08:00

162 27 6
                                    

Aku kembali mengingatmu
(Rasa sakit yang tak dapat dihindari)

🍃

Bugh!!!

Kedua tangan Jungkook menurun menutupi bagian intimnya sangat rapat, Jisoo pun lekas melarikan diri dari tempat itu. Ia menjauh begitu amat cepatnya dari laki-laki itu yang tampak kesakitan.

"Tu...tu... tunggu!!!"

Gadis itu berlari sangat kencang tanpa menggubris suara di belakang, ia tidak ingin melihat laki-laki itu lagi. Sungguh.

Napas Jisoo terengah-engah, sampailah ia di gang kecil menuju rumahnya. Ia berhenti sebentar untuk mengatur napasnya yang tak beraturan. Sepertinya Jungkook tidak mengejarnya, jadi ia bisa berjalan normal seperti biasa, ia tidak ingin ibunya sampai tahu kalau di perjalanan ada seseorang yang mengganggunya.

Sampailah Jisoo di dalam rumah, seperti biasa lampu di sana sudah meredup. Mereka sudah istirahat di dalam kamar masing-masing. Ia melangkah ke dapur untuk sekedar meneguk segelas air putih, kemudian ke kamar mandi untuk membersihkan diri lalu pergi ke kasur untuk tidur.

Keesokan harinya, Jisoo kembali bersekolah. Ia ingin hari ini akan berjalan dengan baik, akan tetapi ia mendapat sebuah kabar yang mengejutkan.

"Apa?!! Lisa berhenti?! Lalu, di mana ia sekarang?"

"Dia sekolah di tempat itu mengikuti kekasihnya," jawab Eunha.

Jisoo masih tak percaya dengan apa yang terjadi, ia sangat kecewa karena Lisa tak memberitahunya jika dia akan pindah sekolah. Apalagi harus sekolah di tempat itu, tempat di mana kemarin mereka memulai kegaduhan.

Perasaan Jisoo sangat resah, mungkinkah Lisa akan baik-baik saja di sana? Entah apa yang merasukinya sampai-sampai demi lelaki itu ia harus mengikutinya di sana.

Karena tidak ingin berlarut dalam keresahan, Jisoo pun meminta Eunha untuk melakukan video call dengan Lisa. Video call itu pun tersambung dan hal pertama yang dilihat Jisoo adalah penampakan Lisa bersama kekasihnya yang sedang asik duduk di dalam sebuah kelas.

Lisa tersenyum untuk mengawali sapaan, "Maaf," ujarnya.

Air mata Jisoo serasa akan menetes, "Kau bodoh sekali ... hanya demi dia kau pindah sekolah? Kau tahu sendiri bagaimana kondisi lingkungan di sana, sangat tidak menyenangkan."

"Aku sangat menyukai Yoongi, apapun itu akan aku lakukan, aku hanya ingin bersamanya. Maaf, karena sudah mengecewakan kalian."

Eunha mengarahkan ponsel itu pada Jisoo, "Kamu harus dihukum."

"Baiklah, silakan hukum aku. Lakukanlah agar kalian puas."

"Hukumannya adalah kau harus sering menghubungi kami setiap pagi hari, tidak boleh absen, mengerti?"

Lisa tertawa kecil, "Pasti akan aku lakukan,"

"Lisa, jangan tertawa. Kau tahu aku sangat khawatir..." Ucap Jisoo, memperhatikan layar ponsel dengan wajah seriusnya.

"Percayalah padaku, aku baik-baik saja."

🍃


Tak terasa seminggu telah berlalu, hari-hari yang dilalui Jisoo dan Eunha sangat membosankan tanpa adanya Lisa. Biasanya mereka bertiga selalu menghabiskan waktu bertiga di sekolah, belajar bersama dan bercanda bersama.

Kini semuanya serasa kosong, meskipun Lisa selalu menghubungi mereka di setiap pagi, rasa sepi itu masih mereka rasakan.

Jam istirahat telah tiba, Jisoo membuka bekalnya dan mulai melahapnya secara perlahan. Masakan ibunya memanglah yang terbaik, namun hal itu tak akan berarti selagi perasaannya masih sangat kacau. Dia sangat merindukan Lisa.

ATTENTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang