15

55 7 4
                                    

Menu makan malam sudah tertata rapi di atas meja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menu makan malam sudah tertata rapi di atas meja. Dan ini sudah jam tujuh lewat lima menit. Namun Rin Jun tak kunjung menampakkan diri di dalam Restauran ini. Sedangkan Jimin dan Seo Ra sudah duduk manis menunggu kehadiran Perempuan itu sejak dua puluh menit yang lalu.

Park Jimin yang merasa kesal pun akhirnya memutuskan untuk mengirim pesan kepada tunangannya tersebut. Bagaimana bisa Rin Jun yang mengajaknya untuk makan malam bersama. Namun Perempuan itu malah tak kunjung memperlihatkan dirinya. Padahal ia dan Seo Ra sudah menunggunya.

"Mungkin Eonni masih dalam perjalanan."

Jarak dari rumah Rin Jun ke Restauran ini hanya memerlukan waktu sekitar delapan menit saja. Dan Perempuan itu suka melajukan kendaraannya dengan cepat, tanpa mau peduli dengan keselamatan dirinya sendiri. Pun biasanya Rin Jun adalah orang yang tepat waktu.

"Seharusnya dia lebih dulu hadir dari kita." ucap Jimin yang langsung mendapatkan anggukan dari Seo Ra.

Ponsel Jimin yang digenggamnya berdering pertanda jika ada sebuah pesan yang masuk. Pria itu segera membuka pesan yang dikirim oleh tunangannya tersebut.

1 massage from Rin Jun.

Aku tidak bisa datang. Aku di rumah kekasihku saat ini. Aku sudah memesan makanan untuk kalian berdua.
Selamat menikmati makan malamnya. Dan selamat menikmati kebersamaan kalian berdua.

Rasanya kesal sekali setelah membaca pesan balasan yang baru saja dikirimkan oleh tunangannya. Ia tahu niat Rin Jun adalah mendekatkan dirinya dengan Seo Ra. Tapi seharusnya tidak dengan cara bodoh seperti ini. Jimin selama ini menjaga sikapnya karena ia adalah tunangan dari Rin Jun. Ia tidak ingin keluarga tunangannya itu mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Berusaha memperlihatkan hubungan yang selalu baik-baik saja di depan semua orang.

Acap kali merasa kesal karena sikap tunangannya yang begitu seenaknya. Marah pun tidak akan merubah semuanya. Rin Jun begitu keras kepala. Berulang kali ia melarang Rin Jun untuk jangan terlalu sering pergi ke apartemen kekasihnya. Kalau sampai keluarganya tahu semua itu akan membawa dampak buruk pada dirinya dan kekasihnya.

Jimin kembali memasukkan ponselnya ke dalam saku celananya. Maniknya menatap pada Seo Ra yang terlihat tengah menatap pada makanan yang sudah tersaji di atas meja.

"Kau lapar?" tanya Jimin.

Seo Ra tersentak, "Tidak. Aku belum lapar."

"Ayo kita makan dan setelah itu pulang."

"Kok begitu? Rin Jun Eonni kan belum datang."

"Dia tidak akan datang."

Seo Ra nampak terkejut dengan apa yang baru saja terucap dari belah bibir Jimin. Lagipula Pria itu juga tidak mungkin memberitahukan alasan kenapa Rin Jun tidak datang kepada Seo Ra.

"Bagaimana bisa begitu? Apa terjadi sesuatu dengannya?" tanya Seo Ra yang tiba-tiba saja berubah menjadi panik. Karena takut telah terjadi sesuatu dengan Perempuan yang telah banyak membantunya tersebut.

TERLARANG (PJM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang