Malam ini terasa sangat dingin, sepertinya tanda bahwa liburan musim dingin akan segera tiba.
Taehyung menutup jendela kamarnya, ia membuka lemari untuk mengambil coat berwarna coklat.
Ia memakainya sambil memandang penampilannya di depan cermin seukuran tingginya, ia memutar tubuhnya lalu kembali menghadap ke cermin.
Sempurna.
Sekarang ia sudah siap untuk pergi.
Ia membuka pintu, kakinya mundur satu langkah ketika ia dikejutkan dengan munculnya Jennie di depan pintu kamarnya. "Kau."
Jennie tersenyum sambil menyodorkan sebuah kue tart kecil, "Selamat ulang tahun!"
Lelaki itu tersentuh, masih seperti Jennie yang sama. Ia selalu mengingatkan hari penting ini padanya. Hari dimana ia menetas di bumi.
Taehyung meniup lilin kecil di depannya, sebelum itu tentu ia sudah membuat sebuah permohonan.
"Yeayy!!!" Jennie bersorak gembira, kemudian ia meraih tangan Taehyung lalu melangkah menuju ruang tamu.
Taehyung memotong kue tart itu menjadi beberapa bagian, potongan pertama tentu saja ia berikan pada gadis di depannya.
Tidak ada orang lain yang tinggal di rumah ini selain dirinya dan juga ayahnya. Bahkan sekarang pun ayahnya tidak ada di rumahnya karena masih sibuk dengan pekerjaannya.
Ya, itu sudah biasa bagi Taehyung. Ia memang sering sendirian seperti ini.
Di dalam rumah yang lumayan besar tak banyak orang yang tinggal.
Semenjak kedua orangtuanya memutuskan untuk berpisah, rasanya sangat kosong. Taehyung selalu merasakan kesendirian dalam setiap waktu.
Jika tidak ada Jennie yang selalu datang mengunjunginya, mungkin hidupnya semakin sangat membosankan.
Meski, terkadang keinginan Jennie bermacam-macam, ia tak mempermasalahkannya.
Tetapi karena itu, Taehyung menjadi terjerat dan tak dapat melakukan apapun yang ia mau. Gadis itu selalu melarangnya melakukan apapun yang ingin ia lakukan.
Terutama saat ia bermain bersama dengan Jimin, gadis itu sama sekali tidak menyukainya.
Karena Jennie berpikir bahwa Jimin hanyalah mendekatinya untuk memanfaatkannya.
"Kau harus mentraktirku Taehyung-ah!"
Bukan Jennie namanya jika tidak menuntut balasan, lelaki itu pun tersenyum. "Sekarang harus datang ke tempat mana lagi?"
Ya, entah sudah ke berapa kali Taehyung berkunjung di berbagai tempat kuliner di negeri ginseng ini bersama gadis ini.
Jennie memiliki hobi untuk observasi di berbagai tempat wisata, apalagi kuliner. Karena ia bercita-cita ingin memiliki banyak tempat wisata di Korea.
Sekarang, ia berhasil memiliki cafe nya sendiri yaitu Bloom cafe. Ia mendapatkan cafe itu dari ayahnya. Hadiahnya saat ulang tahun terakhirnya.
"Aku tidak lapar, jadi kali ini kita ke tempat lain saja. Aku ingin kau menemaniku datang ke suatu tempat yang lebih penting."
Tanpa bertanya di mana lokasinya, lelaki itu memilih untuk mengikuti langkah gadis itu dari belakang.
Mereka menaiki mobil, sambil mengemudi Jennie mengarahkan di mana letak tempat yang ia tuju.
Dalam perjalanan Jennie iseng mendekatkan tangannya ke lengan Taehyung, perlahan ia mulai bersandar pada bahu lelaki itu.
Gadis itu tersenyum merasakan kehangatan di malam yang cukup dingin ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATTENTION
FanfictionDia seorang wanita biasa yang tak tampak istimewa. Namun entah apa yang membuat setiap gerak geriknya menjadi sorotan setiap orang. Tingkahnya yang tegas dan berani menjadi satu titik kesatuan dimana ia bisa kuat menjadi wanita yang mandiri. Karena...