mmf ya ges, asli teh ini maaf bgt
klo lupa alur, bisa reread yah, mmf banget sekali lagi ini deh asli maaffffff
*
"Paus, kelas pagi gak?"
Lelaki yang kutebak baru kembali pukul sebelas malam tadi menoleh, mukanya terlihat masih segar, sepertinya dilanjutkan menunggu sampai fajar datang.
"Enggak. Free gue hari ini."
Aku melepas celemek, meletakkan dua piring berisi nugget. Sebagai sarapan pagi, tentu saja. Dion biasanya jam setengah delapan bakal ada mobil jemputan yang jemput. Sementara aku mesti berangkat sebelum jam 7 tentu saja.
"Anterin dong."
"Kemana?"
"Pangkuan tuhan."
Selepas aku berkata seperti itu, Fauzan reflek menoleh syok, alisnya mengernyit. "Canda bego, anterin ke sekolah."
"Tetangga kenapa? Motornya rusak lagi?"
"Kelas siang."
Tidak banyak yang bisa kujadikan alasan. Tapi karna Paus malas berpikir atau mungkin dia sedang lemot, jadi hanya mengiyakan saja. Tak banyak bertanya.
Padahal logikanya, anak SMA mah semuanya masuk jam 7 barengan, manada kelas siang.
Motor dia motor gede, hasil banting pintu (canda), dia ada kali tiga bulan bawa bekal dari rumah (paus kaum pp) buat nabung. Meski ujung-ujungnya tetep aja tiga perempatnya dari Ayahanda. Sementara paus ngeluarin motornya, aku duduk di kursi depan rumah, sambil make kaus kaki.
Orang aneh, kan harusnya yang marah aku anjir, kenapa jadi dia yang ngambek.
"Dion, aku sama Bang Ozan berangkat dulu, paling bentar lagi mama pulang dari pasar, pintu rumah jangan lupa dikunci."Aku menoleh ke si Dion yang lagi anteng nonton TV di ruang tengah. Anaknya menoleh sekilas terus mengangguk.
Aku naik ke motor paus yang anaknya udah nangkring di atas menunggu.
Paus tuh tipe orang yang nyetirnya santun (gatau kalo di luar), gara-gara dia dua tahun lalu bawa Dion terus mereka kecelakaan tunggal. Mama sama Ayah sih udah ga masalah toh dari awal beliau berdua ga nyalahin paus dan lebih fokus ke pemulihan keduanya. Cuman emang Paus nyesel banget sih pasca kejadian, dia nyesel ugal-ugalan pas itu. Makanya kalo boncengin aku juga ati-ati banget.
"Lu ada masalah sama si tetangga?"
"Dia ada masalah sama Ibunya, terus pas ngobrol sama aku, cekcok dikit karena dia masi emosi."
"Jir, kok lu ga nelpon gue?"
Aku memutar mata, "Ngapain? Orang ga sampe mukul orang kok."
![](https://img.wattpad.com/cover/253464563-288-k385984.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐑𝐄𝐀𝐒𝐎𝐍 𝐈𝐈
Roman pour Adolescents[Book II REASON] * °Apa sebenarnya alasanku hidup selama ini° * Berjuang untuk hidup dengan terus menerus mencoba mempertahankan alur asli cerita, (Name) tidak sadar bahwa kehadirannya sendiri sudah...