29:00

156 10 6
                                    

Dahi Taehyung mengerut, rasanya seperti ada suatu benda yang menghantam kepalanya berkali-kali. Sehingga membuatnya berdenyut tiada henti.

Bola matanya terbuka secara perlahan ketika dirasakan hembusan napas yang menyentuh kulit tangannya.

Seorang gadis sedang tertidur pulas di sampingnya dengan posisi duduk dan kepala yang berada tepat di samping lengan Taehyung..

"Jennie...?"

Bukan, itu bukan Jennie.

Taehyung mengucek matanya, dilihat berkali-kali tetap saja gadis itu adalah Jisoo.

Kenapa Jisoo ada di sini?

Taehyung ingin membangunkannya, namun karena terlalu lelap ia jadi tidak tega.

"Bagaimana caramu bisa sampai di sini?"

Lelaki itu tersenyum, ia menumpu ujung dagunya dengan tangan, pandangannya mulai fokus menatap gadis itu.
"Sepertinya aku bermimpi..."

Sebuah handuk kecil berada di pinggiran kasur, membuat Taehyung tertarik untuk mengambilnya.

Seingatnya dia tidak pernah mengambil handuk itu, tetapi kenapa bisa berada di kasurnya?

Lalu, ketika ia melihat adanya wadah yang berisikan air. Sekarang ia tahu bahwa sepertinya air itu digunakan untuk mengompres kepalanya.

Ya, benar sekali. Suhu panas pada tubuhnya sudah mereda.

"Terima kasih, Jisoo."

Tubuh gadis itu menggeliat membuat Taehyung sempat menahan napas, yang pertama kali dilihat oleh Jisoo adalah wajah pucat Taehyung yang menegang.

Melihat Taehyung yang terbangun membuat Jisoo lekas menempelkan tangannya pada dahi lelaki itu.

Ia terdiam sambil merasakan kepala Taehyung yang suhunya sudah menurun.
"Syukurlah demamnya sudah turun," segera Jisoo melepas tangannya setelah ia sadar dengan tindakannya. "Bagaimana ... keadaanmu sekarang? Apa kau merasa sudah membaik...?"

Kepala Taehyung masih sedikit pusing, sekarang saja wajah Jisoo yang ia lihat lebih dari satu.

Namun, bibirnya masih tersenyum tipis. Ia menggeleng pelan, "Aku baik-baik saja." Tuturnya berbohong. "Bagaimana kau bisa tahu rumahku di sini?"

"Aku mendapatkannya dari Jimin oppa, dia sedang –"

Sedang apa?
Jisoo bingung harus memberi alasan apa, ia harus mengatakan kalau Jimin sedang tidur atau keluar rumah?

Terakhir ia lihat, kakaknya itu sedang tidur dan tidak mau diganggu.

"Jimin oppa sudah tidur tadi makanya aku yang ke sini, kau berbicara aneh saat di telpon, jadi aku berpikir kau sedang tidak baik-baik saja, oleh karena itu aku datang. Maafkan aku karena terlalu lancang dan–"

Taehyung menggeleng, "Tidak, tidak sama sekali. Justru aku sangat berterima kasih padamu Jisoo. Kau sudah repot-repot datang dari jauh hanya untuk menengokku."

Sangat dekat.
Batin Jisoo, ia tidak bisa mengatakan bahwa per hari ini ia tinggal di rumah Jennie yang jaraknya hanya beberapa meter saja dari rumah Taehyung.

Sakit kepala itu masih berlanjut namun Taehyung berusaha keras menahannya, sampai-sampai ia tidak sadar keringat membanjiri tubuhnya.

Baju yang mulai basah itu mengundang perhatian Jisoo, lelaki di depannya ini tampak berkeringat tetapi masih tetap tenang mengobrol dengannya.

"Sebaiknya kau istirahat dulu ya, itu bajumu juga basah sekali. Kau harus menggantinya."

"Ah benarkah?" Lelaki itu melihat bajunya yang sudah dipenuhi keringat, "Kalau begitu bisakah aku minta tolong ambilkan bajuku di lemari?"

ATTENTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang