Fery meletakkan pion terakhirnya dengan gerakan main-main. Lawannya tersenyum pasrah sambil mengangkat tangan. Pion kuda bergerak L untuk memakan Raja. Pemuda yang masih bertelanjang dada dengan handuk di pinggang itu tersenyum remeh. Napasnya diembuskan main-main, sesumbar bahwa ia adalah pemain yang terbaik. "Kau lihat, rambutku bahkan belum kering namun aku sudah bisa mengalahkanmu."
"Sombong sekali." Arya mengemaskan papan catur dan meletakkan pionnya kembali sesuai posisi awal. "Aku pikir tidak ada yang bisa mengalahkan atlet catur seperti Cleosa di rumah tersebut―bahkan diantara kami dalam sindikatnya. Tidak ada, hingga kau bisa mengalahkan Pak Ganendra kurang dari 10 menit. Cleosa sangat penasaran untuk melawanmu dan di sini aku hadir untuk mewakilkannya."
Tatapan Fery tersirat rasa tidak suka. Ia sudah mendengar semua penjelasan Arya, terutama tentang alasan dirinya bergabung dengan sindikat narkoba. Sang ayah meninggal ketika ia sedang berada di luar kota untuk mengurus pembelian barang baru di cabang Gymnastic milik ayahnya yang ia kelola. Namun, di tengah perjalanan ia mendapati kabar bahwa sang ayah dalam kondisi lemah setelah pingsan sebelumnya. Ketika kembali, yang didapati hanya tubuh kaku tanpa nyawa. Ayahnya telah meninggal dengan diagnosis serangan jantung akibat overdosis narkoba.
Arya kalap, namun sama sekali tak nampak di wajahnya. Ia menyambut semua teman-teman dan rekan kerja sang ayah dengan tangan terbuka―juga emosi dan dendam yang dalam. Atas usulannya, polisi pun menghapuskan penyebab 'overdosis narkoba' pada lembar publik demi menjaga nama baik usaha sang ayah. Arya menghabiskan sisa hari setelahnya dengan meneliti asal barang dan penyebab kematian sang ayah. Saat itu ia merutuki kemampuannya yang tidak piawai untuk mencari informasi ataupun tidak mampu menganalisis data sebaik kedua temannya saat SMA―Fery dan Vira.
Sebab hal tersebut, Arya memutuskan untuk menyerahkan semua kekuasaan dan harta sang ayah untuk dijaga selama 5 tahun oleh keluarga yang paling dipercaya―sementara ia akan mengunjungi kembali lokasi ayahnya bertandang dalam kurun 4 bulan yang lalu yang disinyalir menjadi tempatnya mengonsumsi narkoba. Di sana, ia menemukan jaringan narkoba tanpa nama yang berperan sekunder terhadap organisasi bernama Sayap Merah. Jaringan tersebut sangat ketat dalam hal pemilihan anggota yang akan bekerja di dalamnya. Karena tidak memiliki pilihan, akhirnya ia masuk ke dalam jaringan yang dikepalai Cleosa―mereka bertemu saat Cleosa hendak melakukan balap liar. Pemuda itu masih berumur 17 tahun saat merekrut Arya ke dalam bisnisnya. Sejak awal Arya meremehkan kemampuan Cleosa―mengingat lingkup bisnisnya tidak seberapa luas karena 'bermain aman' dengan penyebaran lokal. Agak meragukan bahwa jaringan Cleosa merupakan salah satu kaki sekunder milik Sayap Merah. Namun, ia membungkam mulut ketika pemuda bertindik itu menginterograsinya pada suatu malam dengan pertanyaan sederhana.
"Kau tidak sungguh-sungguh ingin bergabung dengan kami, melainkan ingin membalaskan dendam ayahmu, bukan?"
Pertanyaan itu ia ajukan beserta ponselnya yang menunjukkan nama Martan Pahlevi dan kematiannya akibat narkoba. Berita yang tersebar lewat situs gelap yang dilengkapi dengan biodata―dari sekadar tanggal lahir hingga ukuran celana. Situs seperti itu biasa menyimpan data petinggi sebuah perusahaan yang akan mereka gunakan untuk menjalin kerjasama penyebaran narkotika maupun mereka manfaatkan sebagai konsumen yang mengonsumsi bahan haram tersebut.
Saat itu, Arya marah besar. Ia hendak menghajar Cleosa namun tanpa menggerakkan banyak tubuh pun Cleosa dapat mengalahkannya dengan telak. Arya terbaring dengan luka di wajah serta perut yang mulas bukan main efek tendangan. Untuk pertama kalinya ia merasa moncong dingin sudah bertengger di dahi, siap mencabut nyawanya. Pasrah hanya kata yang terngiang di kepalanya kala tidak mampu lagi membayangkan kematian. Namun, Cleosa tidak menarik pelatuk melainkan membisikkan padanya bahwa setiap yang tidak bekerja dengan sungguh-sungguh akan merasakan timah panas, paling parah menembus kepalanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/257265428-288-k222260.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
IN Series 5: Cincin
Mystery / Thriller[COMPLETED!] Final IN Series! "Hanya tentang kepercayaan... Memasangkanmu cincin atau melepaskanmu bebas bertarung melawan kematian." Dilema yang akan dihadapi Fery; yakni ia yang harus melawan gemelut Organisasi Sayap Merah; bersamaan dengan Vira...