36

5.5K 713 77
                                    

Hoy!

.
.

Brak!

Jin Guangyao dikejutkan dengan pintu ruangannya yang di dobrak kasar, disusul seseorang yang harusnya berada di Yunani untuk menghabisi Lan Wangji kini malah tersungkur tak berdaya dengan darah di sekujur tubuhnya.

"SU SHE!"

Tanpa pikir panjang Jin Guangyao tergopoh mendekati Su She yang terkapar, tubuhnya tak bisa bergerak akibat rasa sakit yang mendera dahsyat, ia hanya bisa memandang Jin Guangyao dengan tatapan nanar. Bibirnya bergetar, seolah ingin mengatakan sesuatu namun pria itu sudah tak lagi memiliki tenaga.

Sementara Jin Guangyao yang melihatnya mengernyit ngeri, melihat keadaan tangan kanannya yang terluka parah seperti ini, "apa yang terjadi padamu? Bagaimana Lan Wangji?"

Hatinya menjadi was-was, mengingat keadaan Su She yang separah ini, apakah mereka gagal?

Tapi bagaimana mungkin?! Ia sudah memastikan bahwa Lan Wangji sudah tidak memiliki kekuatan apapun apalagi bertahan dalam serangan yang ia lancarkan. Seluruh aktivitas anggota Phoenix dibekukan dan mereka tidak bisa pergi kemanapun, apalagi menolong Lan Wangji.

"L la- n, Xi c ch Chen." Bisik Su She terbata-bata.

"Lan Xichen?" Jin Guangyao mengulang perkataan Su She dengan mimik tak percaya. Apa maksudnya Lan Xichen?

Ia melirik tangan Su She yang menunjuk pintu ruangannya, dan seketika pria Jin itu terkejut. Tubuhnya limbung saat melihat tatapan sedingin es yang dilayangkan padanya.

"Er Gege." Ucapnya terkejut.

Lan Xichen berjalan mendekati Jin Guangyao yang tanpa sadar menyeret tubuhnya mundur, ia merasakan aura mencekam pada setiap jarak yang semakin dikikis sulung Lan itu. Tanpa bisa ditahan, Jin Guangyao merasa Tremor menyerang sekujur tubuhnya.

Dirinya tertangkap basah.

"Er Gege, ini tidak seperti yang kau pikirkan." Katanya, berusaha menyangkal apapun yang Lan Xichen saksikan.

Jin Guangyao lantas segera berdiri, memberanikan diri untuk mendekat pada Lan Xichen dan meraih tangan itu untuk ia genggam, namun Lan Xichen segera menepisnya kasar.

"Er Gege." Ujarnya tak percaya, ia menatap pria dihadapannya dengan sendu.

"Aku tidak percaya kau bisa melakukan semua ini. Kau menjebak adikku dan hampir membunuhnya." Ia menggeram, menahan amarah yang menggelegak dalam dirinya.

Lan Xichen merasa seperti orang idiot selama ini, ia dengan mudah dipermainkan oleh adik tersumpah yang selama ini sangat ia percayai dan jatuh dalam manipulasinya tanpa sedikitpun kecurigaan.

Bahkan ketika adiknya dalam bahaya, dirinya masih belum menyadari apapun.

Dan dengan semua itu, ada segelumit kemarahan yang bergumul dalam dirinya.

Kemarahan pada Jin Guangyao, juga pada dirinya sendiri.

Tangannya terkepal, dan tanpa bisa ia tahan ia melayangkan tinjunya diwajah Jin Guangyao hingga pria mungil itu tersungkur dengan sudut bibirnya yang berdarah.

"Selama ini kau pasti mentertawakan kebodohanku yang berkali-kali percaya pada kebohonganmu. Aku bahkan tidak ragu menghajar adikku tanpa mendengarkan penjelasan apapun darinya terlebih dulu."

Lan Xichen hampir tak bisa mengendalikan diri, ia sangat ingin menghabisi adik tersumpahnya ini, namun ia sadar ia tidak bisa.

Ia tidak memiliki keberanian sebesar itu untuk melihat orang yang selama ini ia pikir selalu mendukungnya dihabisi dengan tangannya sendiri.

THE BADASS SLAVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang