Semoga gak bosen nunggu ya~
Atau malah ada yang udah lupa? :3.
.Hal pertama yang Jin Guangyao temukan saat ia membuka pintu ruangan Lan Xichen adalah sosok pria yang selama ini ia kenal lembut dan murah senyum kini tengah duduk di kursi kebesarannya dengan wajah tanpa ekspresi.
Pria itu seolah tengah menanti dirinya, kemudian menghujam nya dengan tatapan dingin nan menusuk sampai tanpa sadar membuat seorang Jin Guangyao yang terkenal sebagai ahli topeng nan manipulatif merinding dan hampir terhenyak ditempatnya, namun tak berselang lama ia mampu mengontrol kembali wajah terkejutnya, memperlihatkan senyum polos seperti biasa.
"Er Gege, maaf membuatmu menunggu. Ada sedikit urusan yang harus ku tangani." Katanya, senyum tak pernah luntur dari wajah kecil Jin Guangyao. Pria dengan ukuran tubuh mungil itu selalu menampilkan ekspresi lembut dan bertingkah sangat polos, membuat orang-orang disekitarnya jatuh dan bisa mempercayainya dengan sangat mudah.
Termasuk Lan Xichen.
"Sepertinya kau juga sangat sibuk." Tukasnya mencoba berbasa basi. Jin Guangyao sedikit tak biasa dengan Lan Xichen yang diam seperti ini, hatinya mengatakan ada sesuatu yang janggal pada pria itu. Mata sipitnya menelisik setiap gestur Lan Xichen, mencoba mencari sesuatu yang mungkin saja tak ia ketahui, saat bertemu tatap dengan iris sewarna arang itu, Jin Guangyao tanpa sadar menipiskan bibirnya.
Seperti pusaran badai yang bersiap menelannya, ada kobaran kemarahan terpendam dibalik mata yang biasanya terlihat teduh itu.
"Kau ingin menemuiku disini, untuk apa?" Lan Xichen tak ingin bertele-tele, ia langsung menodongkan pertanyaan pada Jin Guangyao yang sudah duduk dihadapannya.
Pria Jin memaksakan senyumnya, menatap Lan Xichen dengan pandangan paling lembut yang pernah ia miliki. "Bukan untuk sesuatu yang terlalu penting, setelah melihatmu yang seperti ini, sepertinya aku lebih tertarik pada masalahmu. Er Gege, bisa kau ceritakan apa yang sedang mengusikmu?"
Lan Xichen seperti enggan menjawab, helaan napas berat keluar begitu saja, sebelah tangannya memijat pangkal hidung yang berhias kacamata.
"Er Gege." Jin Guangyao berujar lembut, ia meraih tangan Lan Xichen dan menggenggamnya erat.
"Apa ini tentang Wangji?"
Tanpa sadar Lan Xichen mengangguk kecil, "aku tidak percaya pada apa yang sudah dia lakukan." Ujarnya dengan nada penuh kekecewaan.
"Kupikir selama ini aku sudah mengenalnya dengan baik, aku membiarkannya melakukan semua yang dia inginkan tanpa mengkhawatirkan apapun."
Jin Guangyao semakin mengeratkan genggamannya, memberi usapan lembut ditangan besar itu.
"Er Gege, aku tau ini sulit untukmu dan keluargamu. Tapi apa yang sudah dilakukan Wangji memang tidak bisa lagi ditoleransi. Dia telah membuat kekacauan yang sangat besar." Mungkin kalimat itu diucapkan dengan nada lembut penuh perhatian, meski sebenarnya isinya tak lebih dari racun mematikan yang siap menelan Lan Xichen dalam manipulasi Jin Guangyao untuk kesekian kalinya.
Pria bertubuh pendek itu telah mengubah rencananya.
Ia pikir ia harus bersusah payah berdiskusi dengan Lan Xichen mengenai Lan Wangji, kedatangannya kemaripun sebenarnya adalah untuk memberikan bukti-bukti kejahatan adik dan Lan Xichen itu kalau-kalau si sulung Lan merasa ragu.
Akan tetapi, melihat bagaimana kacaunya Lan Xichen saat ini, Jin Guanguao merasa tak harus mengeluarkan banyak usaha.
Lan Xichen dihadapannya sekarang tak lebih dari bangunan yang hampir roboh, hanya butuh satu sentuhan darinya maka pria itu akan luluh lantak.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BADASS SLAVE
Fanfictionsetelah keluarga angkatnya menjualnya pada sekelompok lintah darat, Wei Wuxian lantas diseret dan dipamerkan diatas panggung pelelangan. ratusan orang berebut menawar harga tertinggi yang bisa mereka berikan, namun ketika sebuah suara baritone membe...