4

194 26 23
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










Seo Ra dengan perlahan melepas jarum infus yang tertanam pada punggung tangannya ketika Park Jimin tak ada di dalam ruang inapnya karena Pria itu telah berangkat bekerja sekitar setengah jam yang lalu. Ia meringis pelan tatkala merasakan sakit pada punggung tangannya. Tanpa mempedulikan darah yang keluar dari bekas infus yang sempat tertanam pada punggung tangannya, Seo Ra lantas beranjak dari atas ranjang ruang inap.

Gadis manis tersebut berjalan dengan begitu pelan karena kakinya yang masih terasa sakit. Ia berniat akan pergi menjauh dari Pria baik yang telah menolongnya. Karena sadar jika dirinya telah banyak merepotkan Park Jimin. Pun ia juga merasa tak enak hati dengan tunangan Pria itu yang telah begitu baik kepadanya.

Seo Ra hendak membuka pintu, namun seseorang telah terlebih dulu membuka pintu ruang inap tersebut. Seketika Seo Ra membeku dengan manik yang menatap lekat pada Perempuan berparas cantik yang kini tengah berdiri di depannya.

"Kau mau kemana?" tanya Rin Jun penuh selidik. Pandangannya teralihkan pada punggung tangan Seo Ra yang mengeluarkan darah.

Seo Ra terdiam, cukup lama. Usahanya untuk keluar dari rumah sakit gagal karema Rin Jun yang telah terlebih dahulu mengetahuinya.

"A-ku... " Seo Ra memberi jeda memberi jeda pada ucapannya. Ia bingung harus berkata apa pada tunangan Jimin yang juga telah memperlakukan dirinya dengan begitu baik.

Seo Ra sudah memantapkan hatinya untuk pergi jauh dari Park Jimin. Karena ia sudah terlalu banyak merepotkan Pria itu. Seharusnya Seo Ra tidak membawa Jimin masuk ke dalam kehidupannya yang menyedihkan ini.

Menghela napas kasar, lalu setelahnya Rin Jun berucap, "Kembali ke atas ranjang. Aku akan memanggil Dokter untuk memasang kembali jarum infusnya."

Seo Ra menggelengkan kepalanya berulang kali. Rin Jun menyadari jika ada air mata yang menggenang pada sudut mata gadis manis tersebut. Namun Rin Jun segera mengalihkan pandangannya kearah lain ketika melihat luka lebam yang terdapat pada wajah Seo Ra. Ia merasa iba pada gadis yang hampir saja menjadi korban pemerkosaan oleh orang terdekatnya itu.

"Biarkan aku pergi. Aku tidak ingin merepotkan kalian berdua lagi." ucap Seo Ra. Gadis manis tersebut meraih tangan kanan Rin Jun untuk digenggamnya. Dengan mata berairnya ia menatap lekat pada manik legam Perempuan yang kini tengah berdiri di hadapannya. Berharap Perempuan yang berstatus tunangan dari Park Jimin itu mau membiarkan dirinya pergi sejauh mungkin dari kehidupan Park Jimin.

Rin Jun menggeleng, "Tidak." Rin Jun menatap tajam Seo Ra, "Kau tidak boleh pergi." lanjutnya penuh penekanan.

"Aku mohon biarkan saja aku pergi." ucap Seo Ra penuh permohonan.

TERLARANG (PJM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang