"Aku hanya mengingatkanmu. Kau sudah punya tunangan bernama Jang Hyunra, itu saja," aku Cheonsa.
"Bagaimana bisa kau–"
Cheonsa menunduk, mengembuskan napas dengan kasar. "Hyerin, Namjoon, hanya Bang Yongguk saja yang belum bilang apa-apa soal Hyunra," kata gadis itu.
Pandangan mereka bertemu lagi, namun seperti sebelumnya Cheonsa kembali menghindari matanya. Gadis itu melirik ke sana-kemari dengan gusar.
Jadi, inilah alasan Jung Cheonsa menghindarinya sepanjang hari.
"Ini." Ia menyodorkan ponselnya.
"Itu yang namanya Hyunra. Kami mulai pacaran enam tahun yang lalu," jelas Minsoo pada Cheonsa yang sedang mengamati foto Hyunra di layar ponselnya.
"Kami bertunangan di usia dua puluh satu tahun, itupun tanpa diketahui orang tua kami. Hanya Yongguk dan Namjoon yang tahu."
"Kalian bertunangan–"
"Dan ia menikah," ucap Minsoo menghentikan pertanyaan Cheonsa.
Mereka saling bertatapan, Cheonsa menatapnya dengan tidak mengerti, kemudian menatap foto Hyunra lagi.
"Bagian dari cerita ini yang tidak diketahui Yongguk dan Namjoon adalah kami putus beberapa bulan setelah pertunangan konyol itu terjadi."
"Kenapa? Yang kudengar dari Namjoon–"
Kini giliran di Minsoo yang menjatuhkan pandangan ke bawah, menatap ujung sepatunya dengan canggung. Ia tak pernah mengatakan hal ini pada siapapun sebelumnya. Bahkan Yongguk dan Namjoon saja tidak mengetahuinya.
"Hyunra memang gadis yang baik, sangat perhatian, tapi waktu itu aku terlalu bermasalah untuk memedulikan perasaan orang lain. Aku tak tahu kenapa menerima ajakannya untuk pacaran, mungkin kurasa itu pilihan terbaik. Hyunra itu sesuatu yang tidak kuinginkan, tapi sangat kubutuhkan. Dari dirinyalah aku bisa menanyai kabar keluargaku, kebetulan ia tinggal di sebelah rumahku." Minsoo mendesah.
"Awalnya mudah saja untuk membalas ungkapan 'aku mencintaimu', 'jaga dirimu', 'aku juga merindukanmu', tapi lambat laun hubungan kami terasa lebih menuntut dari yang bisa kuberikan. Hyunra memikirkan sesuatu yang lebih besar, ia memikirkan masa depan bersamaku. Sementara aku masih sibuk berdamai dengan diriku sendiri," sambungnya.
Minsoo berhati-hati mengangkat kepalanya, malu sendiri dengan perbuatannya di masa lalu.
"Kurasa tidak adil untuknya, aku tidak bisa memberikan apapun yang ia harapkan pada saat itu. Jadi, aku memutuskan untuk menyudahi hubungan kami. Aku tidak bisa memberikan cinta yang ia harapkan itu, aku bahkan tidak bisa mencintai diriku sendiri. Rasanya terlalu berat, jadi aku menyerah."
****
Cheonsa menatap Minsoo dengan perasaan tak menentu. Satu lagi rahasia Bang Minsoo terkuak di hadapannya. Kira-kira apa lagi yang disimpan pria itu di balik wajah 'aku baik-baik saja' miliknya itu?
"Walau sudah menyakitinya sampai seperti itu, ia masih peduli padaku. Ia masih memberi kabar keluargaku sesering dulu." Minsoo menggigit bibirnya, "Aku jahat sekali, kan?" kemudian pria itu berdecak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Chingu
FanfictionCheonsa punya rencana sendiri saat memutuskan untuk pergi berlibur ke Eropa. Dan bertemu dengan Bang Minsoo, cowok yang pernah ia sukai semasa sekolah tidak termasuk salah satunya. Namun pertemuan tak terduga itu malah menjadi awal petualangannya be...