[13]

4.4K 779 590
                                        

Malem maniez

Astatang siapa saqi?!

btw ini full adegan action hehe, ampas huhuw maaf kelamaan gabikin adegan tarung macam ini :(

*

"Aku belum pernah cerita ke siapa-siapa tentang hal ini."



Terdengar suara helaan napas panjang. Kalimatnya terdengar begitu pelan, Bakugo bahkan terpaksa mengambil headset dan memaksimalkan volume agar suara serak gadis itu terdengar.



"Aku tidak tau harus bagaimana lagi. Nee, Bakugo, kau masih berusaha mencari (Name) kan?"



Bakugo berdecih pelan, mengangguk meski itu hanya rekaman suara.



"Mungkin ini informasi tidak berguna. Mungkin ini tidak penting sama sekali untuk bahan penyelidikan. Itulah kenapa aku tidak memberitahu ke sensei atau yang lainnya. Tapi kurasa setelah dipikir-pikir, aku harus memberitahukan informasi ini."



Bakugo masih diam, menunggu rekaman itu bersuara lagi. Lagian  pengaruh Jirou yang sedang bimbang membuatnya berkata yang berbelit-belit.



"Jadi.., ini tentang (Name). Aku biasa kemana-mana bersamanya. Mungkin kau juga menyadarinya, aku yakin kau lebih dekat dengannya dibandingkan Yaomomo ataupun aku."



Bakugo reflek menggeleng, berdecih kesal. Hendak protes



"... Atau mungkin tidak. (Name) tidak pernah dekat dengan siapa-siapa. Dia sendiri yang membatasi hubungan pertemanannya pada kita..,"Suara Jirou terdengar sendu."Tapi, bukankah dia terlihat berbeda? Sejak kita pulang dari pulau Nabu."



"Berbeda?"Bakugo mengernyit heran, tapi lantas tetap mendengarkan.



"(Name) bilang dia tidak ingin jadi gitaris. Dia bilang tubuhnya sudah lemah, atau apalah alasan itu. Itu terdengar seperti bukan alasan yang aslinya. Malah.., aku sempat berpikir bahwa  (Name) sedang menjaga jarak dari kita...,"



Suara Jirou melemah di akhir. Seperti terdengar ragu.



"Menjaga jarak untuk sesuatu yang akan terjadi...,"Jirou melanjutkan bicaranya. "Bahkan di malam sebelum festival, dia bilang terimakasih sembari melihat foto kita sekelas. Aku tidak suka berteori banyak-banyak, tapi itu sedikit mengerikan..., (Name) seperti sudah mengira apa yang akan terjadi."



mengira apa yang akan terjadi. Bakugo menelan ludah, itu terasa menyeramkan apalagi ia dengerin rekamannya di tngah malam macam ini.



"Ah maaf mengganggu waktumu, kau bisa mengabaikan rekaman ini, abaikan aja."Nada suara Jirou terdengar lelah.



Bakugo sudah nyaris melepas earset saat kemudian suara gadis itu menggema lagi.



"Ah, dan mungkin berhati-hatilah dengan Hawks-san."



"Hawks?"



Tapi setelah Bakugo mendengar perkataan Hawks saat dipelabuhan tadi, dia dapat beberapa kesimpulan sepihak.



Tadi bukan flashback, tadi hanya nostalgia Bakugo



Yang pertama, (Name) mencurigakan sepulang dari pulau Nabu.



Kemungkinan besar pasca penyerangan Nine dimana ia diselamatkan paksa oleh Hawks sebelum membabi buta menyerang kota.



𝐑𝐄𝐀𝐒𝐎𝐍 𝐈𝐈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang