Ada yang nunggu cerita ini kah? Wkwk
Happy reading manteman~
.
.Hal yang pertama didapati oleh Wei Wuxian ketika ia membuka matanya adalah hamparan langit-langit tinggi berwarna putih dengan ukiran-ukiran yang terlihat mahal dan megah. Oh, jangan lupakan alunan musik klasik yang diputar dalam volume pas tersengar nyaman dipendengarannya.
Pandangannya masih belum sepenuhnya fokus, rasa kantukpun seperti enggan meninggalkannya dalam waktu cepat. Mungkin diakibatkan oleh rasa nyaman dari alas tidur dibawahnya, yang terasa empuk dan lembut yang membuat dirinya ingin kembali memejamkan mata dan tidur dalam waktu yang cukup lama.
"Kau sudah bangun?"
Sebelum sebuah suara dengan intonasi dingin menggagalkan rencananya.
Wei Wuxian kembali membuka matanya dan melirik kesamping dimana suara itu bersumber. Dengan malas, ia membangunkan dirinya sambil mengucek matanya yang masih terasa berat, mengamati seorang pria dibalut three peaces suit tengah duduk dengan posisi elegan sambil menatapnya dengan angkuh,
"apa kau yang membeliku?" Tanyanya to the point, tidak merasa terintimidasi sama sekali meski ditatap dengan mata elang seperti itu.
Mendengarnya, sebelah alis Wangji naik, mempertanyakan sikap pemuda dihadapannya yang kelewat santai dan berani.
"Menurutmu?"
"Hoamh~" Wei Wuxian menguap tanpa tau malu, ia menggaruk dadanya lalu mengamati penampilan Lan Wangji dari atas kebawah, kepalanya mengangguk seolah puas dengan penilainnya tentang pria itu.
"Kau tampan." Komentarnya singkat sambil dibarengi dengan senyuman super manis, semanis gula.
"Sepertinya kau sama sekali tidak terkejut."
Wei Wuxian memiringkan kepalanya, menatap Wangji dengan tatapan super polos yang hampir membuat pria itu khilaf dan menerjangnya, ekhm.
"Apa aku harus terkejut?"
"Bukankah normalnya seperti itu?"
Wei Wuxian tertawa, tangannya mengibas seolah menyangkal pertanyaan Lan Wangji.
Membuat alis pria itu menukik saat melihat reaksi tak biasa dari pemuda didepannya.
"Ayolah, apa yang lebih baik dari ini? Setidaknya mereka berhasil menjualku pada pria tampan dan kaya sepertimu. Akan mengejutkan jika mereka malah melemparku pada pria tua yang buncit dan botak, oh tidak, lebih baik mereka membunuhku saja, ckck."
"Jadi tuan tampan, bisakah aku melanjutkan tidurku lagi? Kau tau aku tidak pernah tidur senyenyak ini sebelumnya, dan wow, kasurmu juga sangat empuk dan nyaman, jadi, yah, biarkan aku tidur sedikit lebih lama dan setelahnya aku akan melakukan apapun yang kau katakan, oke?" Tanpa menunggu jawaban Wei Wuxian kembali memaringkan dirinya dan menarik selimutnya hingga hanya menyisakan kepalanya saja.
Meninggalkan Lan Wangji yang merasa terkejut dengan tingkah pemuda itu.
Sebenarnya, makhluk jenis apa Wei Wuxian ini?
Wangji membuang napas kasar, dengan langkah yang sedikit ia hentak dirinya mendekati ranjang berisi pemuda yang dibelinya lalu menarik selimutnya dengan kasar. Menyingkap tubuh ramping yang hanya dibalut kemeja hitam tanpa celana apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BADASS SLAVE
Fanfictionsetelah keluarga angkatnya menjualnya pada sekelompok lintah darat, Wei Wuxian lantas diseret dan dipamerkan diatas panggung pelelangan. ratusan orang berebut menawar harga tertinggi yang bisa mereka berikan, namun ketika sebuah suara baritone membe...