Pendek kek akhlak kalian HAHAHAHAH.
*
Lepaskan aku dari shinkai tak berujung ini.
-o-
Midoriya meregangkan tangan, bersandar di kursi penumpang. Berusaha menghangatkan diri sebisa mungkin.
Percakapannya dengan All Might tadi terasa sedikit menyeramkan. Membahas terkait mimpinya yang akhir-akhir benar-benar aneh. seperti apa yang terjadi saat Midoriya melawan Shinsou di Festival Olahraga dulu.
Ada yang berbicara dalam mimpinya. Bayang-bayang siluet beberapa orang dengan aura yang terasa begitu khas terlihat buram dalam ruang hitam luas di tengah bunga tidur remaja itu.
Dan saat bangun, kamar Midoriya berantakan. Entah apa atau siapa yang mengobrak-abriknnya. Itu mengerikan.
Dan kata All Might, Midoriya tengah terhubung ke dunia One for All, membuatnya menelan ludah sedikit merinding. Menyadari fakta bahwa sejatinya ia tetap terhubung dengan para pengguna OFA terdahulu.
Taxi yang dipesan All Might untuknya tadi mulai memasuki kawasan menanjak, lajunya sedikit lambat mengingat badai salju yang rada kuat ini menghambat mobil. Tidak banyak kendaraan yang lalu lalang, kebanyakan orang memilih stay at home dan berselimut menonton siaran TV untuk beristirahat dibandingkan berkeliaran di tengah cuaca yang tidak bersahabat ini.
Tapi Midoriya tetap melihat sekitar, siapa tau Kacchan dan Todoroki-kun terjebak badai dan memilih berteduh menepi. Mereka tadi juga memutuskan jalan kaki. Entah apa yang merasuki mereka berdua, Midoriya juga heran tapi ia hanya bilang untuk mengabarinya jika dua temannya itu sudah sampai di asrama.
Sampai sekarang tidak ada panggilan dari Todoroki-kun ataupun Kacchan membuat Midorya was-was mereka terjebak badai.
Eh tapi ngapain was-was, paling badainya takut sama Kacchan.
"Mohon maaf nak, karna badai perjalanannya jadi terhambat."
"E-eh, tidak apa-apa Pak! Saya tidak buru-buru ko-"
Handphone Midoriya bergetar.
Remaja itu reflek mengambil handphonenya yang bergetar.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐑𝐄𝐀𝐒𝐎𝐍 𝐈𝐈
Fiksi Remaja[Book II REASON] * °Apa sebenarnya alasanku hidup selama ini° * Berjuang untuk hidup dengan terus menerus mencoba mempertahankan alur asli cerita, (Name) tidak sadar bahwa kehadirannya sendiri sudah...