23

9.3K 1.4K 174
                                    

Yap, setelah hampir seminggu harus beradaptasi sama obat akhirnya cocok juga.

Efek sampingnya bikin lemas tidak berdaya T.T

Tadinya mau update minggu depan, tapi aku rindu banget sama kalian <3

Dan ya,

Tetap bahagia, happy reading~

.
.

Kegaduhan diluar cukup menyita perhatian si pria yang masih duduk anteng sambil memainkan tali kekang anjing hitam besar yang berada dua meter didepan sana.

Wei Wuxian sendiri sudah tak sadarkan diri akibat shock berlebihan, rasa takutnya pada anjing memang melampaui batas normal.

Trauma yang diakibatkan masa kecilnya masih terbawa hingga saat ini.

BRAK!

semua orang yang berjaga didalam langsung pasang badan, apalagi ketika melihat Lan Wangji masuk sambil menyeret tubuh tak bernyawa berlumuran darah.

Memandang semua orang dengan tatapan elangnya, lalu berhenti pada pria kurus yang masih duduk ditempatnya dengan pongah.

"Well, tidak heran jika orang-orang begitu takut padamu. Kau bahkan bisa melumpuhkan orang-orang bersenjata diluar sana dengan tangan kosong." Ujarnya terkesima, namun nada sinisnya tak bisa diabaikan.

Seolah, ia benci dengan kredibilitas Lan Wangji sebagai ketua mafia terkuat dibuktikan tepat didepan matanya sendiri.

"Tutup mulutmu dan lepaskan kekasihku!"

Kekehan dari si pria pendek menggema, hampir melepaskan tali kekangnya yang akan berakibat buruk jika anjing itu lepas.

Lan Wangji tentu tak membiarkannya, ia merebut paksa tali kekang ditangan si brengsek yang masih tertawa lalu melilitkannya keleher salah satu bawahannya hingga ia meronta karena cekikan yang cukup erat, tak sampai disitu iapun menedang tubuh anjing hitam itu hingga berlari sambil memyeret pria itu pergi melalui pintu yang telah rusak.

Beberapa orang berusaha melumpuhkan Wangji, menodongkan pisau dan pistol kehadaoan wajah Wangji.

"Ah padahal aku menyukai anjing itu." Katanya sambil bertopang dagu, ia melirik orang-orangnya dan memberi kode untuk segera menghabisinya.

Lantas, dalam waktu singkat suara sabetan pisau dan tembakan memenuhi seisi ruangan, satu orang dibelakang Wangji hendak menusuknya namun Wangji berhasil berkelit, ia merebut pisau itu dan membalikan arah tusukannya hingga mengenai tepat dada kiri sipemilik pisau.

Sreett

Wangji sedikit meringis ketika tangan kanannya terkena sabetan pisau, darah mengucur cukup deras, matanya mendelik lalu mengganyang pria itu untuk ia jadikan tameng dari peluru-peluru yang mencoba menyasar dirinya.

Darah berhamburan, mengenai lantai dan tentu pakaian hingga Wajah Wangji.

Ia melempar tubuh yang kinibsudah tak bernyawa kelantai dan mulai menghabisi semuanya dalam satu bantaian.

Bagi Lan Wangji, ini bukanlah sebuah masalah. Ia tak butuh senjata untuk menghabisi orang-orang dungu seperti ini.

"Aaaaarrggghh!"

Teriakan menyakitkan melengking mengudara saat Wangji berhasil menebas kedua kaki seorang pria jangkung dalam satu ayunan samurai yang sebelumnya ia rebut.

THE BADASS SLAVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang