yeah, vibes nulisku balik!
*
"Ga kesini sampe Monoma selesai tarung. Kaibara pingsan atau mokad sih!?"Kosei mengumpat. Melepas kostum pahlawan dan memperlihatkan tubuh hasil latihan di UA
tahu sendirilah anda sekalian
"Perlu dijenguk?"
"Aku yakin dia hanya ketiduran di ruang perawatan."Awase menjawab sohib-sohibnya, "Toh kasian Kaibara udah kena gangguan mental karna dihantui Todoroki."
"Apakah habis ini kita perlu masukin dia ke RSJ?"
"Kagaklah bjir. Dia bukan sakit jiwa."
"Tapi hebat juga, dia bisa seimbang lawan Todoroki di pertempuran jarak dekat."
Juuzo melepas kostum heronya. Menghela napas, "Tetap aja kelompok tiga kalah. Haduh, maafkan aku."
"AKU YANG SEHARUSNYA MINTA MAAAF!!"Tetsutetsu berseru kencang menangis manly.
"Aku juga kalah kok. Yah.., setidaknya aku jadi tahu sampai mana batas kemampuanku."Rin melihat tangannya, "Besok jika ada latih tanding yang kedua. Aku tidak akan kalah dari kelas sebelah."
"HARUS ITU!"Monoma berseru kencang, "HARUS ADA LATIHAN KEDUA DAN KITA MENANG TELAK AHAHAHAHA!"
"Jangan... ada..., latihan..., gabungan..., lagi...,"
Semuanya sontak menoleh ke arah pintu ruang ganti yang dibuka.
Sen membuka pintu ruang ganti. Mukanya terlihat...
Mengenaskan.
"KAIBARAA!"
"Bro, masih hidup?"
"Syalan."
*
Aizawa mengacak-acak rambut hitamnya yang dari awal sudah berantakan. Menghela napas berkali kali.
Semua anak didiknya sudah kembali ke asrama.
Latihan gabungannya sedikit gagal.
Bagi Aizawa itu termasuk gagal karna tujuan utama latih gabungan adalah membuat mood kelasnya dalam menjalani kehidupan sehari-hari naik dan mereka sanggup mengikuti program latihan tanpa teralihkan fokusnya.
Aizawa bukannya jahat berusaha mengalihkan fokus mereka dari (Name). tapi ia lebih dari paham jika teman-temannya terlalu memikirkan nasib malang gadis itu, maka tak pelak kondisi jiwa mereka sendiri akan bermasalah. Membuat mereka hanya akan terus suram dan berkeluh kesah. Menyalahkan diri sendiri dan ujung-ujungnya akan stress di usia muda.
Aizawa melihat perkembangan pada Jirou yang sudah mau tersenyum di hadapan teman-temannya. Antusias dengan latihan gabungan.
Yah, pastinya perkataan Hawks yang tadi sudah amat membantu Jirou untuk tenang.
Tapi dua murid yang lain justru malah terlihat tambah stress dan sayangnya mereka melampiaskan perasaan itu pada lawan.
Seketika terlihat seperti penurunan kualitas padahal yang terjadi hanyalah wujud pelampiasan rasa bersalah.
Todoroki bersifat egois dan tidak mengikuti rencana tim. Mengajak duel lawan yang akhirnya berujung pada tidak sadarkan dirinya seluruh anggota tim. Jika dalam situasi asli, maka tak pelak, Todoroki bisa menimbulkan kematian bahkan kekalahan pada timnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/253464563-288-k385984.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐑𝐄𝐀𝐒𝐎𝐍 𝐈𝐈
Teen Fiction[Book II REASON] * °Apa sebenarnya alasanku hidup selama ini° * Berjuang untuk hidup dengan terus menerus mencoba mempertahankan alur asli cerita, (Name) tidak sadar bahwa kehadirannya sendiri sudah...