Part 9 - Sudah Siap?

4 1 0
                                    


"Cinta apanya? Buang jauh-jauh kata itu, perutku mual mendengarnya!"

"Kau masih tertawa, huh? Pokoknya berhenti menerorku!"

"Aku tidak akan kembali. Tidak akan. Entah itu demi ayahku atau–apalagi demi dirimu! Harus kuakui kau makin pintar bicara Jang Hyunra."


Cheonsa sudah membuka matanya sejak beberapa menit yang lalu. Ia menutup matanya kembali, tak ingin membiarkan Minsoo tahu kalau ia sudah bangun. Ia masih ingin mendengarkan perbincangan pria itu dengan seseorang di telepon.


Seseorang itu Jang Hyunra.


Entah apa yang sedang mereka bicarakan, tapi Cheonsa bisa menangkap rasa rindu yang meluap dari suara Minsoo. Pria itu bisa saja terus-terusan mengomel pada Jang Hyunra, tapi nada rindu itu tidak bisa disembunyikan.


"Aku sibuk sekarang. Aku sedang dalam perjalanan ke Praha."

"Bekerja sambil bersenang-senang. Tentu saja bersama seorang gadis, aku selalu dikelilingi gadis-gadis kalau kau mau tahu yang sebenarnya."


Kemudian tawa Minsoo meledak, Cheonsa yang mendengarnya merasa cemas. Bagaimana dengan perasaan Hyunra kalau tahu ia dan tunangannya pernah berciuman di Berlin.


"Aku bisa menunjukkan fotonya kalau kau tidak percaya. Atau kau mau bicara dengannya, aku bisa–"

"Oke, oke, jadi kau cemburu sekarang. Berhenti berteriak, telingaku bisa tuli."


Suara tawa Minsoo mereda, pria itu mendehamkan suaranya. Tarikan napasnya terdengar jelas, menggoda Cheonsa untuk mengintip sebentar.

"Ya, aku tahu."


Setelah itu yang terdengar hanya suara 'ya', 'oke', 'hmmm' yang amat panjang sebelum Minsoo menyudahi percakapannya dengan Jang Hyunra.


"Nanti kita bicara lagi. Sampai jumpa," tutup Minsoo.


Cheonsa buru-buru memejamkan matanya lagi. Ia tidak akan membiarkan Minsoo tahu kalau ia menguping percakapannya dengan Hyunra.


"Cheonsa, bangun. Sebentar lagi kita sampai."


Suara Minsoo terdengar bersamaan guncangan pelan di sisi tubuhnya. Ia menggeliat, pura-pura menolak untuk membuka matanya.


"Mau berapa lama lagi pura-pura menutup matamu?"


Cheonsa masih berkeras untuk meneruskan akting pura-pura tidurnya.


"Aku sudah tahu. Jadi cepat buka matamu dan bereskan barang-barangmu atau aku akan meninggalkan–"


"Aku bangun!"


Cheonsa menyunggingkan senyum salah tingkah, terdengar suara ringisan kecil dari mulutnya.

"Aku tidak bermaksud menguping, kok. I swear!" Cheonsa mengacungkan jari telunjuk dan tengah membentuk huruf 'V'.


Hello ChinguTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang