Twenty-Eighth

796 106 16
                                    

Sebelumnya

Tzuyu menangis sejadi jadinya ,dan ia sadar jika pernikahannya dengan taehyung sudha tak bisa dikuatkan dan dibangun kembali. Sudah terpecah menjadi kepingan kepingan kecil dan jika diutuhkan kembali pun tak akan bisa.

Satu hari itu tzuyu hanya berdiam dan mengunci dirinya dikamar. Seluruh Maid sudah meminta tzuyu untuk makan malam ,sarapan ,hingga mengingatkan untuk mengkonsumsi susu kehamilannya. Namun tzuyu hanya menjawab "iya bi" atau "nanti saja" bahkan ia tak menjawab maid nya itu sendiri.

Tepat di Malam berikutnya tzuyu memutuskan untuk keluar kamar. Ia tidak boleh egois akan dirinya sendiri ,sementara bayi dikandungannya masih membutuhkan nutrisi yang cukup.

Tzuyu pun melangkah gontai menuju pintu kamarnya. Saat ia buka seluruh mangkuk dan piring yang dibawakan maidnya sudah menantinya untuk disantap. Tzuyu pun mendudukan dirinya untuk meraih nampan dengan niat akan menghangatkan makanannya untuk ia makan.

Setelah menghangatkan makanannya tzuyu pun membawa nampan tersebut kehalaman belakang. Ia berniat untuk makan malam di taman belakang yang pernah menjadi tempat kenangan saat taehyung memberitahu mereka akan berbulan madu.

Tzuyu pun duduk disalah satu ayunan yang memang didedikasikan untuk tzuyu. Karena tzuyu yang meminta pada taehyung saat mereka masih pacaran dahulu.

Tzuyu pun sesekali tersenyum sesekali menangis melihat garis takdir hidupnya yang sama sekali tidak menyenangkan san sangat snagat tidak ia inginkan.
Rembulan dan sang Bintanglah yang menjadi saksi penderitaan tzuyu saat itu.

"Tuhan ,mengapa aku tidak ditakdirkan untuk menjadi bintang atau rembulan yang tidak merasakan pahitnya kehidupan."tanya tzuyu.

"Kau salah ,mereka pun merasakan pahitnya kehidupan. Rembulan tak bersinar saat terang dan ia hanya mendapatkan sinarnya dari mentari bukan dari dirinya sendiri."jawab seseorang.

Intonasi dan suara yang berat itu membuat Tzuyu tahu bahwa yang berbicara adalah taehyung namun ia tidak berbalik untuk melihat sang pembicara ia meneruskan pertanyaannya.

"Tapi rembulan bahagia ia dinantikan seluruh penduduk bumi dan ada sang bingtang yang menemaninya dengan setia. Tidak dengan diriku dan bayiku yang tidak memiliki teman dan tak dinantikan kehadirannya."ucap tzuyu yang terasa sesak.

Orang itu yang tak lain dan tak bukan Kim Taehyung pun menghampiri tzuyu dan terduduk disebelahnya.

Tzuyu pun menatap lelaki yang statusnya masih suaminya itu dengan lekat dan penuh harap. Meski kantung mata sudah menghitam ditambah mata yang sembab tak menjadi penghalang untuk taehyung mengetahui jika wanita atau istrinya itu sedang diambang ketakutan ,kekecewaan ,dan kesedihan yang amat sangat mendalam dan menyesakkan.

"Rembulan dinantikan penduduk bumi untuk meneranginya digelap malam, Dan kau tidak sama dengan rembulan tzu. Kau bagai penyinar dan pem bawa kebahagiaan dilingkunganmu."tegas taehyung.

"Aku sama dengan rembulan yang dinantikan saat penduduk bumi tertidur lelap ,dan hanya menunggu mereka hingga terbangun. Tanpa ada ucapan terimakasih ketika rembulan itu telah menjaga dan menanti penduduk bumi tertidur lelap. Meskipun ada tapi tak dianggap. Hanyalah sebuah benda yang memang ditakdirkan untuk menjaga bukan untuk memiliki dan dianggap."dan dilanjutkan dengan kekehan tzuyu.

"Kau rembulanku tzu ,kau sinarku dan kau pelndungku."ucap taehyung.

"Ya dan irene adalah mentarimu ,jiwamu dan hidupmu.Aku hanyalah seseorang yang memisahkan dan menghalangi dua insan yang saling membutuhkan."tzuyu pun mengalihkan tatapannya pada taehyung.

Mereka pun berdua menatap satu sama lain seperti sedang mengalirkan keluh kesah yang pernah terpendam dan menyalurkan penyesalan yang pernah dilakukan.

who will you choose?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang