2

245 30 14
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kim Taehyung menaruh baju dan beberapa barang milik Seo Ra di dalam sebuah tong berukuran besar. Setelahnya ia menuangkan minyak tanah ke dalam tong berisi baju dan beberapa barang milik Seo Ra. Ia menyalakan korek api yang sedari tadi berada di tangannya. Setelahnya Taehyung melemparkan korek api yang telah menyala tersebut ke dalam tong, hingga membuat baju dan beberapa barang milik gadis manis tersebut terbakar.

Tangan Pria itu terkepal begitu kuat dengan rahang yang mulai mengeras karena menahan banyaknya emosi di dalam dirinya, "Kau tidak pernah tahu bagaimana caranya berterima kasih."

Kim Taehyung telah bersahabat dengan Seo Ra selama lima tahun lamanya. Dan sepeninggal Ibu Seo Ra satu tahun yang lalu, ia membawa Seo Ra yang sebatang kara untuk tinggal bersama dengannya di rumah mewah miliknya. Taehyung tak punya siapapun, ia hanya memiliki Seo Ra di dalam hidupnya. Begitupula sebaliknya, Seo Ra tidak memiliki siapapun setelah sepeninggal Ibunya. Hanya Taehyung yang sudah gadis itu anggap seperti kakaknya sendiri yang ia punya. Hidup Seo Ra begitu sulit kala itu, rumah yang gadis itu tinggali harus terjual untuk biaya pengobatan sang Ibu. Ia tidak punya apapun setelahnya. Mencoba bekerja di sebuah Club malam sebagai seorang bartender. Namun hal itu tidak bertahan lama karena dirinya yang nyaris diperkosa oleh Pria hidung belang saat pulang dari tempatnya bekerja. Pria itu mengikutinya hingga gadis itu keluar dari Club tempatnya bekerja. Pria itu menarik tangan Seo Ra secara paksa untuk mengajak gadis manis tersebut menghabiskan malam bersama. Memberikan tawaran menarik jika saja Seo Ra mau menuruti permintaan Pria itu.

Tangan Taehyung masih terkepal kuat dengan manik yang memerah. Maniknya menatap pada baju dan beberapa barang milik Seo Ra yang telah hangus terbakar. Tanpa sadar air mata Pria itu keluar dengan dada yang terasa begitu nyeri. Rasanya sangat sakit ketika mengetahui kenyataan jika Seo Ra meninggalkannya. Gadis yang begitu ia cintai memilih pergi jauh dari kehidupannya. Andai saja Seo Ra mau menerima cintanya, mungkin ia tidak akan sekejam itu memperlakukan gadis manis tersebut. Namun ia merasa sakit hati karena Seo Ra menolaknya dengan alasan telah menganggap dirinya seperti kakaknya sendiri. Padahal Taehyung memiliki impian cukup besar untuk hidup bersama dengan gadis itu. Ia hanya ingin menjadikan gadis itu sebagai miliknya. Dan tidak ingin melihat Seo Ra dekat dengan Pria lain.

"Kau memang tidak mengerti artinya berterima kasih, Seo Ra. Kau bahkan pergi begitu saja meninggalkanku." monolog Taehyung sembari menghapus kasar air matanya menggunakan punggung tangan. Jika tidak ada dirinya sudah dipastikan Seo Ra menjadi gelandangan pada saat itu. Atau mungkin saja Seo Ra sudah menjual kehormatannya untuk bertahan hidup. Selama ini ia memberikan tempat tinggal yang nyaman untuk gadis manis tersebut. Memperlakukannya dengan sangat baik dan menjamin kehidupan yang layak untuk Seo Ra. Namun kenapa Seo Ra tidak bisa menerima cintanya. Padahal keduanya telah tinggal di atap yang sama selama satu tahun lamanya. Dan kini Seo Ra malah meninggalkannya begitu saja.

"Akhh..." teriak Taehyung lantara merasa begitu frustasi karena ditinggalkan oleh gadis yang dicintainya. Pria itu meremas kuat surai hitamnya. Rasa cinta yang selama ini ia berikan pada Seo Ra seketika berubah menjadi perasaan benci yang memenuhi hatinya. Ia membenci Seo Ra karena gadis itu telah meninggalkannya. Meninggalkan dirinya seorang diri.

Kim Taehyung tidak memiliki siapapun setelah ini. Karena Seo Ra yang tak lagi ada di sampingnya.










🍁🍁🍁🍁

Kedua manik indah Seo Ra mengerjap berulang kali tatkala merasakan sinar matahari masuk melalui celah jendela kamar yang kini ditempatinya. Ia menatap sekelilingnya yang terasa begitu asing baginya. Namun ia harus bisa menerima kenyataan bahwa kini ia sudah tak lagi tinggal bersama dengan Kim Taehyung. Ia lebih memilih pergi dari kehidupan Pria yang telah banyak membantunya tersebut.

Matanya seketika memanas tatkala ingatan akan kejadian yang menimpanya semalam kembali berputar di kepalanya bagai kaset rusak. Rasanya masih tidak percaya jika Pria yang selama ini sudah ia anggap seperti kakaknya sendiri berbuat hal sekejam ini kepadanya.

Seo Ra menyibak selimut yang menutupi sebagian tubuhnya. Lantas ia mendudukkan dirinya di atas ranjang. Ia dapat melihat luka yang ada di kakinya karena kejadian semalam.

Gadis manis tersebut meringis pelan tatkala ia memegangi pipi kirinya, rasanya sangat sakit. Semalam Taehyung menampar pipi kirinya berulang kali hingga menciptakan lebam di pipinya.

Atensi Seo Ra seketika teralihkan pada sosok Pria yang kini tengah berjalan mendekat kearah ranjang. Saat Pria itu masuk ke dalam kamar, aroma lavender langsung menguar.

"Bersihkan badanmu. Setelah itu kau bisa sarapan bersama denganku."

Seo Ra tersenyum. Ia bersyukur karena yang menolongnya adalah Pria yang baik. Saat ini ia tidak tahu harus kemana karena dirinya sudah tak punya siapapun lagi. Semenjak Ibunya pergi untuk selamanya ia hanya punya Taehyung sebagai seorang sahabat yang sudah ia anggap seperti kakaknya sendiri. Namun Pria itu malah memperlakukannya dengan sangat buruk.

"Terima kasih. Aku telah banyak merepotkan mu."

Jimin menggelengkan kepalanya, "Tidak juga. Kau bisa tinggal disini sampai keadaanmu membaik."

"Tapi apa itu tidak membuatmu repot?"

"Tidak. Aku tidak merasa repot dengan kehadiranmu."

"Aku belum tahu namamu. Jadi boleh aku tahu siapa namamu?"

"Park Jimin."

Seo Ra tersenyum, "Marga kita sama. Namaku Park Seo Ra."

"Mandilah. Aku akan mengambilkan mu kaos milikku. Kau bisa memakai itu terlebih dahulu. Nanti aku akan memberikan beberapa pakaian untukmu."

Seo Ra jadi merasa tidak enak hati pada Park Jimin. Pria itu sudah dengan begitu baik menolongnya dan memberikannya tempat untuk tinggal sementara waktu sampai dirinya sembuh.

Saat ini Seo Ra tidak memiliki apapun. Semua pakaian dan barang miliknya masih berada di rumah Kim Taehyung. Ia juga tidak memiliki keberanian untuk mengambilnya. Rasanya ia masih trauma dengan apa yang sudah Pria itu lakukan kepadanya.

"Aku hanya bisa mengucapkan terima kasih atas semua kebaikan yang telah kau berikan, Jimin-ssi."

Park Jimin mengangguk. Tanpa banyak bicara lagi Pria itu melangkahkan kakinya untuk keluar dari dalam kamar. Meninggalkan Seo Ra yang kini masih duduk di atas ranjang. Pria itu merasa iba dengan nasib buruk yang menimpa gadis yang ditolongnya semalam. Andai saja semalam ia tidak menolongnya entah hal buruk seperti apa yang akan terjadi pada gadis manis tersebut.

Saat Jimin telah keluar dari kamar. Seo Ra segera beranjak dari atas ranjang. Melangkahkan kakinya cukup pelan. Karena kakinya yang merasa sangat sakit. Ia menghentikan langkah kakinya sejenak. Lalu menatap pada beberapa luka yang ada di kakinya.

Dadanya seketika merasa sesak. Kenapa jalan hidupnya begitu menyedihkan seperti ini. Ia sudah tak punya siapapun lagi saat ini. Satu-satunya orang yang menyayanginya dengan tulus telah pergi jauh dan tidak akan pernah kembali lagi. Lalu siapa yang bisa Seo Ra jadikan sandaran ketika dirinya merasa rapuh. Sedangkan orang yang sempat ia percaya saja menyakitinya hingga menciptakan rasa trauma pada dirinya.

Bahkan Seo Ra sendiri tidak tahu bagaimana nasibnya setelah ini. Ia pergi tidak membawa apapun. Hanya pakaian robek yang sempat melekat pada tubuhnya. Semua barang berharga miliknya tertinggal di rumah Kim Taehyung. Bagaimana bisa ia melamar pekerjaan sedangkan ijazah miliknya berada di rumah Pria itu.

TERLARANG (PJM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang