5

14.8K 1.9K 80
                                    

Warning! Chapter ini penuh dengan narasi, minim percakapan!

Happy Reading~

.
.

Ada satu hal yang tidak pernah diungkapkan Lan Wangji, mengenai pertemuan pertama dirinya dengan Wei Wuxian.

Orang-orang disekelilingnya mempertanyakan alasan kenapa ia membeli seorang budak? Sedangkan selama ini dirinya selalu menentang keras segala sesuatu yang berhubungan dengan tindakan amoral seperti human traficking; lupakan soal dirinya yang berstatus sebagai ketua mafia dan rekam jejaknya yang pernah membunuh puluhan orang dengan cara yang kejam, faktanya ia tak pernah menyakiti orang-orang innocent, Lan Wangji hanya mau mengotori tangannya untuk melenyapkan iblis berkedok manusia saja.

Namun Lan Wangji hanya bungkam, ia tak pernah mengatakan satu alasanpun dan membuat semua orang bertanya-tanya.

Kenapa ia bisa membeli Wei Wuxian?

Wangji menghentikan gerakan tangannya yang tengah membuat simpul dasi, menatap bayangan gagah dirinya yang terpantul dipermukaan cermin besar didalam walk in closet miliknya.

Tiba-tiba saja, ingatannya akan hari dimana ia bertemu dengan Wei Wuxian untuk pertamakalinya menyeruak.

Seperti halnya itu baru saja terjadi kemarin, ia bisa mengingat semua detailnya dengan jelas.

Lima tahun lalu, tepat dipenghujung desember, ketika salju turun dengan sangat lebat, namun tak juga mampu meredam euforia malam pergantian tahun yang meriah.

Diantara gemuruh sukacita manusia yang berjejal memenuhi setiap sudut jalan, dibawah gempuran ledak kembang api yang memecah lebam malam, Lan Wangji mungkin satu-satunya orang yang tak menikmati perayaan itu.

Ia tersungkur dipelataran toko yang telah usang ditinggal sang pemilik, dengan darah yang menetes dari dahi dan ujung jarinya. Seorang diri dengan tubuh yang menggigil diserang udara dingin.

Ia hampir saja sekarat.

Setelah berusaha keras melarikan diri dari kewajibannya, sebagai orang terpilih untuk meneruskan tahta dari keluarga mafia termahsyur di negara mereka.

Ia tak menginginkan status itu.

Lan Wangji adalah sosok yang dibesarkan dengan penuh adab dan tata krama.

Dan menjadi penerus sebagai ketua mafia sangat bertentangan dengan nalurinya yang telah dibentuk sebagai pribadi berbudi luhur.

Akan tetapi, fakta yang selama ini disembunyikan keluarganya darinya, bahwa sang ibu merupakan keturunan murni dari kelompok mafia, benar-benar meruntuhkan semua keyakinannya.

Ia tak percaya bahwa wanita cantik dan anggun itu merupakan bagian dari orang-orang berdarah dingin. Lebih jauh lagi, ketika sang paman, Lan Qiren membeberkan fakta bahwa sang ibu pernah membunuh salah satu anggota keluarga mereka, dan satu-satunya hal yang membuatnya tidak mendapat hukuman adalah karena ayah mereka, yang sudah terlanjur jatuh cinta pada wanita itu memaksa menikahinya dan mengikatnya untuk berada disisinya.

Lebih gila lagi, ia mendengar semua informasi itu dalam satu waktu, ketika dua keluarga yang saling bertolak belakang berkumpul, mendiskusikan perihal penerus untuk bisnis mereka masing-masing.

Lan Xichen, sang kakak, yang akan mengambil alih bisnis keluarga ayah mereka.

Dan Lan Wangji yang dipilih sebagai penerus posisi sang ibu sebagai ketua kelompok mafia Phoenix.

Ia tentu tidak menerimanya dengan mudah, Lan Wangji menggila dan menghajar orang-orang yang berusaha menahannya.

Tanpa ia sadari, jika itu semakin membuat orang-orang itu yakin akan kemampuannya. Lan Wangji tumbuh dengan sisi iblis yang selama ini bersembunyi dibalik kepribadian luhurnya.

THE BADASS SLAVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang