Selepas Jay keluar kelas, Somi menghadap kebelakang menatap Ningning menyelidik. "Marahan ya lo sama Jay?" Tanyanya.
Ningning menggaruk rambutnya terus memutar-mutarkan tangannya di udara, sambil mengerutkan keningnya bingung mau jawab apa. "Engga, ga marahan. Lo tau kan gue sama Jay ga mungkin marahan." Jawab Ningning sambil menyengir.
Nagyung menyanggah dagunya memperhatikan Ningning berbicara. "Biasanya kamu kalo ngomong selalu natap lawan bicaranya lho Ning."
Somi yang di samping Nagyung langsung menjentikkan jarinya di depan muka keduanya bergantian. "BENER, lo lagi bohong pasti kan Ning."
Cewek itu ikut menyanggah dagunya seperti Nagyung dan mengedipkan mata berkali-kali, supaya keduanya percaya. "aga boong ko guys, jujur ini." Kata Ningning tetep kukuh sama pendiriannya.
Somi memundurkan kepalanya menatap jijik Ningning sambil menggelengkan kepala. "Ga ada bagusnya Ning lo begitu." Somi berdiri meninggalkan keduanya keluar, tentu saja pergi ke kantin bersama Haechan, jadi Ningning ataupun Nagyung ga bakal nanya mau kemana.
"Kamu marahan sama Jay?" Nagyung bertanya menatap Ningning lembut, dia tahu betul Ningning ga bakal marah sama Jay kalo ga ada sesuatu yang emang buat temennya itu bener-bener marah.
Ningning menyenderkan punggungnya dengan lemas sambil mengangguk, menceritakan kenapa dirinya bisa marah sama Jay. Ningning lebih banyak cerita sama Nagyung dari pada Somi, bukan bermaksud membedakan keduanya cuma pembawaan mereka berbeda saat di ajak bercerita. Somi yang lebih heboh dan Nagyung yang terlihat lebih kalem. Tapi pasti nanti akhirnya Ningning juga bakal cerita sama Somi.
"Menurut aku, kamu jangan nunggu Jay sendiri yang ngomong. Kamu yang tanya langsung ke dia." Kata Nagyung setelah temennya itu selesai bercerita.
Ningning mengacak-acak rambutnya sambil menghentakkan kakinya beberapakali. "Ga bakal di jawab Na."
cewek itu kembali menyanggah dagunya menghadap jendela yang masih di sinari matahari pagi, menggembungkan pipinya memikirkan supaya bisa memancing Jay ngomong dengan sendirinya. "Ah gatau lah aku Na."
Ningning mengambil susu yang di kasih Jay, di perhatikan beberapa kali sebelum meminumnya. Serta memberikan roti kepada Nagyung yang sibuk sama ponselnya serius, dia beberapa hari ini selalu melihat Nagyung fokus menatap layar ponselnya. Mau bertanya, takut di jawab bohong.
Kali ini Ningning bener-bener penasaran, soalnya Nagyung senyum-senyum cantik sendiri sambil mengetik sesuatu. "chattan sama siapa?"
Cewek surai blonde itu refleks mematikan ponselnya menatap Ningning gugup. "Nanyain tugas, ya nanyain tugas."
"Tapi, kita lagi ga ada tugas Na." Ningning menaik turunkan alisnya. Dia yakin beribu-ribu persen kalo Nagyung lagi sembunyikan sesuatu. Kalo aja ada Somi, bisa abis Nagyung di tanyain segala macam.
KAMU SEDANG MEMBACA
[i] Neighbour; Jay-Ningning
Fanfiction[SELESAI] Awalnya bilang ga suka ujung-ujungnya malah suka. Alias malu-malu tapi mau. highest rank: #4 in ningning #11 in nagyung #19 in neighbours