Minsoo mengerang begitu hendak bangun dari tidurnya. Kepalanya terasa seperti habis dihantam sesuatu. Pening dan berat. Matanya mengerjap-kerjap, menatap ke seluruh penjuru ruangan semampunya.
Ia berada di kamarnya. Ia kemudian mengamati ranjang tempatnya berbaring, bertanya-tanya bagaimana caranya ia bisa tidur di sana. Tunggu, ia menatap lantai yang tak jauh dari tempatnya berbaring. Ia atengah berbaring di ranjang bawah, ranjang milik Cheonsa.
Ia langsung bangun, memaksa tubuh lemasnya untuk berdiri. Ia melongokkan pandangan ke ranjang atas. Gadis itu tidak ada di sana. Langsung saja ia menyeret kakinya menuju kamar mandi, mengintip apakah gadis itu ada di dalam sana.
Namun nihil, gadis itu tidak kelihatan dimana-mana.
Ia tidak peduli kalau yang menghilang itu Namjoon ataupun Yongguk, dua orang itu mengenal Eropa dengan sangat baik. Tapi ini Jung Cheonsa, gadis yang membutuhkan waktu lama untuk menghafal rute jalan.
Ia hampir sampai di dekat pintu, namun kepalanya berdenyut lagi. Akhirnya ia menyandarkan kepalanya ke dinding. Ini memang salahnya, tidak seharusnya ia minum-minum sebanyak tadi malam.
Tunggu, ia mulai bisa mengingat kilasan samar tadi malam. Ia kemarin pulang diantar oleh salah seorang petugas kelab, kemudian berjalan sendiri menuju kamar. Saat ia sampai di kamar, seseorang membantunya berbaring sambil mengomeli tingkahnya.
Kumohon tidur. Jangan membuatku kehilangan kesabaran, mengerti?
Ia memijat dahinya, frustrasi karena tak bisa mengingat kejadian selanjutnya. Tangannya berhenti begitu menemukan selembar kertas post-it menempel di dahinya.
Aku hanya pergi membeli sarapan, jangan pergi kemana-mana.
Lebih baik kau mandi dan ganti bajumu yang bau itu.
Jadilah anak manis, mengerti?
-JCS-
Minsoo menempelkan kertas itu di cermin, kemudian bergegas mengambil peralatan mandi. Yah, Jung Cheonsa memintanya menjadi anak manis, lagipula bajunya memang bau sekali terlebih aroma napasnya.
Kira-kira apa saja yang ia katakan pada gadis itu semalam? Namjoon bilang saat ia mabuk berat, ia bisa mengatakan apa saja, entah itu masalah yang mengganggunya atau lelucon-lelucon menggelikan.
****
Matanya mengedar ke sekitar ruangan, dengan langkah canggung menyusuri ruangan berukuran sedang itu sambil mengeringkan rambut dengan handuk. Ia sudah selesai mandi dan berpakaian, namun sampai saat ini Cheonsa belum juga kembali.
Jangan-jangan gadis itu tersesat di suatu tempat. Minsoo tak bisa menghentikan pikiran-pikiran buruk seperti itu berkeliaran di kepalanya. Ia langsung mengambil ponselnya, mencoba menghubungi gadis itu tapi Cheonsa malah meninggalkan ponselnya di atas nakas.
Jenius sekali gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Chingu
FanfictionCheonsa punya rencana sendiri saat memutuskan untuk pergi berlibur ke Eropa. Dan bertemu dengan Bang Minsoo, cowok yang pernah ia sukai semasa sekolah tidak termasuk salah satunya. Namun pertemuan tak terduga itu malah menjadi awal petualangannya be...