajak Grizella antusias.

Queen yang berada didepan pun langsung berbalik menatap mereka. "Gue ikut," ujarnya lalu kembali berbalik ke depan.

"Mobil gue ditempat latihan. Gue mau bawa tukang bengkel ke sana karena mesinnya juga rusak. Rencananya gue mau ambil mobil gue. Gue bosan naik ojek kemanapun."

"Terus kita jadi mainnya?"

"Nggak tau. Nanti gue kasih tau deh."

"Oke."

Setiba mereka di kantin, Uri dan Queen yang memesan makanan. Sedangkan Grizella, gadis itu sibuk mencari tempat duduk yang cocok.

Uri bertugas memesan makanan. Entah kenapa, ia ingin sekali memakan soto ayam bu Pipit. Rasanya jangan ditanya lagi, tapi Uri jarang membelinya karena antrian yang sangat panjang jika jam istirahat seperti ini.

Uri mendengus kesal. Ia mendapat urutan kelima dari antrian. Masih lama. Daripada berdiri saja, Uri lebih memilih memainkan hpnya. Tak ada yang menarik. Tinggal dua antrian lagi. Uri menghela nafas pelan. Matanya bergerak ke kiri. Tak sengaja matanya beradu dengan Uzi.

Tak ingin menatap Uzi lagi. Beruntung, kini giliran Uri untuk memesan sotonya. Merasa ada yang menarik-narik rambutnya Uri menoleh kebelakang mendapati Daffin yang menyengir tanpa dosa padanya.

"Eh, ada Eneng Uri. Mau apa? Beli soto, ya? Sini Akang Daffin beliin. Dan Eneng geser kebelakang, ya?"

"Nggak."

"Ayolah Neng. Akang pesanin lho. Kapan lagi bisa di pesanin sama Akang Daffin yang ganteng. Lihat tuh kebelakang. Banyak lho cecan yang ngantri," ujar Daffin menggoda. Bilang saja, kalau ia ingin cepat-cepat makan sotonya bu Pipit.

"Gue bilang nggak ya nggak," bentak Uri mengambil alih sotonya yang sudah disiapkan.

"Baru siang udah buat gue emosi."

"Sabar. Daffin ya yang buat kamu kesal? Kamu tahu sendiri kan kalau Daffin sikapnya gimana? Udah jangan di ladenin," kata Grizella mengambil semangkuk sotonya.

"Selamat makan Uri. Maaf Queen aku nggak nunggu kamu, aku lapar banget." Grizella mulai menyantap sotonya begitupula dengan Uri.

Tak lama kemudian Queen datang dengan jus ditangannya. Queen pun mulai menyantap makanannya tanpa protes sama sekali. Selesai makan, mereka langsung kembali ke kelas mengingat PR biologi belum selesai tersalin tadi pagi.

***

Pulang sekolah, lagi-lagi Uri harus menunggu angkutan umum atau ojek untuk pulang. Ditemani Grizella, biasanya saat mobilnya sehat Uri akan mengantar Grizella pulang ke rumah nya.

Para siswa pun sudah berdiri tegak di depan halte menunggu bus. Uri tak berniat menaiki bus. Selain berdesakan, bus juga membuatnya lama sampai di rumah. Bunyi knalpot motor sungguh memekikkan telinga Uri. Dilihatnya yang ternyata anak-anak Bosporus melintas.

Tiba-tiba saja, motor mereka berhenti tepat dihadapan Uri. Sontak membuat gadis itu mengerutkan kening. Apa mereka mau balas dendam karena peristiwa di kantin Uri yang mau mengalah demi Daffin?

UriUzi [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang