8

62 6 13
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Ditangannya kini telah membawa dua paper bag. Sedari tadi Rin Jun terus mengomel sampai membuat Jimin merasa lelah mendengarkan omelan Perempuan yang kini berjalan di sampingnya tersebut. Suara tunangannya itu terdengar layaknya kaset yang telah rusak, membuat sakit telinganya saja.

"Jangan mengomel terus. Kita sedang berada di luar."

Rin Jun tahu jika saja kini keduanya tengah berada di tempat umum. Namun ia sudah kepalang kesal dengan Park Jimin yang sudah berulang kali ia beritahu untuk tidak mengabaikan pesan ataupun panggilan darinya. Karena ia tidak mungkin tiba-tiba saja mengirim pesan ataupun menghubunginya jika tidak ada keperluan.

"Aku tidak peduli." ucap Rin Jun sembari menatap paper bag yang berada ditangannya, lalu beralih menatap Jimin yang tidak membawa apapun, "Bagaimana bisa kau membiarkanku membawa paper bag sedangkan ditangan mu tidak membawa apapun. Dimana letak effort mu sebagai tunangan ku, Park Jimin."

Agaknya Rin Jun lupa jika saja status keduanya memang bertunangan. Akan tetapi tidak ada cinta sedikitpun di hati keduanya. Hanya saja, Rin Jun merasa tidak suka dengan sikap tak acuh yang kerapkali ditunjukkan oleh Jimin.

Jimin segera mengambil dua paper bag yang berada di tangan sang tunangan. Berharap jika saja dengan apa yang dilakukannya ini membuat Rin Jun berhenti mengomel. Sebab rasanya sangat tidak nyaman. Telinganya terasa sakit sekali mendengar omelan yang tidak jelas sedari tadi. Ia menyukai ketenangan. Seperti halnya ketika ia bersama dengan Seo Ra. Gadis itu tidak banyak bicara, hanya akan bicara bila perlu saja. Tidak seperti Rin Jun yang banyak sekali bicara. Dan suara Perempuan itu pun terkadang terdengar begitu keras, membuat sakit telinga orang yang mendengarkannya. Ia jadi merasa heran. Bagaimana bisa Kim Namjoon menaruh perasaan cinta pada Perempuan bermulut seperti petasan layaknya Hwang Rin Jun. Ia saja terkadang merasa tidak betah dengan omelan yang seringkali Rin Jun tujukan padanya.

"Aku sudah membawanya. Jadi berhenti bicara." ucap Jimin.

Rin Jun segera menggenggam tangan sang tunangan ketika melihat sepupunya kini tengah berada tak jauh darinya. Ia menatap pada Perempuan berambut pirang yang kini juga tengah menatap kearahnya sembari tersenyum. Perempuan bersurai pirang itu kemudian berjalan mendekat kearah Rin Jun dengan tangan yang bergandengan dengan suaminya.

"Tidak menyangka jika kita akan bertemu disini."

Rin Jun tersenyum, "Bagaimana kabarmu, Eonni?" tanya Rin Jun sembari melepaskan genggaman tangannya pada tangan Jimin. Lalu setelahnya memeluk Puteri dari Bibinya tersebut.

"Kabarku baik. Aku rasa kau juga sama." ucap Perempuan bersurai pirang tersebut sembari melepaskan pelukannya.

Perempuan bernama lengkap Lee Youra tersebut menatap pada Jimin yang kini tengah tersenyum kepadanya, "Bagaimana dengan kabarmu calon Adik ipar."

TERLARANG (PJM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang