Part 25

1 0 0
                                    

Egoku terlalu besar untuk menoleh dan memeluknya. Aku terus berjalan hingga giliranku tiba. Dan perpisahan itu semakin nyata.

Petugas bandara mengecek pasporku, melakukan pekerjaannya dengan teliti kemudian menyilakanku untuk melewatinya. Dan perpisahan itu memang nyata.

Namun aku bersikap seolah perpisahan ini hanya khayalanku belaka. Tapi semuanya nyata. Foto-fotoku bersama Jihoo masih ada di kameraku. Dan perasaan itu masih ada bersamaku.


Obrolan kami di dermaga malam itu juga masih begitu hangat di ingatan. Aku berusaha menyibukkan diri sendiri selama sisa musim panas supaya tidak melulu mengingatnya. Namun seiring berjalannya waktu Jihoo masih di sini, dalam ingatanku. Aku bisa mengingatnya dengan baik. Bagaimana sikap tenangnya, sikap menyebalkannya, bagaimana ia tersenyum dan matanya menghilang. Tato-tato yang mengular dari lengan atas hingga pergelangan tangannya.


Semuanya, aku bisa mengingat semuanya. Apa yang membuatnya resah, alasan kenapa ia melarikan diri dari keluarganya dan dari kenyataan. Detik itu aku mulai bisa mencerna, sedikit menerima alasannya yang tak berani mengambil resiko.


Di situlah aku baru mengerti betapa dalamnya Ahn Jihoo terjatuh. Seberapa besar kejadian masa lalu mempengaruhi dirinya. Seberapa jauh kejadian itu menyeretnya dalam lubang rasa bersalah dan penyesalan yang begitu gelap.


Dan di situlah aku mulai memahaminya. Meredam kemarahanku padanya. Yang tersisa hanya pengharapan supaya cepat atau lambat Jihoo menemukan cahayanya, dan berani meraih kebahagiaannya sendiri.


Sementara aku, aku akan melanjutkan hidupku. Membiarkan kenangan tentangnya tersimpan rapi dalam ingatan. Aku tersenyum menatap fotonya.


Baik-baik di sana lelaki musim panas.


Ya, aku baik-baik saja. Minsoo memandangi paragraf terakhir di akhir cerita. Kemudian menutu buku dengan sampul berwarna jingga dengan sketsa pemandangan kota-kota besar di eropa.


Summer Tale


Jemarinya mengusap tulisan timbul yang tertoreh di bagian depan buku. Kemudian mengusap rangkaian huruf yang berbaris rapi di pojok bawah.

Jung Cheonsa.


Ya, buku ini merupakan buku yang ditulis Cheonsa. Ia mendapatkannya tiga bulan yang lalu setelah meminta Hyunra dengan susah payah untuk mengirimkan buku itu padanya.


Selepas kepergian Cheonsa, ia kerap memantau kegiatan gadis itu melalui akun resmi twitternya serta akun pribadi. Gadis itu merilis buku barunya kira-kira lima bulan yang lalu. Tepatnya tiga bulan setelah mereka berpisah.


Dan kini sudah sekitar delapan bulan berlalu. Salju sudah mulai turun, menyelimuti jalanan hingga terlihat seperti putih dimana-mana.


Rasanya baru kemarin ia melewati perjalanan itu, tapi kini ia bisa membaca kisah perjalanannya dalam buku berjudul 'Summer Tale' tersebut.


Saat membacanya ia seperti kembali ke hari-hari itu, ia seperti kembali berpetualang melihat kecantikan Eropa. Hanya saja 'perjalanannya' kali ini diambil dari sudut pandang Cheonsa.

Hello ChinguTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang