Ia menciumku semalam! Padahal ia sudah punya tunangan. Sialan, maki Cheonsa dalam hati.
Tak mau merasa lebih kesal ia merogoh tas selempangnya, mencari ponsel dan power bank. Ia perlu mengisi daya ponselnya.
Beberapa menit kemudian ponselnya sudah aktif, beberapa pesan dan notifikasi panggilan tidak terjawab memenuhi layar atas ponsel.
Sepuluh panggilan tidak terjawab dari ibunya, lima panggilan tidak terjawab dari Hyerin, dan beberapa panggilan tidak terjawab dari kantor.
I
a membuka akun Line-nya, membaca pesan dari Kris.
Kau sudah sampai? Mau kujemput?
Ia berpikir sebentar. Jika mengingat kekesalan tak berdasarnya pada Bang Minsoo, ia mungkin akan dengan senang hati menerima tawaran Kris. Tapi tidak, ia akan pergi sendiri. Pria itu hanya perlu menunggu kedatangannya.
Maka ia membalas: Belum. Masih di perjalanan dan aku tidak butuh dijemput Tuan Wu. Tenang saja aku bisa sendiri. Jangan khawatir.
Ia memasukkan ponselnya ke tas setelah mengirim balasan untuk Kris dan mengirim pesan untuk ibunya.
Huh, perjalanan mereka masih panjang dan gelembung kekesalannya pada Minsoo semakin besar. Ia benar-benar kesal saat tahu pria itu sudah bertunangan.
Masalahnya mereka berciuman semalam! Kalau mengingat kejadian itu ia merasa seperti perempuan jahat yang suka merusak hubungan orang lain. Ia merasa seperti perempuan murahan.
"Kau akan bertemu Kris dimana?"
"Cheonsa."
Ia ingin mengabaikan Minsoo sepanjang perjalanan, tapi kalau dipikirkan lagi untuk apa ia melakukannya. Minsoo yang berinisiatif menciumnya, lagipula tadi malam ia tidak tahu kalau pria itu sudah bertunangan.
Ia menoleh, memperlihatkan wajah kusutnya. Membuat Minsoo terdiam sebentar. Pria itu tahu Cheonsa sedang dalam mode 'jangan ganggu aku'.
"Kau mau bertemu pria itu dimana?" tanya Minsoo lagi.
Cheonsa menatapnya tidak senang, kemudian merogoh tas selempang di pangkuannya. Meski merasa penasaran, namun Minsoo tidak bertanya lebih jauh.
Setelah bersama dengan gadis itu selama seminggu belakangan, ia semakin mengerti gelagatnya. Kalau sedang marah Cheonsa akan mendiamkannya, sangat kontras ketika suasana hatinya sedang baik. Gadis itu akan nampak ceria, bahkan mulutnya tak bisa berhenti bertanya atau menyenandungkan lagu-lagu yang tidak ia ketahui.
Dan sekarang, gadis itu jelas-jelas sedang tidak ingin diganggu. Tapi Minsoo tak akan berhenti mengajaknya bicara, perjalanan mereka masih sangat panjang. Lagipula ia ingin bicara banyak dengan gadis itu, tentang apa saja.
"Aku akan menemuinya di sana," jawab Cheonsa sambil menunjuk nama tempat di atas kartu undangan yang diambil dari tas selempangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Chingu
FanfictionCheonsa punya rencana sendiri saat memutuskan untuk pergi berlibur ke Eropa. Dan bertemu dengan Bang Minsoo, cowok yang pernah ia sukai semasa sekolah tidak termasuk salah satunya. Namun pertemuan tak terduga itu malah menjadi awal petualangannya be...