Jennie menyerahkan ponsel milik Jimin pada pemiliknya saat mereka berkumpul di meja makan untuk sarapan.
Lelaki itu kebingungan mengapa ponselnya bisa ada pada Jennie, gadis itu mencelos begitu saja setelah memberikan ponsel itu.
Kemudian Jisoo pun menjelaskan bahwa ponsel itu sempat ketinggalan saat ia menjenguk Taehyung semalam. Adiknya itu meminta Jimin agar merahasiakan hal ini pada Jennie karena ia merasa tidak enak.
Seusai sarapan mobil yang akan mengantar mereka sudah siap terparkir di halaman rumah, membuat Jimin tanpa sungkan memasuki mobil yang biasa digunakan untuk mengantar Jennie.
Jennie yang melihat Jimin duduk di kursi membuatnya jengkel setengah mati, ia pun memilih untuk memakai mobil yang lainnya. Dikarenakan tidak ingin satu mobil dengan Jimin.
Melihat kejengkelan Jennie membuat Jisoo semakin tidak bisa bertingkah, ia pun memilih untuk berangkat menggunakan bus.
Sesampainya di sekolah Jisoo melihat Jungkook yang sedang berdiri di belakang pintu gerbang, lelaki itu sedang memainkan ponselnya sehingga sampai tidak sadar ada Jisoo yang berada di sampingnya.
"Lagi apa?" Tanya Jisoo, lantas Jungkook pun segera menoleh dan menyimpan ponselnya ke dalam saku celana.
"Aku menunggumu." Sahut Jungkook, sesaat kemudian datanglah Lisa serta Yoongi menghampiri mereka.
Lisa merangkul Jisoo, "Kalian berangkat bersama ya?" Godanya, menatap Jisoo dan Jungkook secara bergantian.
"Tentu saja tidak. Aku saja tidak tahu rumahnya." Sahut Jisoo, ia mulai melangkah dan diikuti oleh yang lainnya.
Perkataan Jisoo membuat Jungkook merasa terusik, "Kalau begitu ayolah sekali-kali main ke rumahku."
Lisa menabok bahu Jisoo beberapa kali. "Boleh juga Jisoo. Bagaimana kalau nanti kita mampir ke rumahnya?"
Jisoo menggelengkan kepalanya, "Aku tidak bisa. Sepulang sekolah nanti aku harus mencari lowongan pekerjaan. Sekarang kan aku pengangguran."
Lisa mulai cemberut, "Yaah... padahal aku ingin kita jalan-jalan, tapi kau tidak bisa. Ya sudah deh."
"Tak apa, kapan-kapan saja kalau begitu." Jawab Jungkook, ia hendak mendahului untuk berjalan namun kedatangan Seokjin membuat langkahnya menjadi lambat dan tetap ikut bergabung untuk berjalan bersama.
Kesan terakhir Jungkook saat bertemu Jisoo memang tak berakhir menyenangkan, tetapi setidaknya ia tidak ingin mengambil hati saat-saat itu. Karena ia tidak ingin jauh dari gadis itu.
Jin yang tiba-tiba datang dan ikut bergabung ini menerobos untuk mendekati Jisoo, menyingkirkan Jungkook yang sedari tadi berada di samping Jisoo.
Jungkook berdehem, "Kau ini datang-datang enak saja main terobos ya."
Seokjin mengabaikan ucapan Jungkook dan tetap berjalan sejajar dengan Jisoo. Lelaki itu memberikan sekotak makanan.
"Ini untukmu.""Untukku?" Tanya Jisoo sambil menunjuk dirinya sendiri. "Kau serius?"
Seokjin mengangguk, "Aku membuatkan sandwich untukmu, karena aku sudah tidak bekerja jadi aku memiliki banyak waktu untuk menyiapkan makanan ini untukmu."
Gadis itu tersipu, "Terima kasih."
Di samping itu Jungkook terlihat memanas, perlakuan Jin pada Jisoo membuatnya jadi iri. Terlebih lagi respon Jisoo yang sangat baik saat menerimanya, bahkan ia bisa melihat rona wajah gadis itu sangat merah.
Dari jauh Jennie dan Rose memperhatikan, banyak sekali gumaman banyak orang yang sedikit mengganggu pikirannya.
"Mereka tampak seperti Genk saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
ATTENTION
FanfictionDia seorang wanita biasa yang tak tampak istimewa. Namun entah apa yang membuat setiap gerak geriknya menjadi sorotan setiap orang. Tingkahnya yang tegas dan berani menjadi satu titik kesatuan dimana ia bisa kuat menjadi wanita yang mandiri. Karena...