Seo Ra terbangun pukul lima lebih sepuluh menit. Seharusnya ia bangun lebih awal karena harus memasak terlebih dahulu untuk sarapan si pemilik apartemen. Pun kini ada Rin Jun yang tengah menginap disini. Harusnya ia terbangun lebih awal untuk memasak setelah itu bersih-bersih apartemen dan kemudian pergi berangkat bekerja.
"Astaga. Aku bangun terlambat." monolog Seo Ra yang langsung beranjak dari atas ranjang. Lalu dengan cepat melipat selimut yang sempat ia kenakan dan buru-buru membereskan tempat tidurnya yang sedikit berantakan.
Setelah terlihat rapi Seo Ra berjalan cepat masuk ke dalam kamar mandi untuk mencuci muka dan menggosok giginya. Saat terbangun ia tidak melihat Rin Jun berada di sampingnya. Itu tandanya Perempuan itu telah terbangun terlebih dulu ketimbang dirinya. Hal itu membuat dirinya merasa tidak enak hati. Ia sudah menumpang tinggal di apartemen ini. Seharusnya ia bangun terlebih dulu untuk memasak menu sarapan pagi dan bersih-bersih. Bukan malah tunangan sang pemilik apartemen ini yang terbangun duluan.
Setelah selesai mencuci muka dan menggosok gigi. Seo Ra berjalan cepat keluar dari dalam kamar guna menuju ke arah dapur. Di dapur ia melihat Rin Jun yang kini tengah memasak menu untuk sarapan. Seharusnya yang melakukan hal itu adalah dirinya. Bukan malah tunangan sang pemilik apartemen ini.
"Eonni. Biar aku saja yang memasak. Kau bisa ke meja makan untuk menunggu menu sarapannya dihidangkan."
Rin Jun mengalihkan atensi sepenuhnya pada Seo Ra. Ia sudah hampir selesai memasak. Lagipula pagi ini ia hanya memasak nasi goreng ditambah dengan sayuran yang tadinya ia lihat masih banyak di dalam lemari pendingin.
"Mandilah. Kau harus mandi dan setelahnya kau ganti baju yang bagus. Setelah itu sarapan bersamaku dan Jimin. Pria itu sudah mandi."
"Eonni saja yang mandi. Biar aku lanjutkan memasaknya. Setelahnya Eonni bisa sarapan bersama dengan Jimin-ssi."
Rin Jun menatap jam yang menggantung pada dinding dapur. Waktu telah menunjukkan pukul lima lebih dua puluh menit. Sedangkan Jimin adalah tipe Pria yang tepat waktu. Sudah dipastikan Pria itu akan berangkat pukul enam tepat.
"Cepat mandi. Kau akan ikut dengan Jimin pergi ke rumah Neneknya."
Seo Ra merasa bingung. Ia sudah bilang semalam jika dirinya tidak akan ikut Jimin pergi ke rumah Neneknya. Lagipula Pria itu tidak mengajak dirinya. Sejak semalam yang memaksa adalah Rin Jun.
"Aku tidak ikut. Untuk apa aku ikut? Lagipula aku akan bekerja."
Rin Jun memindahkan nasi goreng yang sudah ia masak ke dalam piring. Lalu setelahnya kembali mengalihkan atensinya pada Seo Ra yang berdiri di sampingnya dengan raut wajah bingung yang begitu kentara.
"Kau akan pergi dengan Jimin. Dia sudah setuju untuk pergi bersama denganmu."
"Tidak, Eonni. Itu tidak mungkin. Disini ada Eonni. Kenapa harus aku yang menemaninya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
TERLARANG (PJM)
RomancePark Jimin menolong gadis yang nyaris menjadi korban pemerkosaan. Namun siapa sangka jika pada akhirnya keduanya masuk kedalam sebuah kisah cinta terlarang. Jimin mencintai Park Seo Ra, begitupun sebaliknya. "Aku mencintaimu, Park Seo Ra." Park Ji...