Cheonsa mengerjapkan matanya sekali lagi, kemudian menemukan dirinya berada di sebuah kamar asing. Ia mencoba bangkit dan mengingat-ingat kejadian terakhir. Kepalanya masih pusing luar biasa, ia memutuskan untuk tetap berbaring sambil mengumpulkan ingatannya.
Semalam ia datang ke Coffee Shop teraneh yang pernah dikunjunginya kemudian Minsoo meninggalkannya untuk bertemu dengan Benjamin, kemudian seorang pelayan memberinya sepiring kue brownies. Ia memakan semuanya dan merasa pusing dan mual. Selanjutnya ia tak ingat lagi.
Kepalanya menoleh ke arah pintu. Minsoo baru saja masuk dengan membawa sebuah nampan berisi sebuah cangkir dan mangkuk. Cangkirnya berisi teh hangat dengan campuran madu dan perasan lemon, sedangkan mangkuknya berisi sup.
Minsoo duduk di pinggir ranjang, membantunya untuk bangkit dan bersandar di kepala tempat tidur.
"Bagaimana rasanya?"
"Masih pusing. Sepertinya aku tidak enak badan," jawab Cheonsa. Ia menanggapi cangkir berisi teh hangat yang diberikan Minsoo.
"Kau terlalu banyak makan space cake semalam," kata Minsoo.
Pria itu beranjak dari tempatnya, menghampiri lemari kecil di ujung ruangan. Mengambil sekantong makanan junk food. Lalu kembali duduk di pinggir ranjang.
"Kue brownies yang semalam kau makan itu namanya space cake." Minsoo menjelaskan sambil mengunyah cheese burger-nya dengan nikmat.
"Salah satu komposisi di dalamnya adalah ganja dan kau makan delapan potong. Hebat sekali, Nona Jung," lanjutnya dengan santai.
What the hell! Kenapa pria itu tidak bilang apa-apa sebelumnya tentang space cake? Sumpah, ia ingin mencekik Minsoo yang masih tertawa puas kemudian membuangnya ke kanal terdekat.
Kemudian Minsoo memberikan pembelaan. Ia kira Cheonsa sudah tahu konsep Coffee Shop yang berlaku di tempat ini. Coffee Shop di sini bukan tempat untuk sekadar minum kopi, biasanya tempat seperti itu digunakan untuk menghisap ganja dan tentunya makan space cake.
Oke, Cheonsa mencoba melupakan insiden space cake. Apa yang akan orang tuanya lakukan kalau anak perempuan mereka satu-satunya memakan delapan potong kue berisi ganja? Tidak, ia tidak akan menceritakan pengalaman mengerikan ini pada orang tuanya.
"Aku pingsan berapa lama?" akhirnya ia memutuskan untuk mengganti topik pembicaraan.
Ia menolak untuk memakan sup buatan Julie lebih banyak lagi, menyuruh Minsoo untuk menaruhnya kembali ke nakas.
"Empat belas jam... mungkin? Aku tidak terlalu ingat."
Cheonsa menatap jam dinding di depan sana, pukul tiga sore. Ya Tuhan, ia belum pernah pingsan sebelumnya, dan sekalinya pingsan ia tak sadarkan diri selama empat belas jam. Lalu Hyerin dan teman-teman yang lainnya bagaimana?
"Mereka sudah pergi dari tadi pagi."
"Hyerin juga?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Chingu
FanfictionCheonsa punya rencana sendiri saat memutuskan untuk pergi berlibur ke Eropa. Dan bertemu dengan Bang Minsoo, cowok yang pernah ia sukai semasa sekolah tidak termasuk salah satunya. Namun pertemuan tak terduga itu malah menjadi awal petualangannya be...