Hay maniez, selamat malam :3
Capcus ke cerita!
*
"Kakinya agak ditekuk, itu membuat kuda-kuda kokoh, jadi tidak mudah bergeser. Apalagi jika lawan mengincar daerah belakang lututmu, itu bisa membuatmu jatuh seketika, Uraraka."
(Name) sedang mengajari Uraraka bela diri.
"Kenapa gerakanmu khas, (Name)? Yang kau lakukan itu berbeda sekali dengan yang lain. Seperti mempunyai ciri khas sendiri?"
Gadis dengan rambut biru yang sedang dicepol asal itu bergumam berpikir. "Mungkin, karna itu adalah improvisasi? Gatau juga sih, tapi aku biasa mengandalkan reflek alias tidak terlalu banyak berpikir dalam pertarungan jarak dekat."
Lantas dia mengambil sikap kuda-kuda, dan merentangkan tangannya ke depan. "Jadi, kan titik lemahku ada di bagian perut, leher, sama tulang kering kaki kiri."Menunjukkan titik lemahnya, "Maka saat melakukan serangan jarak dekat, yang kulakukan adalah melindungi bagian-bagian ini."
"Ooh! Makanya kau jarang menggunakan kaki sebagai alat menyerang?"
"Kalau kaki kanan masih sering, kekuatan serangan kaki jauh lebih besar dari pada tangan. Cuman lebih berisiko aja karna jika kaki kena telak, aku udah gabisa ngapa-ngapain yekan. Penopangnya kena. Jadi meminimalisir resiko hehe."
Lantas (Name) mengubah gerakannya menjadi posisi serang. "Jadi, biasanya tangan kiri kuletakkan di depan perut, tangan kanan yang bersiap menyerang, kalo dalam kondisi mendadak, mending menghindari serangan langsung daripada menerimanya."
"Kau biasa bergerak kesana sini untuk menghindar?"
"Tergantung posisinya juga sih, kalo banyak tempat pijakan itu mempermudah untuk bergerak menghindar."
(Name) berjalan ke tempatnya, bersiap melakukan duel lagi dengan gadis berpipi bulat itu
"Oiya, Uraraka, jangan lupa selalu lindungi kepala dan waspada titik buta serangan dari belakang ke arah leher, sekali tengkukmu kena serang, bisa pingsan atau bahkan lebih parah."
"Ah! Makanya saat menyerang, kau selalu berusaha agar tidak membelakangi lawan! Dan tidak memberi serangan dadakan lewat bawah?"

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐑𝐄𝐀𝐒𝐎𝐍 𝐈𝐈
Teen Fiction[Book II REASON] * °Apa sebenarnya alasanku hidup selama ini° * Berjuang untuk hidup dengan terus menerus mencoba mempertahankan alur asli cerita, (Name) tidak sadar bahwa kehadirannya sendiri sudah...