Kubagi jadi dua bagian biar serasa dobel apdet hehehe
*
"Hei, apa kita takkan membalut luka mereka? Atap ini sudah seperti lautan darah."Twice bergidik. Tubuh-tubuh tergeletak tak sadarkan diri. Bau anyir yang menyengat.
"Secara logika, mereka begitu karna kau, bego."Spinner bergumam malas.
"Secara visual, yang melakukannya adalah Toga-chan! Toga-chan! Bukan aku!"
"Tapi kau yang mengkloning toga-toga itu."
"Benar juga sih."
Kurogiri menghela napas, "Aku sudah memindahkan yang masih bugar, di atap gedung sebelah hanya ada tim medis-sepertinya, dan siswa yang terluka."
"Bagaimana dengan Toga?"Mr Compress memutar-mutar dua kelereng di tangannya. Sejauh ini mereka berhasil bergerak.
"Sedang melakukan tugasnya dengan riang gembira."
*
"Aku? Kirishima?"Aku menunjuk diriku, "Aku dijemput Kirishima? Lelucon macam apa itu, aku dari tadi hanya berusaha naik kesini."
"Kirishima bilang tadi, kau menghubunginya dan bilang kau sedang di lantai bawah!"Jirou berseru.
"Alat komunikasiku hancur gara-gara Nomu."Aku menunjuk telingaku yang berdarah.
Astaga.
"Yaomomo, perintahkan Kirishima agar menjauh dari sana! ITU BUKAN AKU!"
Yaoyorozu tersentak, otak jeniusnya langsung bisa mencerna apa yang tengah terjadi. "KIRISHIMA, KAU MENDENGARKU? JAUHI (NAME)! SEKARANG!"
"Hah?"Kirishima menghentikan larinya, "Lah kok?"
"Kembali. Sekarang!"Aku berseru di alat komunikasi Yaomomo, "Jangan ketahuan (Name) yang kau maksud, sekarang kembali!"
"Lho, itu suara (Name)-astaga."
Latah yang setelah itu diikuti dengan suara teriakan kesakitan dari seorang Kirishima.
SHIT. Aku membeku. "SIAL!"
Entah kekuatan animasi apa yang menyertaiku, langkahku serasa ringan tanpa beban. Tubuhku lemas tapi masih bisa diajak bekerja sama, membuatku berlari kecil ke pinggir atap.
"KALIAN JANGAN KEMANA-MANA, MENGERTI?! JANGAN MENCOBA KE ASRAMA SEBELAH!"Aku berteriak panik.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐑𝐄𝐀𝐒𝐎𝐍 𝐈𝐈
Teen Fiction[Book II REASON] * °Apa sebenarnya alasanku hidup selama ini° * Berjuang untuk hidup dengan terus menerus mencoba mempertahankan alur asli cerita, (Name) tidak sadar bahwa kehadirannya sendiri sudah...