who will you choose?

Thirty- Third

1 Hari Setelah Persidangan

Akhirnya tzuyu menyerah dengan keputusan hakim, takdirnya untuk kembali menjadi istri seorang Kim Taehyung selama 1 tahun harus ia jalani meski penuh dengan rasa penyesalan, kekecewaan, dan penyakit hati yang tak bisa lagi di satukan bahkan diobati.

Tzuyu hanya berharap semoga selama 1 tahun ini tzuyu bisa melewatinya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Baik bagi dirinya juga putranya bayi kim.

Ting Tong......

Bel rumah di kediaman kim taehyung berbunyi.

"Sebentar" ucap bibi jung sedikit terburu buru.

Pintu pun terbuka, bibi jung melihat seorang ibu muda dengan bayi di dalam dekapannya. Tak lain dan tak bukan itu tzuyu dan bayi kim.

"Nyonya tzuyu ?" Ucap bibi jung tak percaya.

"Selamat pagi bi, iya aku tzuyu" balas tzuyu dengan senyum manisnya.

"Astaga, kau benar benar tzuyu? Dan bayi tampan ini?" Seakan tak percaya ucapan tzuyu bibi jung masih tercengang akan kehadirannya.

"Iya bi ini aku tzuyu, dan perkenalkan ini putraku Kim Kwang Sun" balas tzuyu.

"Astagaa tampaan sekalii tuan muda ini, sama persis kita tuan kim bayi." bahagia bibi jung.

Hati tzuyu terenyuh, akankah dia siap menerima kenyataan bahwa putranya memang jiplakan dari ayah kandungnya. Akankah dia siap melihat paras sama yang telah menyakitinya dulu, akankah ia siap menjelaskan sebab perpisahan dengan ayahnya nanti.

"Ah baiklah nyonya silakan masuk, biar bibi bawakan kopernya." Bibi jung tersadar akan ucapnnya yang membuat wajah tzuyu sedikit berubah sendu.

"Terimakasih bi"

Tzuyu pun mulai melangkahkan kakinya dirumah yang membuat ia menderita. Langkah perlangkah melenggang, menikmati suana rumah yang tidak ada perubahan setelah ia meninggalkan rumah besar ini.

"Bi sepertinya aku tidur dikamar bawah saja" tzuyu meminta.

"Baik nyonya mari bibi antarkan"

Tzuyu pun memilih tempat tidur dahulunya setelah ia pisah kamar dengan taehyung, ia tak mau mengganggu urusan kim taehyung. Dan ia bertekad akan bersikap seerti tamu selama 1 tahun ini.

Tibalah tzuyu dikamarnya, ia menatap pilu pintu yang selalu menyaksikan tetesnya air mata tatkala ia bertengkar dengan taehyung. Pintu yang menyaksikan sakitnya penderitaan demi penderitaan yang tzuyu alami.

Ceklek....
Pintu dibuka

Suasana yang masih sama, tempat tidur yang tertata rapi. Beberapa hiasan yang tzuyu simpan saat itu, dan jendela besar yang menghadap taman kesukaannya.

"Baiklah bi terimakasih, mungkin tzuyu akan merapikan pakaian dulu saja. Terimakasih sudah mengantar tzuyu bi"

"Apa tidak perlu bibi bantu nyonya?"

"Tak apa bi, biar aku saja"

"Baiklah kalau begitu, bibi pergi kebelakang dulu. Permisi nyonya dan dadah tuan muda" sumtingah bibi kim.

Tzuyu pun hanya tertawa kecil.

"Astaga ternyata kau tidur sayang, baiklah bunda pindahkan sebentarnya" ucap tzuyu pada sang putra.

Tzuyu pun memindahkan bayi kim dari dekapannya ke kasur dengan ukurang king size tersebut. Jika ada yang bertanya mengapa tidak di box baby, tentunya tzuyu belum sempat merangkainya karena yang sebelumnya ia tinggalkan dirumah ayah dan ibu chou.